Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

09 May 2018

Mentan Bongkar Laci Kemiskinan di Purbalingga

Mentan Bongkar Laci Kemiskinan di Purbalingga
09 May 2018

Mentan Bongkar Laci Kemiskinan di Purbalingga

Pilarpertanian - Pilar – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, meluncurkan Program Bedah Kemiskinan Rakyat Bekerja (BEKERJA) di Desa Sangkanayu, Kecamatan Mrebet, Purbalingga, Jawa Tengah. Kabupaten Purbalingga menjadi lokasi ketiga sasaran Program BEKERJA setelah Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Magetan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Amran, menilai, upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga untuk mengentaskan kemiskinan di wilayahnya cukup baik , namun perlu upaya lanjutan untuk memastikan angka kemiskinan berkurang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Bangun rumah sudah bagus. Sekarang kelanjutannya, ekonomi berkelanjutan,” ujarnya. Ekonomi berkelanjutan, tambahnya, dilakukan melalui kolaborasi dengan Program BEKERJA Kementan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Program BEKERJA merupakan upaya Kementan untuk mengentaskan kemiskinan di Tanah Air berbasis pertanian dengan tiga tahapan, jangka pendek, menengah, dan panjang. Secara keseluruhan, kebijakan ini akan digelar di 1.000 desa di 100 kabupaten se-Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tiap rumah tangga pra sejahtera menerima bantuan 50 ekor ayam, dua ekor kambing /domba, dan 20 ekor kelinci. Bantuan ternak ayam dilengkapi kandang dan pakan selama enam bulan. Ada juga bantuan berupa bibit komoditas hortikultura dan perkebunan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Amran menerangkan, masyarakat prasejahtera adalah masyarakat dengan pendapatan sekitar Rp 1,4 juta per bulan yang diyakininya akan bertambah pendapatannya menjadi Rp 2,5 juta per bulan, bila hewan ternak yang diberikan dikelola dengan baik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
” Ayam mampu bertelur saat berusia enam bulan dan berproduksi hingga umur dua tahun, yang penting jangan dipotong,” saran Amran. Untuk memastikan ayam berkembang biak dengan baik, Kementan juga memberikan bantuan pakan selama enam bulan dan pendampingan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain bernilai ekonomi, bantuan ayam tersebut juga dapat membantu peningkatan gizi masyarakat pra sejahtera. Sebanyak 10 dari 45 desa tertinggal di Kabupaten Purbalingga mengalami “stunting”.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sebanyak 11.519 rumah tangga di Purbalingga masuk kategori pra sejahtera. Mereka tersebar di Kecamatan Mrebet, Kaligondang, Kutasari, dan Rembang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kementan juga memberikan bantuan berupa tanaman tahunan, seperti buah-buahan. Amran berharap, masyarakat membangun cluster di tiap 3 – 5 kecamatan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tiap cluster menanam satu jenis tanaman. Dengan begitu kita mendorong kehadiran industri. “Jadi, kita ingin membangun skala ekonomi,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pembangunan berskala ekonomi menjadi tujuan utama Program BEKERJA. Pasalnya, kemiskinan bakal berkurang saat roda ekonomi bergerak. “Begitu kita tinggalkan kemiskinan, kemiskinan tidak terjadi lagi karena kita terbiasa menghasilkan,” pungkas Amran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sebagai informasi, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, penduduk miskin pada September 2017 sebesar 26,58 juta orang (10,12 persen) atau menurun dibanding September 2014 sebanyak 27,73 juta orang (10,96 persen). Dari 26,58 juta orang, 16,31 juta penduduk miskin (13,47 persen) ada di pedesaan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain Kabupaten Purbalingga, Kementerian Pertanian juga menyasar Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Brebes sebagai lokasi Program BEKERJA di Privinsi Jawa Tengah. Total sasaran penerima adalah 48.915 KK / Rumah Tangga Miskin di 176 desa di 12 kecamatan di tiga kabupaten.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Berikut perincian bantuan Kementerian Pertanian di Kab. Purbalingga meliputi :1) 1.000 bibit cabai2) 280 saset benih aneka sayuran3) 1.000 bibit pohon pisang4) 100 bibit pohon durian5) Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) berupa 80 kg trichoderma, 100 liter PGPR, dan satu buah hand sparayer6) Pekarangan Pangan Berkelanjutan (PPB) senilai Rp250 juta7) 475 ribu ekor ayam8) 20 ekor kambingg9) 20 kandang ayam (RS).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *