Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

18 June 2020

Kokohkan Pangan, Gubernur Sulut Pacu Percepatan Tanam Padi

Kokohkan Pangan, Gubernur Sulut Pacu Percepatan Tanam Padi
Foto : Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey Sedang Menjalankan Traktor untuk Melakukan Tanam Padi.
18 June 2020

Kokohkan Pangan, Gubernur Sulut Pacu Percepatan Tanam Padi

Pilarpertanian - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey memacu para petani melakukan gerakan percepatan tanam padi dalam upaya mengantisipasi kerawanan atau memperkokoh ketersediaan pangan saat dan pasca pandemi Covid-19. Upaya ini juga dilaksanakan dalam rangka mengoptimalkan Program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK) di sektor Pertanian. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Garda Pertanian di Sulawesi Utara, terus berperang melawan pandemi Covid-19, dengan terus memacu petani untuk menanam dan menanam lagi untuk mewujudkan “Sulut Semakin Hebat” dan petani sejahtera,” kata Olly di Desa Touliang, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Rabu kemarin (17/6/2020).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Olly juga langsung melakukan pengolahan lahan petani sekitar 5 hektar (ha) dari 200 ha. Ia juga turut melakukan penanaman padi sebagai tanda pencanangan gerakan percepatan olah tanah dan penanaman padi masa tanam kedua tahun 2020 sudah dimulai.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Hadirnya Garda Alsintan di Sulawesi Utara. Sulawesi Utara tidak ada lagi lahan yang tidak dimanfaatkan. Petani boleh tidur, tetapi lahan jangan sampai tidur,” ucapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Olly sekaligus mengatakan dukungan penuh pemerintah terhadap masyarakat petani (pelaku utama) pertanian untuk wujudkan ketahanan pangan di Sulut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pemerintah akan bekerjasama dengan kelompok tani, menyiapkan fasilitas sarana produksinya. Bibit pasti tersedia. Karena saat ini di Sulawesi Utara masuk pada daerah penghasil bibit unggul padi jagung dan kedelai spesifik lokalita,” ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam kegiatan tersebut, Olly tanpa canggung juga mengendarai traktor roda empat TR-4 untuk mengilas lahan yang siap tanam. Diikuti oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Anggota Dewan. Juga tidak ketinggalan Kadis Pertanian Provinsi Ir. Novly Wowiling, MSi. dan Kepala Dinas Pertanian Minahasa Jietty Roring, SP dan ketua HKTI Minahasa. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Daerah Sulut, Novly Wowiling mengatakan mekanisasi pertanian menjadi kebutuhan petani saat ini. Agar harapan petani panen dengan produksi maksimal boleh terwujud.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dengan mekanisasi upaya peningkatan dan memantapkan persediaan pangan menjadi aman. Kesejahteraan petani juga turut naik,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Perlu diketahui, kegiatan ini dilaksanakan dengan tetap mengedepankan protokol Pandemik Covid-19 di masa new normal. Sehingga sebelum pelaksanaan pencanangan para peserta mengikuti test dan dibatasi saja yang akan terlibat di lokasi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menegaskan Kementerian Pertanian (Kementan) sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berkomitmen untuk mencapai produksi sesuai target sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pangan. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Target luas tanam di MT II ini 5,6 juta hektar, maka dari itu Suwandi meminta jajarannya di Direktorat Jenderal Tanaman Pangan untuk melakukan pantau yang masif di setiap wilayah untuk segera tanam, termasuk pertanaman padi di Sulawesi Utara.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo selalu mewanti-wanti ancaman kekeringan dari FAO. Ya itu menjadi tugas kita untuk segera respon gerak cepat mengambil langkah strategis antisipasi hal tersebut,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kementan lakukan Gerakan Percepatan Olah Tanah (GPOT) dan tanam selama Juni sampai September 2020. Sebagai stimulusnya diberikan bantuan sehingga petani bersedia segera lakukan olah tanah kembali, yakni bantuan benih, alat mesin pertanian, pupuk bahkan bantuan dana asuransi pertanian dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Percepatan tanam ini guna mengamankan produksi dan menjaga stabilitas pangan, serta mengantisipasi musim kering yang akan mencapai puncaknya pada bulan Agustus 2020. Dengan begitu, pasca pandemi, Indonesia terhindar dari krisis pangan,” tukas Suwandi.(ND) 

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *