Mentan SYL di Acara Launching AEW Ragunan: Hadapi Pandemi, Harus Kreatif dan Produktif
Mentan SYL di Acara Launching AEW Ragunan: Hadapi Pandemi, Harus Kreatif dan Produktif
Pilarpertanian - Pandemi Covid-19 sangat dirasakan dampaknya dalam berbagai sektor kehidupan. Pembatasan mobilitas orang dan barang, terjadinya pengangguran, dapat berpengaruh terhadap daya beli dan ketahanan pangan masyarakat.
Untuk itu, perlu usaha kreatif dan produktif agar pangan selalu tersedia untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.
“Dengan adanya pandemi ini, perlu kegiatan produktif yang berkontribusi bagi perekonomian nasional, diantaranya kegiatan pertanian yang maju dan modern,” ujar Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat melaunching kawasan Agroeduwisata (AEW) di Ragunan, Jakarta Selatan, Jum’at (15/1/2021).
“Dengan teknologi penyiraman otomatis melalui smartphone watering system control, ini membuktikan kemajuan teknologi telah mampu meningkatkan produktivitas, semuanya bisa diolah melalui aplikasi dan online sistem,” tambahnya.
Menurut Mentan SYL, kawasan AEW Ragunan merupakan kegiatan pertanian dengan mengembangkan kawasan pertanian yang berperan sebagai kawasan produksi, edukasi, inovasi teknologi, inkubasi bisnis, konservasi lingkungan, juga sebagai kawasan wisata.
Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan, Agung Hendriadi mengatakan, pihaknya bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan mitra terkait telah mengembangkan Agroeduwisata di BPP Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan dengan total luas lahan sekitar 2,2 hektar.
“Agroeduwisata ini dikembangkan dengan konsep pertanian perkotaan atau urban farming yang mengintegrasikan proses usaha tani hulu-hilir, yang dipadukan dengan aktivitas edukasi dan wisata bagi masyarakat dan didukung dengan inovasi teknologi,” ucap Agung.
Menurut Agung, untuk memproduksi sumber pangan, kawasan AEW diharapkan dapat sebagai show window implementasi teknologi pertanian perkotaan, inkubasi bisnis dan hub untuk berkolaborasi bagi generasi milenial (misal petani milenial dan jakpreneur), sarana edukasi dan wisata bagi masyarakat, serta tempat konservasi lingkungan dan plasma nutfah.
Dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Kementerian Pertanian dengan Pemprov DKI Jakarta tentang pengembangan agroeduwisata. Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Dadang Solihin mewakili Gubernur DKI Jakarta, dalam kesempatan ini berkomitmen untuk terus berusaha memfasilitasi warganya dalam pemenuhan kebutuhan pangan keluarga melalui urban farming.
“Targetnya 12 lokasi AEW di DKI. Untuk itu, sinergi ini perlu terus dilakukan ke depannya, khususnya dengan Kementan” ucapnya.
Pembangunan AEW sudah menjadi komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam memberikan edukasi berbasis pertanian kepada masyarakat. Dengan didukung teknologi yang sesuai, pertanian di Jakarta dengan memanfaatkan lahan kosong ternyata dapat berfungsi sebagai sumber penghasilan pangan.
Di AEW Ragunan, dapat disaksikan tanaman superfood endemik lokal untuk ketahanan pangan keluarga. Selain itu, ada pula teknologi budi daya urban farming seperti teknologi hidroponik, microgreen, tanaman edible flower yang terintegrasi pula dengan sektor perikanan yaitu kolam bioflok, dan lobster air tawar. Selain tanaman, ada juga sektor peternakan yaitu peternakan sapi perah dan Taman Kelinci. AEW juga memperkenalkan pakan ikan alternatif yaitu dengan budi daya maggot.
Selain itu, di lokasi AEW Ragunan juga terdapat beberapa gerai pangan lokal binaan jakpreneur yang ada di Jakarta Selatan. Produk yang tersedia diantaranya adalah aneka olahan singkong, sorgum, talas, sagu dan susu.(ND)