Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

10 April 2019

Lewat UPJA, Program Alsintan Kementan Mengerek Pendapatan Petani

Lewat UPJA, Program Alsintan Kementan Mengerek Pendapatan Petani
10 April 2019

Lewat UPJA, Program Alsintan Kementan Mengerek Pendapatan Petani

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Program modernisasi pertanian yang dijalankan Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah kepemimpinan Menteri Andi Amran Sulaiman rupanya berdampak nyata akan pembangunan pertanian di daerah pinggiran. Bantuan alat mesin pertanian (alsintan) seperti combine harvester (mesin panen padi) traktor roda 4, transplanter (alat tanam padi), cultivator dan pompa air telah memajukan pertanian di Kabupaten Sikka, NTT.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Abidin (38), pengelola Usaha Pelayanan Jasa Alat Mesin Pertanian (UPJA) Tani Mandi di Desa Madapanda, Kecamatan Madapanda, Kabupaten Sikka, NTT mengungkapkan bantuan alsintan yang diperoleh yakni combine harvester dan traktor roda 4, traktor roda 2 dan pompa air semuanya dimanfaatkan dengan baik. Pemanfaatanya melalui sistem sewa pakai kepada petani yang membutuhkan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Combine harvester saat panen kami sampai lintas kabupaten melakukan jasa panen padi. Itu sampai ke Kabupaten Ende. Jadi tidak ada yang menganggur. Malah kami dapat penghasilan,” demikian dikatakan Abidin disela-sela yang hadir pada pertemuan Apresiasi, Penguatan Penyuluh dan Petani Andalan yang digelar di GOR Sudiang, Makassar, Rabu (10/4).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Abidin menjelaskan dari pengelolaan atau pemanfaatan berbagai jenis alsintan, UPJA yang dikelolalnya memiliki penghasilan sehingga dirinya dan anggotanya memiliki tambahan pendapatan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Hasilnya pun kami sudah belikan alat mesin pertanian secara mandiri. Kami beli sendiri combine harvester dan traktor roda 2. Jadi kami bisa beli sendiri, tanpa lagi berharap adanya bantuan,” ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Karena itu, Abidin menegaskan program mekanisasi pertanian benar-benar nyata meningkatkan pendapatan petani dan mempercepat proses tanam bahkan meningkatkan minat masyarakat untuk bertani. Pengolahan lahan dengan menggunakan traktor roda 4, hanya membutuhkan biaya Rp 850 ribu per ha, sementara dengan traktor roda 2 membutuhkan biaya Rp 1,5 juta per ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Petani hanya sedikit keluarkan biaya. Waktu tanam bisa lebih cepat juga, tidak lagi berhari – hari, tapi cukup 2 sampai 3 jam saja,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Jadi berkat program alat mesin pertanian Kementan di pemerintahan sekarang, pertanian di daerah kami yang dikenal tertindas, tapi sekarang sudah modern. Sudah seperti di Jawa,” pintanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur Alsintan Kementan, Andi Nur Alam Syah yang juga hadir di pertemuan apresiasi tersebut mengatakan bantuan alsintan pada 4 tahun terakhir mengalami peningkatan yang nyata. Dengan total bantuan alsintan lebih dari 350.000 unit.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Peningkatan jumlah alsintan ini meningkatkan indeks mekanisasi pertanian dan akan mampu meningkatkan kecepatan dalam pengolahan lahan, penanaman dan pemanenan,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pria yang akrab disapa Nur Alam ini menegaskan Kementan terus melakukan pengawasan peredaran dan pendaftaran alsintan. Kemudian terus memperkuat kelembagaan untuk mengelola alsintan yang ada di masyarakat. Yaitu melalui Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) dan Brigade Alsintan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Untuk mempercepat pengembangan kelembagaan alsintan maka kelompok penerima bantuan alsintan diwajibkan untuk membentuk UPJA atau Brigade Alsintan,” tegasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dengan adanya UPJA, sambung Nur Alam, dapat melindungi pengguna dari alat dan atau mesin yang tidak layak pakai dan mencegah beredarnya alat dan atau mesin pertanian yang mutunya tidak memenuhi standar serta tidak sesuai dengan kondisi spesifik lokasi, baik produksi dalam negeri maupun pemasukan dari luar negeri.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Selain itu, memberi kepastian usaha bagi produsen alat dan atau mesin pertanian terhadap hasil produksinya yang memenuhi standar,” pungkasnya.( LT).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *