Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

18 December 2019

Mentan SYL Lepas Ekspor Senilai Rp 181 Miliar Di Lampung

Mentan SYL Lepas Ekspor Senilai Rp 181 Miliar Di Lampung
Foto. Mentan dan Gubernur Lampung melepas ekspor komoditas pertanian di Kabupaten Lampung Tengah Provinsi Lampung.
18 December 2019

Mentan SYL Lepas Ekspor Senilai Rp 181 Miliar Di Lampung

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang akrab dipanggil SYL bersama Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi dan Bupati Lampung Tengah, Loekman Djoyosoemarto melepas ekspor komoditas pertanian asal Provinsi Lampung senilai Rp 181 miliar di kawasan PT. Great Giant Pineapple, Lampung Tengah, Selasa (17/12/2019). Di acara ini pun, SYL melakukan panen pedet sapi di kawasan PT. Great Giant Livestock. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
SYL menjelaskan, kegiatan ekspor tersebut merupakan bagian dari langkah nyata Kementerian Pertanian (Kementan) dalam melipatgandakan ekspor komoditas pertanian hingga tiga kali lipat. Selain itu, ekspor juga bertujuan untuk menjadikan Provinsi Lampung sebagai lokomotif pengembangan ekspor pertanian sehingga bisa menjadi contoh untuk provinsi lainnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saya mau Lampung menjadi lokomotif baru untuk pertanian dan peternakan dan menjadikan sasaran kita adalah ekspor. Lampung juga harus menjadi sebagai mentor agar berbagai komoditas dari buah tropis yang diminati oleh dunia. Mari kita bersama untuk membangun bangsa lebih baik ke depannya,” demikian dikatakan SYL dalam acara pelepasan ekspor yang didampingi jajaran Eselon I Kementan dan Direktur PT Great Giant Pineapple, Welly Sugiono. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ekspor komoditas pertanian asal Provinsi Lampung ini dengan negara tujuan Belanda, Amerika Serikat dan Cina. Menurut SYL, ekspor ini menunjukkan komoditas pertanian Indonesia memiliki kualitas dan daya saing di pasar dunia, sehingga komoditas asal Lampung, salah satunya menjadi kebanggaan Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini harus kita dorong bersama. Kita berharap ini menjadi bagian yang besok bisa menjanjikan lapangan kerja dan kesejahteraan rakyat Indonesia menjadi lebih baik khususnya di Lampung,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Peningkatan Produksi dan Ekspor
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam kunjungan ini, Mentan SYL menyaksikan penandatanganan MoU antara Gubernur Lampung dengan Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan, Dirjen Perkebunan, dan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan. Kerjasama ini untuk peningkatan produksi dan ekspor pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tak hanya itu, guna meningkatkan ekspor pertanian Provinsi Lampung, Mentan SYL menyerahkan aplikasi kepada Gubernur Provinsi Lampung, yakni aplikasi iMace (Indonesian Map of Agricultural Commodities Exports). Aplikasi ini merupakan peta komoditas pertanian potensial ekspor yang terupdate secara waktu nyata sehingga dapat dimanfaatkan oleh pemerintah daerah untuk melakukan pembinaan dan pengembangan komoditas pertanian yang berbasis kawasan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“MoU dengan Pak Gubernur hari ini, kita kelola semua potensi pertanian menjadi lebih maju. Untuk menghadapi ekspor, ayo kita lakukan bersama-sama, gunanya kehadiran kita agar negara dan bangsa menjadi lebih maju,” beber SYL.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di sisi lain, SYL pun mengajak Gubernur Lampung agar ke depan ada peningkatan produksi sapi. Dengan demikian, ke depan, Indonesia benar-benar bisa berdaulat pangan khususnya daging.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Capek bicara impor, saya paling malas. Kenapa? Karena impor itu merendahkan harga diri dan martabat bangsa. Kita baru bangga jika ekspor kita lebih besar dari impor,” tegasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pak Gubernur mari kita juga kembangkan pabrik gula. Lahan-lahan Hak Guna Usaha yang sudah bertahun-tahun tidak termanfaatkan, mari kita manfaatkan. Kita tidak pindahkan haknya, tapi kita ambil bagian,” pinta SYL.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut, SYL mengajak Gubernur Lampung memajukan pertanian dan mensejahterakan petani dengan menjalankan program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program KUR ini sangat efektif dan tepat sasaran dibanding menggelontorkan program bagi-bagi bantuan yang malah membuat petani tidak berkembang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pengalaman saya, program bagi-bagi bantuan itu tidak membuat petani berkembang. Rata-rata petani dapat traktor, begitu rusak sedikit langsung dijual, bagi-bagi bantuan boleh tapi sebagai rangsangan saja,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Soal KUR, pengalaman saya keluarkan KUR Rp 3,1 triliun dalam satu bulan dengan bunga 6 persen sementara bunga pinjaman biasa mencapai 14 persen. Sekarang mau ternak sapi, mari kita pakai KUR,” sambungnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kemudian, guna membangun pertanian yang semakin maju, SYL juga mendorong kegiatan hulu hilir pertanian yang dapat dikendalikan di tingkat kecamatan. Dalam hal ini, Kementan tengah membangun program Komando Strategis Pertanian (Kostratani) berbasis teknologi pertanian 4.0. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dengan Kostratani kegiatan pertanian terpusat di kecamatan. Katakanlah seperti nenas, bisa kita tingkatkan nilai tambahnya dengan kita salurkan mesin-mesin packagingnya di kecamatan. Segala masalah pertanian di lapangan bisa kita selesaikan cepat,” terangnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi mengapresiasi gebrakan Mentan SYL dalam memacu produksi dan ekspor pertanian di Provinsi Lampung. Ia menilai Mentan SYL sangat memahami begitu besar potensi pertanian daerahnya sehingga optimis dapat secepat mungkin meningkatkan ekspor pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita memiliki banyak produk yang bisa mencukupi kebutuhan tingkat nasional bahkan dunia. Oleh karena itu, ini tinggal tunggu waktunya sehingga Lampung akan berjaya pada masa yang akan datang. Insya Allah ekspor Lampung berjaya,” tegasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Arinal menjelaskan, untuk meningkatkan ekspor pangan yakni pertama dengan harus mempertahankan mutu ekspor yang lebih tinggi. Kedua, memperbaiki kualitas packaging dan pemasarannya sehingga bisa menembus pasar ekspor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita khususkan untuk komoditas coklat, ekspornya diprioritaskan karena bagaimanapun juga anak bangsa belum banyak yang makan coklat. Saya akan penuhi untuk kebutuhan dalam negeri dulu baru nanti tingkat ekspor,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Perlu diketahui, Mentan SYL menyerahkan bantuan untuk petani berupa padi gogo rancah 19.581 hektar, benih jagung hibrida 1.750 ton, alat mesin pertanian (traktor roda 2, pompa air, traktor roda 4, combine harvester, corn seller), bantuan pendukung Kostratani (drone, HP, PC dan LCD), benih dan pupuk untuk peremajaan kopi, alat pengolahan pakan dan bantuan alat inseminasi buatan. Bantuan ini sebagai rangsangan petani dalam meningkatkan produksi.(LT).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *