Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

01 September 2020

Kostratani Wlingi Gandeng Petani Milenial Optimalkan Produksi Padi Dengan Metode MHI

Kostratani Wlingi Gandeng Petani Milenial Optimalkan Produksi Padi Dengan Metode MHI
Foto : Poktan Kelurahan Klemunan, Kecamatan Wlingi Melakukan Tanam Padi Serentak Menggunakan Metode Hayati Indonesia (MHI).
01 September 2020

Kostratani Wlingi Gandeng Petani Milenial Optimalkan Produksi Padi Dengan Metode MHI

Pilarpertanian - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi pertanian saat ini adalah mencukupi pangan bagi seluruh rakyat Indonesia. “Kita harus memastikan ketersediaan pangan di seluruh tanah air, baik ketersediaan barang pangan maupun ketersediaan akses untuk mendapatkannya. Untuk itu, saya mengajak seluruh penyuluh dan petani untuk untuk tetap sehat di situasi pandemi Covid-19. Bisa mendampingi petani untuk genjot produksi, sama-sama turun ke lapangan, sama-sama tanam, olah tanah, panen, mengolah hasil panen, mendistribusikan hasil panen, sehingga petani mendapat penghasilan yang layak,” tegas SYL.

Di kesempatan berbeda, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) akan terus berupaya meningkatkan peran Kostratani menjadi pusat data dan pusat gerakan pembangunan pertanian, sehingga dapat mendukung petani meningkatkan produktivitas pertanian. Pembangunan pertanian akan lebih mudah dilakukan dengan adanya dukungan generasi milenial. “Salah satu peran penting Kostratani adalah menumbuhkan petani milenial. Caranya, dengan peningkatan kapasitas pemuda perdesaan di bidang pertanian, juga pengembangan wirausahawan muda perdesaan,” tukas Dedi.

Adalah Poktan Mekarsari I, Kelompok Tani (Poktan) Milenial dan beranggotakan pemuda milenial yang bergerak aktif di dunia pertanian. Poktan yang berada di Kelurahan Klemunan, Kecamatan Wlingi ini melakukan tanam padi serentak menggunakan Metode Hayati Indonesia (MHI) dengan target produksi 12 ton / hektar pada musim tanam ini. MHI merupakan konsultan pertanian yang menerapkan sistem pertanian berkelanjutan, presisi dan terintegrasi. Untuk percepatan peningkatan produktivitas padi, MHI menerapkan kombinasi teknologi Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR), Asam Hulmat, Asam Fulfat dan Asam Amino, dimana bahan bakunya tersedia melimpah di wilayah pedesaan.

Ditengah pemberlakuan New Normal atau masa transisi ditengah pandemic Covid-19, Poktan Mekarsari I sebagai salah satu binaan dari Kostratani Wlingi Kabupaten Blitar, mulai mengaktifkan kembali pertemuan kelompok tani (Poktan). “Pertemuan poktan sudah menjadi kebutuhan para petani untuk saling bersinergi dan berkomunikasi antar anggota beserta penyuluh pendamping. Untuk itu, kami mencoba mengaktifkan kembali dengan tetap memperhatikan protokol Covid. Salah satu tugas Kostratani diantaranya adalah melaksanakan koordinasi dan sinergi kegiatan pembangunan pertanian dengan penguatan kelembagaan melalui pertemuan sudah diaktifkan kembali”, ujar Ninik Dwi Handayani selaku koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Wlingi Kabupaten Blitar ketika menemui beberapa anggota Poktannya.

“Kami senang karena bisa kembali melakukan pertemuan kelompok lagi, bersilahturahmi lagi dengan para anggota dan pengurus, kami juga mendapatkan pengarahan dan ilmu pertanian terkini melalui penyuluh yang selalu mendampingi kami. Sehingga kami berharap produksi pertanian kami bisa lebih baik di masa pandemic ini dengan mengikuti program MHI,” tutur Sugeng, Ketua Poktan Mekarsari I.(ND)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *