Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

08 December 2019

Mentan SYL, Sosialisasi Kostratani di Sulbar

Mentan SYL, Sosialisasi Kostratani di Sulbar
Foto : Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Sulbar
08 December 2019

Mentan SYL, Sosialisasi Kostratani di Sulbar

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Sosialisasi Kostratani adalah bagian untuk mengajak semua elemen masyarakat terlibat dalam pembangunan pertanian. Masa depan dunia pertanian sangat menjanjikan untuk kehidupan yang lebih baik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal itu disampaikan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo di depan ratusan siswa SMK Kakao Sulbar saat mengikuti Sosialisasi Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani), Sabtu (7/12) di Aula SMK Negeri Mamuju, Sulawesi Barat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Alam Sulbar disinari matahari sepanjang tahun memberikan energi. Sementara ada negara lain yang matahari bersinar 6 jam, tapi pertaniannya jauh lebih bagus, contohnya di Kopenhagen, di Eropa sana,” ujar Syahrul.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Mentan Syahrul mengingatkan, bahwa saat krisis dan resesi ekonomi yang terjadi di Indonesia, sektor pertanian memiliki daya tahan yang kuat terhadap goncangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saat krisis ekonomi terjadi, saya masih menjadi Bupati. Saya ingat betul, rakyat Sulsel yang waktu itu menanam coklat, kopi dan jagung yang survive. Bahkan mereka memetik keuntungan dibalik krisis itu,” kata Syahrul.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut, Mantan Gubernur Sulsel dua periode itu menegaskan bahwa pertanian adalah kekuatan Indonesia. Terlebih, Indonesia di masa depan akan mendapatkan bonus demografi, berupa penduduk usia produktif yang besar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Untuk menghadapi itu, mari kita buat sistem, agar tidak ada penduduk yang tidak bisa bertani. Maka pekarangan rumah dan sekolah sekali pun, diupayakan dekat dengan pertanian,” ujar Syahrul.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk memperkenalkan pertanian di sekolah, Mentan Syahrul menggulirkan terobosan program Pertanian Masuk Sekolah (PMS).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Semua siswa SMA yang sudah duduk di kelas 3, diajar bertani. Setiap siswa diberikan tanggung jawab, diberikan bedengan, diberikan bibit dan ini bisa menjadi salah satu bahan evaluasi oleh gurunya,” kata Syahrul.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sehingga, Mentan Syahrul berharap setelah siswa mendapatkan informasi, pengetahuan dan keahlian tentang pertanian yang utuh, ingin terjun langsung, mereka akan menjadi petani yang tangguh.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dengan itu, kita akan memiliki petani-petani yang produktif. Tidak ada lagi petani jagung yang hasilnya hanya 5 ton per hektar, karena itu artinya kita tertinggal jauh. Kita menginginkan produksi jagung minimal atau di atas 7 ton per hektar. Bayangkan, kita kehilangan 20 ribu kali 4 ribu rupiah, berarti kehilangan sekitar 8 juta. Seandainya ada 10 hektar, 80 juta rupiah. Dan seandainya tanam dua kali dalam setahun, 160 juta,” imbuhnya.(LT).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *