Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

08 July 2019

Kepala BKP Kementan Mengapresiasi TTIC Jawa Barat Lakukan Gelar Cabai Murah

Kepala BKP Kementan Mengapresiasi TTIC Jawa Barat Lakukan Gelar Cabai Murah
08 July 2019

Kepala BKP Kementan Mengapresiasi TTIC Jawa Barat Lakukan Gelar Cabai Murah

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Menyikapi naiknya harga cabai merah keriting dan cabai rawit merah di beberapa daerah, kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) meminta Toko Tani Indonesia Centre (TTIC) yang ada di provinsi melakukan intervensi dengan menjual cabai merah keriting dan cabai rawit merah murah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Jika disuatu daerah terjadi lonjakan harga cabai, kami minta Kepala Dinas Ketahanan Pangan melakukan gelar cabai murah melalui TTIC. Intervensi ini perlu dilakukan agar harga segera turun dan normal kembali,” ujar Agung dikantornya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Agung pun mengapresiasi TTIC Jawa Barat yang pada hari ini melakukan gelar cabai murah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Apa yang dilakukan TTIC ini sudah bagus dan kami apresiasi. Kami minta, daerah lain juga bisa melakukannya, agar harga cabai bisa stabil kembali,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Agung, TTIC bisa menjual cabai lebih murah dibanding dipasaran, karena bekerjasama dengan gabungan kelompoktani. “TTIC ini kan bekerjasama dengan gapoktan, sehingga harganya lebih murah, karena distribusinya lebih pendek,” tambah Agung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Risfaheri, Kepala Distribusi dan Cadangan Pangan BKP yang juga penanggung jawab TTIC, beberapa daerah seperti Jambi, Sulawesi Utara, Bali, Banten segera akan menggelar cabai murah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Harga cabai merah di beberapa pasar tradisional Kabupaten Bandung dalam seminggu ini mengalami kenaikan cukup tajam.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk menekan harga cabai di pasaran, kami melakukan gelar cabai murah melalui TTIC,” ujar Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Jawa Barat Rusyandi di TTIC Jawa Barat komplek ruko Padasuka.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Rusyandi, TTIC yang berdiri sejak 2018 selain sebagai distribution center, juga memiliki peran strategis dalam melakukan gelar pangan murah ketika terjadi gejolak harga pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dari informasi yang dihimpun, harga cabai merah terus meningkat pascalebaran Idulfitri, hingga awal Juli. Bahkan saat ini, cabai merah keriting di Bandung menyentuh harga Rp 90 ribu/kilogram, sebelumnya masih di kisaran Rp 50 ribu – Rp 60 ribu/kilogram.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ditambahkan Rusyandi, pihaknya merencanakan menggelar cabai murah hingga seminggu kedepan untuk mengintervensi pasar, agar harga dapat normal kembali.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam sepekan kebelakang, harga cabai di pasar-pasar kota Bandung mengalami rata-rata kenaikan 5-10% setiap harinya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Berdasarkan pantauan di Pasar Kiaracondong, harga cabai merah keriting per 7 Juli Rp. 80.000/Kg.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tentu ini memberatkan masyarakat yang pada umumnya mengkonsumsi cabai untuk keperluan sehari-harinya,” ujar Rusyandi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan BKP, Risfaheri mengatakan, gelar cabai murah di TTIC Jabar ini, memang sudah menjadi kewajiban TTIC provinsi melakukan aksi manakala terjadi fluktuasi harga pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kerjasama Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam menggelar cabai ini tidak terlepas adanya peranan Kelompok Petani Cabai yang tersebar di Jawa Barat, khususnya yang menjadi binaan pemerintah, agar berperan aktif bersama-sama menstabilkan harga cabai.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Cabai merah digelontorkan dalam gelar cabai murah ini sebanyak 500 kilogram yang dibanderol dengan harga Rp 35 ribu per kilogram.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Cabainya kami pisah-pisah dalam bungkusan per kilogram. Satu kilogramnya kami jual Rp 35 ribu, targetnya konsumen, bukan para pedagang,” tuturnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Titin (50), salah seorang pedagang makanan mengaku sangat terbantu adanya gelar cabai murah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Selama ini, kami kesulitan untuk membuat bumbu dagangannya, karena harga cabai mahal, sehingga saya harus kurangi cabai merah dalam sambal yang saya buat. Tapi kan pedasnya jadi kurang. Makanya ada gelar cabai murah ini sangat membantu,” ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Begitu juga dengan Ali (48), “Saya berharap OP ini dapat berlangsung lebih lama lagi sampai harga cabai benar-benar turun di tingkat pedagang pasar,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Peranan TTIC sangat penting bagi kami, terutama pada saat kondisi harga pangan di pasar sedang tinggi seperti saat ini,” ujar Ali.(DYN)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *