Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

16 September 2017

Membangun BBPTU Baturraden Menjadi Center Excellence

Membangun BBPTU Baturraden Menjadi Center Excellence
16 September 2017

Membangun BBPTU Baturraden Menjadi Center Excellence

Pilarpertanian - Pilar-Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTU-HPT) Baturraden Kec.Baturraden Kab.Banyumas Jawa Tengah merupakan satu-satunya Pusat Pembibitan Sapi Perah di Indonesia milik pemerintah. Balai ini dibawah pembinaan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dibawah pimpinan Ir.Sugiono, MP sebagai Kepala BBPTU-HPT Baturraden, Balai Besar ini terus berbenah dan meningkatkan kinerjanya menjadi Center of Excellence (tempat terbaik) untuk menghasilkan bibit sapi perah unggul, menghasilkan hijauan pakan ternak terbaik dan penataan manajemen terbaik dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara pemerintah melalui Ditjen PKH terus meningkatkan produksi susu dalam negeri untuk mengurangi impor bahan baku susu. Sebab, kebutuhan bahan baku susu olahan dalam negeri mencapai 3,3 juta ton per-tahun, sedangkan produksi dalam negeri baru sekitar 690 ribu ton, sehingga 80 persen masih impor dari berbagai negara seperti Australia, Slandia Baru (New Zeland), Amerika Serikat dan Uni Eropa. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sugiono sebelum menjabat Kepala BBPTU Baturraden pernah menjabat Kepala Balai Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Padang Mengatas Kab.Lima Puluh Kota Sumatera Barat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selama 4 tahun (2011-2015) menjabat Kepala BPTU Padang Mengatas telah berhasil membenahi Balai Pembibitan Sapi Potong di Ranah Minang tersebut menjadi Balai bertaraf internasional. Bahkan masyarakat menyebutnya sebagai New Zelandnya Indonesia. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selama Sugiono menjabat Kepala BPTU Padang Mengatas telah menerima kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahun 2013 dan Presiden Joko Widodo tahun 2015.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Presiden RI ke 6 dan 7 ini kata Sugiono menyampaikan apresiasi terhadap pengelolaan BPTU Padang Mengatas dan mengatakan bahwa “kita bisa”. Artinya, jika kita fokus dan bekerja keras untuk mewujudkan akan bisa dicapai ujar Sugiono menceritakan kembali pengalaman dia menerima tamu istimewa tersebut, dua orang kepala negara yang telah berkunjung ke BPTU Padang Mengatas yang dia pimpin ketika itu. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Berbekal pengalaman di Padang Mengatas, dan setelah 1,5 tahun memimpin BBTU Baturraden, kini Sugiono telah membawa perubahan yang cukup signifikan. Tingkat kelahiran anak sapi perah lebih dari 80 persen dan tingkat kematian anak (pedet) nol. Sementara tanah tanah yang ada di sekitar perkantoran dan padang pengembalaan tidak ada yang kosong dan semua ditanami dengan tanaman dan hijauan pakan ternak. Kandang pemiliharaan kambing perah yang biasanya selalu disuguhi bau tidak sedap, terlihat bersih dan bebas dari bau kambing, ketika Pilar melihat langsung pembibitan dan pembesaran kambing perah asal Australia di Farm I Limpakuwus BBPTU, Jum'at (15/9/2017).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Sugiono, sejak tahun 2013, BBTU Baturaden mendapat tugas penyediaan bibit kambing perah. Ada 2 jenis kambing perah yang dikembangkan yaitu Kambing Etawa dan Kamping asal Australia (jenis kambing Saanen). 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“BBPTU Baturraden juga terus meningkatkan potensi dan kinerjanya untuk dapat lebih berkontribusi dalam upaya mewujudkan swasembada daging sapi nasional dan peningkatan produksi susu sebagai bahan baku susu olahan”, jelas Sugiono. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dia menjelaskan, kalau berbicara produksi, baik produksi daging ataupun susu, yang harus menjadi perhatian adalah bibit, kesehatan hewan dan pakan. Setelah ketiga unsur ini tersedia, baru kita bisa melihat efisiensi produksi. Kemudian baru kita berbicara pasar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurutnya, untuk mempercepat meningkatan susu dalam negeri, Balai ini harus membangun instalasi pembibitan sapi perah di beberapa daerah terutama di luar Jawa. Sebab, jika hanya mengandalkan bibit dari Baturraden kemampuannya sangat terbatas. Dengan jumlah sapi yang ada sekarang sebanyak 1400 ekor, hanya sekitar 700 ekor yang betina (50%), sehingga bisa menghasilkan anakan rata-rata 300 ekor/tahun, 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dengan membangun instalasi pembibitan, pemerintah tidak perlu membangun UPT (Unit Pelaksana Teknis) baru yang memerlukan biaya besar”, katanya. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu kata Sugiono, tahun 2017, BBPTU Baturraden juga sedang membangun pusat pembibitan ternak potong di Area (Farm) Manggala. Insya Allah tahun 2018 sudah datang sapinya sekitar 400 ekor. “Ini untuk berkontribusi dalam program swasembada daging sapi”, jelasnya.(RS)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *