Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

12 February 2020

Mentan Syahrul Beri Saran Petani Gunakan Pupuk Dalam Negeri

Mentan Syahrul Beri Saran Petani Gunakan Pupuk Dalam Negeri
Foto : Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat Mengunjungi Pabrik Pupuk PT. Polowijo Gosari di Kabupaten Gresik, Jawa Timur
12 February 2020

Mentan Syahrul Beri Saran Petani Gunakan Pupuk Dalam Negeri

Pilarpertanian - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengunjungi pabrik Pupuk PT. Polowijo Gosari di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Rabu, 12 Februari 2020. Kunjungan ini digelar untuk memastikan produksi pupuk dolomit di lokasi tersebut berjalan dengan baik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita memiliki lahan gambut yang luas sekali diseluruh Indonesia terutama di Kalimantan. Banyak sekali perkebunan yang membutuhkan intervensi, nanti saya akan bicara dengan Litbang teknisnya seperti apa,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Mentan, produksi pupuk dolomit harus ditingkatkan karena memiliki kualitas yang tidak kalah bagus dengan jenis pupuk lainnya. Pupuk dolomit, kata Mentan, memiliki pH yang tinggi karena mengandung unsur hara kalsium oksida (CaO) dan magnesium oksida (MgO).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pupuk ini bisa meningkatkan kesuburan tanah dan menentukan kualitas produk. Untuk itu, saya sarankan agar para petani menggunakan pupuk dolomit ini. Apalagi pupuk ini buatan anak bangsa. Masa kita mau pakai produk lain sementara produk dalam negeri sama bagusnya,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Meski demikian, Mentan menyinggung soal isu-isu kelangkaan pupuk yang kini merebak di kalangan petani. Dia juga menyesalkan masih adanya pengalih fungsian lahan oleh beberapa pihak, sehingga area sawah terus menyusut. Kata dia, kedua persoalan itu harus disikapi dengan cepat dan tepat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini baru bulan pertama kok bisa ada kelangkaan, bagaimana ceritanya. Itu hanya isu saja tetapi harus kita sikapi bersama. Saya kira ini juga merupakan tantangan dalam mengemban pekerjaan saya sebagai Menteri Pertanian,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sekedar mengingatkan, data luas lahan baku sawah sebelum KSA 2018 adalah 8,1 juta hektare. Namun, setelah divalidasi oleh BPN/ATR dan Kementan serta beberapa kementerian dan lembaga lain, luas baku sawah tahun 2019 menjadi 7,46 juta hektare. (bs)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *