Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

17 February 2020

Komisi IV DPR RI Dukung Penegakan Hukum Bagi Pelaku Alih Fungsi Lahan Pertanian

Komisi IV DPR RI Dukung Penegakan Hukum Bagi Pelaku Alih Fungsi Lahan Pertanian
Foto. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Bersama Sekertaris Jenderal, Direktorat Jenderal, dan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian dan seluruh Jajaran Eselon 1 dan 2 saat Rapat Kerja Dengan Komisi IV DPR RI, Jakarta.
17 February 2020

Komisi IV DPR RI Dukung Penegakan Hukum Bagi Pelaku Alih Fungsi Lahan Pertanian

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Swasembda pangan tidak akan tercapai secara maksimal jika ada pembiaran pelaku alih fungsi lahan pertanian. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal itu ditegaskan Firman Soebagyo, Anggota Komisi IV DPR RI saat Rapat Kerja bersama Menteri Pertanian, Senin 17 Februari 2020.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pemerintah dalam beberapa kesempatan selalu menyampaikan bahwa luas lahan sawah setiap tahun berkurang. Sehingga kemudian digulirkan program pencetakan sawah baru” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara, menurut Anggota Komisi IV DPR RI yang berasal dari daerah pemilihan Jawa Tengah III ini, ada lahan sawah existing dengan prasarana dan irigasi yang sudah terbangun dengan baik, justru tidak mampu dijaga.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ada unsur pembiaran yang dilakukan Pemda. Padahal lahan pertanian dilindungi Undang-undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan,” kata Firman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pemda, menurutnya jangan bersifat pragmatis. Melihat potensi sumber Pendataan Asli Daerah (PAD) hanya dari sektor retribusi. Pertanian jangan dianggap tidak profitable atau tidak cukup mampu mendongkrak PAD.  
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pemda jangan hanya tertarik untuk membangun perumahan, hotel, restoran dan tempat-tempat hiburan. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kalau ini dibiarkan maka cepat atau lambat lahan pertanian akan habis,” ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut, politisi senior Partai Golkar yang tercatat empat kali lolos ke Senayan menjelaskan bahwa dalam sejarahnya, produksi pangan Indonesia ditopang dari NTB, Jateng, Jatim, Jabar, Sulsel. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Hemat saya, produksi pangan terutama padi dikonsentrasikan di daerah tersebut,” pungkasnya.(DYN)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *