Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

09 March 2019

Kolaborasi Penyuluh Pertanian, Petani dan Santri Tani Milenial Menuju SDM Pertanian yang Adaptif dan Informatif

Kolaborasi Penyuluh Pertanian, Petani dan Santri Tani Milenial Menuju SDM Pertanian yang Adaptif dan Informatif
09 March 2019

Kolaborasi Penyuluh Pertanian, Petani dan Santri Tani Milenial Menuju SDM Pertanian yang Adaptif dan Informatif

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Saat ini, pembangunan sumber daya manusia jadi perhatian serius, karena kedepan tidak bisa lagi kita mengandalkan sumber daya alam yang melimpah tanpa mampu memelihara dan mengelolanya dengan baik.  
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal ini sejalan dengan arahan Bapak Presiden RI, dimana tahun 2019 merupakan tahun pembangunan sumber daya manusia. Dan tidak dapat lagi kita menghindarinya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Gerakan penumbuhan generasi muda milenial di bidang pertanian yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan informasi, senantiasa dilakukan oleh Kementerian Pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Salah satunya adalah menumbuhkembangkan petani milenial termasuk didalamnya petani dan santri tani milenial untuk ikut mensukseskan Program Pembangunan Pertanian Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045. Yang didalamnya tidak terlepas dari peran penyuluh pertanian.Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian melaksanakan “Temu Teknis Penyuluh, Petani dan Santri Tani Milenial Untuk Mewujudkan Petani Hebat, Maju dan Makmur Menuju Kuningan Pinunjul Berbasis Desa dalam mendukung Indonesia Menjadi Lumbung Pangan Dunia 2045”, sebagai langkah dalam berupaya mewujudkan SDM pertanian di Kabupaten Kuningan yang adaptif dan informatif.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kebijakan yang diambil BPPSDMP dalam penyuluhan pertanian di tahun 2020 juga diarahkan untuk mendukung SDM yang adaptif dan informatif, antara lain (1) Penguatan kelembagaan penyuluhan ditingkat kecamatan dan desa; (2) Penguatan Ketenagaan melalui peningkatan kompetensi Penyuluh dan Penumbuhan Penyuluh Swadaya; (3) Penguatan Kelembagaan Petani melalui penumbuhan dan pengembangan Poktan, Gapoktan dan KEP atau Korporasi Petani; (4) Penyuluhan berbasis TIK melalui pengembangan Cyber Extension dan penderasan informasi multimedia; (5) Peningkatan diseminasi dan adopsi teknologi melalui penguatan REL dan adaptasi teknologi spesifik lokalita di BPP.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Indonesia sebagai negara agraris dengan potensi sumberdaya pertanian yang melimpah dan dukungan SDM yang akan mampu mendukung dalam mewujudkan pangan harus berdaulat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dukungan Pemerintah dalam mewujukan kedaulatan pangan, khususnya Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat 4 tahun terakhir periode 2014-2019 melalui anggaran APBN dan DAK meningkat cukup tajam yaitu sebesar Rp 13.049.660.000,- pada tahun 2014 dan sebesar Rp 34.820.684.000,- pada tahun 2019 (mengalami peningkatan 167%).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sedangkan bantuan/kegiatan Pertanian di Kabupaten Kuningan tahun 2019 senilai Rp. 10.583.105.870,- dalam upaya peningkatan produksi dan peningkatan nilai jual tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan dengan memanfaatkan alat mesin pertanian yang aplikatif.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dari target yang diberikan oleh Presiden Republik Indonesia terhadap produksi pertanian periode 2014-2019 ternyata dengan kesungguhan dan kerja keras seluruh jajaran Kementerian Pertanian dan terutama para petani di seluruh Indonesia, maka capaian kinerja pada komoditas strategis pertanian telah menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Nilai ekspor pertanian naik di tahun 2018 sebesar 29.7% dibandingkan dengan tahun 2016. Nilai investasi pertanian di tahun 2018 meningkat sebesar 110.2% jika dibandingkan tahun 2013, Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) tahun 2018 meningkat sebesar 5.39% jika dibandingkan tahun 2014 dan peningkatan sebesar 0.22% untuk Nilai Tukar Petani (NTP), berkurangnya penduduk miskin sebesar 10.87% sebagai andil dari sektor pertanian dalam menekan kemiskinan di pedesaan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Keberhasilan membangun sektor pangan ini tidak hanya tergantung pada pemerintah saja, melainkan merupakan kolaborasi bersama antara seluruh pelaku yaitu petani, penyuluh, swasta, praktisi, akademisi, pemerintah dan masyarakat tani lainnya. Kita harus optimis dengan upaya dan strategi yang selama ini dilakukan oleh Kementerian Pertanian bersama dengan semua unsur pelaku pembangunan pertanian tersebut Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia Tahun 2045 bukan hanya sebagai cita-cita semata, tetapi kita bisa wujudkan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam kegiatan ini Kementerian Pertanian memberikan bantuan yang meliputi: (1) Alat mesin pertanian (hand traktor, cultivator, dan pompa air, power thresser, corn seller, Pemanas ayam broiler (Brooder) ); (2) Tanaman Pangan ( dukungan peningkatan produksi pada budidaya padi, kedelai, dan kacang hijau baik tumpang sari maupun monokultur); (3) Hortikultura (benih bawang merah uambi, bawang merah biji, bawang putih, dan aneka cabe, serta bibit mangga dan kapulaga); (4) Perkebunan ( intensifikasi tanaman tebu, perluasan tanaman pala); (5) Peternakan (Domba dan Ayam-KSTM); (6) Ketahanan Pangan (KRPL Pengembangan dan KRPL Penumbuhan). Bantuan diberikan secara langsung kepada kelompok tani atau kelompok ternak wilayah Kabupaten Kuningan.(OBN)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *