Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

18 July 2017

Mempercepat Optimalisasi Lahan Suboptimal di Sumatera Selatan

Mempercepat Optimalisasi Lahan Suboptimal di Sumatera Selatan
18 July 2017

Mempercepat Optimalisasi Lahan Suboptimal di Sumatera Selatan

Pilarpertanian - Pilar-Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) akan mempercepat optimalisasi lahan suboptimal di Sumatera Selatan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dirjen PSP Kementan Pending Dadih Permana usai membuka Rakor Upsus Pajale (Pajale) Sumatera Selatan di Hotel Horizon Palembang minggu lalu, langsung ke lapangan, melihat kondisi lahan rawa lebak di Kab.Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dadih Permana juga telah bertemu dengan Bupati OKI, Iskandar SE di Pandopo Bupati di Kayu Agung untuk mempercepat optimalisasi lahan rawa lebak di Kab.OKI
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Iskandar sangat mendukung program optimalisasi lahan rawa lebak yang akan dilakukan oleh Kementan. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Potensi lahan rawa di Kab. OKI sangat luas. Mungkin terluas dibandingkan dengan lahan rawa yang ada di Kabupaten lain di Sumsel ini”, katanya. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Karena selalu tergenang air, petani hanya bisa menanam satu kali setahun pada musim kering. Kalau hujan terus-terusan, petani juga tidak bisa menanam sama sekali. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan kunjungan Dirjen PSP, Pending Dadih Permana yang akan mengoptimalisasi lahan rawa di Kab.OKI ini. Pemda dan petani Kab.OKI siap melaksanakan program Kementan ini”, tegasnya. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pemda OKI melalui dinas terkait akan mulai membangun pintu-pintu air di lahan lahan rawa yang menjadi prioritas. Kita mulai dengan yang kecil-kecil sesuai dengan kemampuan keuangan Pemda”, jelas Iskandar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Dadih Permana, untuk mempercepat optimalisasi lahan suboptimal di Sumatera Selatan, dia akan menurunkan Direkturnya untuk mengawal dan mempersiapkan Calon Petani dan Calon Lahan (CP-CL) pada kelompok-kelompok tani yang ada di Kabupaten/Kota.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Administrasi dan pemberkasan CP-CL dan kelompok tani calon penerima bantuan program optimalisasi lahan rawa dalam jangka satu minggu harus selesai. Sehingga dana bantuan dari Kementan melalui Dinas pertanian segera dapat ditransfer ke Rek.Bank Kelompok Tani”, jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dia menjelaskan, bantuan dana dari pemerintah kepada kelompok tani digunakan untuk membangun tanggul-tanggul dan saluran air di lahan rawan tersebut serta bantuan benih dan sarana produksi lainnya. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Teknis pembuatan tanggul dan saluran air di lahan rawa akan mencotoh atau mereplikasi pengelolaan tata air di lahan rawa yang dilakukan oleh Sukarta di Desa Talang Pangeran III dan Desa Pelabuhan Dalam Kec. Pamulutan Kab. Ogan Ilir”, tegasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di Desa Pelabuhan Dalam, Sukarta, pengusaha/pedagang beras dari Palembang ini telah berhasil merubah lahan rawa lebak menjadi lahah sawah produktif seluas 50 ha. Lahan sawah ini sekarang sudah bisa ditanami 3 kali setahun (IP3) dengan produktivitas 7 ton GKP/ha. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bahkan Sukarta, tahun 2017 akan membuka lahan rawa lebak menjadi lahan sawah di beberapa lokasi di Sumsel seluas 1.200 hektar
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dadih Permana menjelaskan. optimalisasi lahan suboptimal menjadi lahan pertanian produktif, disamping untuk memantapkan swasembada beras berkelanjutan, juga ditujukan untuk menanggulangi kemiskinan. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kantong-kantong kemiskinan di sektor pertanian di perdesaan terutama adalah rumah-rumah tangga petani yang hidup dan berusaha tani di lahan-lahan marginal dan suboptimal”, kata mantan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian ini. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), 17 Juli 2017, kemiskinan di Sumsel Maret 2017 sebesar 13,19 persen atau 1.086.920 orang. Dimana sebanyak 711,67 ribu atau 13,62 persen berada di perdesaan. Penduduk miskin diperdesaan didominasi oleh petani, buruh tani dan nelayan. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Upaya optimalisasi lahan suboptimal merupakan solusi permanen pengentasan kemiskinan di perdesaan”, tegas Dadih Permana. (RS)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *