Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

15 June 2019

Mentan Bantu Korban Banjir di Tujuh Kabupaten Sulsel

Mentan Bantu Korban Banjir di Tujuh Kabupaten Sulsel
15 June 2019

Mentan Bantu Korban Banjir di Tujuh Kabupaten Sulsel

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Kementerian Pertanian (Kementan) merespon cepat dampak bencana alam banjir yang melanda sektor pertanian dan masyarakat petani Sulawesi Selatan tepatnya di tujuh kabupaten yakni Soppeng, Sidrap, Wajo, Pinrang, Bone, Enrekang dan Luwu dengan memberikan bantuan totalnya senilai Rp 10 miliar. Bantuan berupa benih padi, jagung, pupuk ayam, alat mesin pertanian berupa pompa air, traktor dan excavator. Bantuan juga berupa sembako untuk membantu kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Penyerahan bantuan langsung diberikan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang terpusat di Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (15/6). Hadir juga Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, Anggota Komisi IV DPR RI, Irwan Zulfikar, Wakapolda Sulawesi Selatan, Brigjen Pol Adhas, Kasdam XIV Hasanuddin Brigadir Jenderal TNI Budi Sulistijono, Kepala BNPB Sulawesi Selatan, Yolak Dalimunte, Bupati Soppeng, Andi Kaswadi Razak, Bupati Enrekang, Muslimin Bado, Bupati Maros, Hatta Rahman, Wakil Bupati Wajo, Wakil Bupati Sidrap, Kadivre Bulog Sulawesi Selatan dan para mitra Kementan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Mentan Amran mengatakan bantuan yang terkumpul Rp 10 miliar tersebut bersumber dari penggalangan bantuan internal karyawan Kementan dan mitra sebagai bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap bencana alam banjir yang melanda Sulawesi Selatan. Khusus lahan pertanian yang terkena banjir puso 3.000 hektare, diberikan bantuan benih dan pupuk dan juga traktor, bahkan excavator untuk membangun tanggul supaya tidak terkena banjir lagi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini kami datang atas arahan Presiden Jokowi, kami keliling habis dari Sulawesi Tenggara, ini di Sulawesi Selatan memberikan bantuan kepada yang kena dampak banjir. Dan masih banyak lagi bantuan lainnya. Bantuan yang terkumpul tadi ada Rp 10 miliar, itu dari karyawan Kementan dan mitra Kementan. Kami ucapkan terima kasih,” demikian dikemukakan Mentan Amran saat memberikan sambutan pada pelepasan bantuan korban banjir.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Amran menegaskan Kementan bersama dengan seluruh karyawan dan para mitra, sejak awal bencana alam yang menimpa Lombok, Palu, Sulawesi Tenggara dan hari ini Sulawesi Selatan telah menggalang bantuan untuk membantu korban. Sektor pertanian Sulawesi Selatan yang terkena dampak banjr, dipastikan segera dipulihkan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Lahan pertanian yang sudah diasuransikan, diberikan ganti rugi 100%. Bagi lahan yang belum terasuransi, diberikan bantuan benih dan pupuk,” tegasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Amran, penanganan lahan pertanian yang terkena dampak banjir dilakukan secepatnya karena potensi komoditas pertanian di Sulawesi sangat banyak karena merupakan salah satu daerah agraris atau lumbung pangan Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan selalu di atas nasional yang sebagian besarnya didukung oleh sektor pertanian, sehingga pembangunan pertanian di Sulawesi Selatan harus dijaga, bila perlu ditingkatkan melalui bibit unggul dan pertanian modern yakni teknologi 4.0 serta mendorong generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Terkait pengelolaan air irigasi, di era pemerintahan Jokowi-JK, telah dialokasikan pembangunan tiga bendungan besar di Sidrap, Luwu dan Jeneponto yang nilainya Rp 3 triliun. Di era pemerintahan Jokowi akan terbangun semua,” beber Amran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan apresiasi atas kepedulian Kementan terhadap bencana banjir yang melanda tujuh kabupaten di Sulawesi Selatan. Menurutnya, hal ini merupakan bentuk kepedulian Presiden Jokowi terhadap pembangunan dan masyarakat Sulawesi Selatan sangat besar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dampak banjir tahun ini cukup besar, sekitar 15.000 hektare padi, 2.002 hektare kedelai dan jagung beberapa hektare. Ini bukti bahwa banjir ini menjadi bencana rutinitas,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Oleh karena itu, Sudirman menegaskan bantuan pemerintahan Jokowi-JK yang membangun bendungan besar nilainya Rp 3 triliun di Sulawesi Selatan benar-benar dapat membantu mengatasi banjir dan pembangunan pertanian ke depannya. Upaya jangka panjang yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama Kementan, akan membangun tanggul keliling berbentuk cincin di danau tempe.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ide ini sangat di terima. Kementan membantu 20 excavator untuk dibentuk brigade provinsi. Kalo bisa dibendung kita bisa mengontrol airnya, dan semoga ini bisa menjadi solusi mengatasi banjir” tegasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dengan demikian, ada potensi bagaimana mengubah banjir sebagai energi negatif menjadi energi yang positif, menjadi sumber air irigasi. Kalau sudah ada air melimpah, tinggal kita maintenance,” imbuh Sudirman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR RI, Irwan Zulvikar menilai upaya penanggulangan banjir di Sulawasi Selatan sebagai terobosan yang luar biasa, karena dipastikan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan secepatkan dapat memulihkan pembangunan infrastruktur pertanian. Bantuan benih, pupuk dan alat mesin pertanian sesuai dengan kebutuhan masyarakat petani yang terkena dampak banjir.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Oleh karena itu, sambung Irwan, Komisi IV DPR mendukung penuh berbagai terobosan pembangunan pertanian yang dilakukan Mentan Amran. Pasalnya, capaian pembangunan pertanian selama lima tahun terakhir sangat produktif, seperti peningkatan produksi sehingga ketahanan pangan terwujud.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Lihat saja, beberapa pangan yang selama ini kita impor, misalnya beras, jagung dan bawang merah sudah tidak impor lagi ke depannya,” ujarnya. (OIR)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *