Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

14 May 2020

Kostratani Gunung Tabur – Berau, Dampingi Petani Panen Padi di Tengah Pandemi Covid-19

Kostratani Gunung Tabur – Berau, Dampingi Petani Panen Padi di Tengah Pandemi Covid-19
14 May 2020

Kostratani Gunung Tabur – Berau, Dampingi Petani Panen Padi di Tengah Pandemi Covid-19

Pilarpertanian - Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) atau dikenal sebagai Kostratani Gunung Tabur – Kabupaten Berau, Kalimantan Timur tetap aktif melakukan pendampingan kepada petani untuk menjaga keberlangsungan kegiatan pertanian, mulai dari persiapan lahan, pemeliharaan, panen, hingga pengolahan untuk memenuhi kebutuhan pangan di tengah pandemic Covid 19.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Instruksi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk memenuhi kebutuhan pangan 267 juta jiwa masyarakat Indonesia menjadi ‘cambuk’ bagi Yunirda Anggia, Koordinator BPP Gunung Tabur untuk menggerakkan rekan sejawat di wilayahnya bekerja lebih giat dan sungguh – sungguh mendampingi petani. Seluruh kegiatan pertanian tetap didampingi, tentunya dengan mematuhi protocol pencegahan Covid-19, dengan harus jaga jarak sesuai pesan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Petanian, Profesor Dedi Nursyamsi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Seperti dilaporkan secara tertulis kepada Pusat Penyuluhan Pertanian oleh Arifin, SKPK, Penyuluh Pertanian Gunung Tabur, bahwa memasuki musim tanam periode April – September, Kelompoktani (Poktan) Mentari Pagi, Kampung Merancang Ilir telah melakukan panen padi seluas 2 hektare sekaligus melakukan tanam padi seluas 12 hektare yang didampingi dan dikawal oleh Kostratani Gunung Tabur awal Mei 2020. Varietas yang ditanam Inpari 33 dengan produktivitas 5.5 ton per ha (GKP).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kampung Merancang Ilir merupakan salah satu Zona Merah Covid 19 di Kabupaten Berau. Akan tetapi dengan terus waspada dalam ikhtiar, petani dan Penyuluh Pertanian sebagai Pejuang Pangan, berusaha untuk tetap produktif dalam proses budidaya, sejak pengolahan lahan hingga panen bahkan dalam proses pengolahan menjadi beras. Tak ketinggalan, pendampingan aktivitas pertanian bagi kelompok wanita tani. Petani terus dibimbing agar prosesnya berjalan baik, sehingga kebutuhan pangan tetap aman dan terpenuhi, karena mereka terus memastikan “Pertanian Tidak Berhenti” sesuai pesan Mentan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu, Kostratani Gunung Tabur membantu fasilitas menjual beras hasil panen petani. “Dengan menjual hasil berupa beras, kita akan memperoleh keuntungan yang lebih besar bila dibandingkan menjual dalam bentuk padi, “ arahan Prof. Dedi Nusyamsi saat agenda Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (17/4). Adanya bantuan berupa RMU dari Dinas Pertanian dan Peternakan Berau serta RMU yang dimiliki secara pribadi/swadaya merupakan sarana bagi petani setempat untuk mengolah hasil panen padi serta memudahkan proses penjualan hasil. Bagi anggota poktan, jasa untuk menggunaan RMU dibayarkan dalam bentuk beras, dimana dalam 10 karung padi, petani membayar jasa gilingan sebesar 1 karung beras. Untuk kondisi saat ini, petani rata-rata menjual padi dengan harga Rp. 5.000-Rp.5.500,-, namun dengan digiling menjadi beras, mereka dapat menjual dengan harga Rp. 11.000/Kg, sehingga akan memperoleh keuntungan yang lebih besar. Hasil tersebut diharapkan dapat diterima oleh seluruh warga Kabupaten Berau. BPP Gunung Tabur sebagai Kostratani akan terus menjalankan peran BPP demi kemandirian dan kesejahteraan petani. (RS)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *