Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

11 January 2020

Mentan Syahrul Lepas Ekspor Sayur Asal Jawa Barat

Mentan Syahrul Lepas Ekspor Sayur Asal Jawa Barat
Foto : Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Saat Melakukan Pelepasan Ekspor Sayur Asal Jawa Barat ke Negara Asia
11 January 2020

Mentan Syahrul Lepas Ekspor Sayur Asal Jawa Barat

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor sayur dan umbi asal Jawa Barat yang diproduksi PT Alamanda Sejati Utama di Banjaran, Kabupaten Bandung, Sabtu (11/1). Sayur mayur ini diekspor ke sejumlah negara di Asia seperti Singapura, Tiongkok, Hongkong dan Korea Selatan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Nilai transaksi yang dihasilkan dalam lalu lintas ekspor tersebut mencapai 4,17 milyar. Ini merupakan bukti bahwa mengelola pertanian itu tidak ada ruginya. Apalagi Tuhan telah menitipkan alam yang luar biasa bagus kepada bangsa Indonesia,” ujar Syahrul, Sabtu sore.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk itu, Syahrul berharap Jawa Barat melalui PT Alamanda mampu menjadi pionir dan lokomotif Gerakan Tiga Kali Ekspor (Geratieks) sebagai upaya pemerintah dalam mengembalikan kejayaan dan kebangkitan pertanian Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dan inilah kita hari ini. Saya berharap Bandung menjadi lokasi pertanian terbaik yang menyediakan segala macam komoditas baik untuk lokal maupun ekspor,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di Bandung, Syahrul juga melihat adanya potensi besar yang bisa dioptimalkan masyarakat sekitar untuk mendukung program nasional dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Maka itu, lanjut Syahrul, mengelola pertanian harus dilakukan secara serius dan terbuka bagi semua orang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Memang yang paling penting dan paling substansi dalam pertemuan ini adalah meyakinkan diri kita bahwa pertanian itu merupakan pilihan yang tepat. Tapi, mengurus pertanian tidak boleh pura-pura dan tidak boleh bohong-bohong. Semua harus serius,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, Wakil Bupati Bandung, Gun Gun Gunawan menambahkan bahwa sektor pertanian di wilayah kerjanya memiliki potensi yang sangat besar, terutama untuk komoditas sayur mayur dan buah-buahan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Bahkan potensi kami bukan hanya untuk kebutuhan lokal, namun juga sasaran ekspor. Adapun lahan yang ada di sini sebagian besar ditanami sayur, buah, dan juga lahan pertanian lainnya seperti padi. Yang jelas Bandung memiliki potensi yang harus ditingkatkan,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Gun Gun mengatakan, dalam waktu dekat, pihaknya juga akan melakukan berbagai upaya untuk menguatkan perlindungan lahan pertanian di Kabupaten Bandung. Perlindungan yang dimaksud diantaranya dengan menegakkan UU untuk alih fungsi lahan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita ingin melindungi lahan pertanian yang ada, sehingga pada saat petani ingin bercocok tanam lahan disini sudah tersedia dengan baik,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur PT Alamanda Sejati Utama, Komar Muljawibawa menyampaikan terima kasih atas kehadiran Mentan Syahrul di area kerjanya. Dia berharap kedatangan Mentan mampu memberi motivasi kepada ribuan karyawannya untuk tetap melakukan produksi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Yang pasti, kami ingin kegiatan ekspor di PT Alamanda menjadi titik kebangkitan ekspor di 2020,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam kesempatan ini, Komar juga menyambut ajakan Mentan untuk meningkatkan ekspor sebanyak tiga kali lipat. Kata dia, program ini merupakan program kongkrit karena mengedepankan kepentingan bangsa dan negara.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dengan terjun langsung seperti sekarang ini, saya menjadi lebih yakin kita memiliki semangat yang sama. Saya percaya gerakan tiga kali lipat ekspor akan menjadi kebanggaan bagi kita sebagai insan pertanian,” tukasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sekedar diketahui, eksportasi sayur dan buah asal Jawa Barat mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Tercatat ekspor sayur mayur di 2018 hanya sebesar 996.2 ton dengan nilai Rp. 66,1 miliar. Sedangkan, di tahun 2019 dari data sertifikasi karantina, eksportasi saat itu tercatat 2.636 ton dengan nilai transaksi sebesar Rp. 80,5 miliar. (bs)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *