Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

28 September 2017

Menyiapkan Generasi Muda Penerus Pembangunan Pertanian

Menyiapkan Generasi Muda Penerus Pembangunan Pertanian
28 September 2017

Menyiapkan Generasi Muda Penerus Pembangunan Pertanian

Pilarpertanian - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian melalui Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) tahap akhir kegiatan pengawalan dan pendampingan mahasiswa/alumni dan pemuda tani APBN-P tahun 2017.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kegiatan pengawalan/pendampingan terdiri dari 3 (tiga) tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan pengakhiran. Tahap persiapan merupakan tahap yang menentukan dalam pelaksanaan Pengawalan/pendampingan. Ketidaksiapan pada tahap ini diprediksi pelaksanaan pengawalan/pendampingan akan mengalami banyak permasalahan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka Rakor persiapan akhir pada tahap persiapan perlu untuk dilaksanakan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dilaksanakan di Hotel Swissbell Bali pada tanggal 27-29 September 2017 bertujuam untuk : 1) Mengevaluasi pergerakan tahap persiapan pengawalan/pendampingan di masing-masing wilayah koordinasi Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP); 2) Mengidentifikasidan melakukan pemecahan permasalahan dinwilayan koordinasi STPP; 3) Merekomendasi kesamaan pelaksaaan pengawalan/pendampingan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sekretaris BPPSDMP, Surachman Suwardi mengatakan bahwa ada tiga fungsi yang berbeda yaitu fungsi fasilitasi program, fungsi penunjang dan fungsi penghasil inovasi tetapi harus berjalan sinergis.“Rakor ini diharapkan ada sinergisme antara ketiga fungsi tersebut dalam rangka mencapai target-target produksi komoditas strategis dan BPPSDMP akan mengurus bagaimana penguatan kapasitas kelompoknya dan penyuluhnya sehingga bagaimana fasilitasi tersebut dapat berjalan sesuai dengan targernya” ujar Surachman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Peran BPPSDMP adalah sebagai unsur penunjang program Direktorat Teknis dalam program peningkatkan komoditas pertanian strategis tersebut. Sesuai dengan rapat koordinasi tingkat pusat, BPPSDMP mendapatkan tugas melaksanakan pengawalan/pendampingan komoditas pertanian strategis APBN-P 2017. Sehubungan dengan hal itu, maka perlu diambil langkah-langah strategis dalam melaksanakan tugas. Salah satu langkah yang diambil adalah melibatkan dosen, mahasiswa STPP, alumni dan/atau mahasiswa tingkat akhir Perguruan Tinggi mitra kementerian pertanian, dan pemuda tani dalam kegiatan pengawalan/pendampingan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ka. Pusdiktan, Gunawan Yulianto mengatakan bahwa Rakor ini akan melibatkan 40 Perguruan Tinggi Mitra dari seluruh Indonesia karena pendampingan ini bukan hanya mendampingi tanaman tetapi dalam rangka menyiapkan generasi petani melalui pendidikan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“ Generasi muda yang nanti akan meneruskan pembangunan pertanian maka dari itu kami libatkan dalam program swasembada khususnya komoditas padi, jagung dan kedelai untuk saat ini menggunakan dana APBN-P dan ini adalah tujuan jangka panjang untuk menumbuhkankm kecintaannya kepada sektor pertanian” ujar Gunawan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
APBN-P 2017 menekankan peningkatan komoditas pertanian strategis meliputi komoditas tanaman pangan khususnya kedelai, komoditas hortikultura khususnya bawang putih, bawang merah, aneka cabe, mangga, jeruk, komoditas perkebunan, dan komoditas peternakan (akseptor ternak sapi Potong).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Rakor persiapan akhir pengawalan/pendampingan diharapkan dapat menghasilkan: 1) Informasi dari masing-masing wilayah koordinasi STPP meliputi dukungan pemerintah daerah/dinas teknis pertanian terkait (pertanian, hortikultura, perkebunan, dan peternakan), kondisi dukungan anggaran, hasil kegiatan persiapan yang telah dilaksanakan, dan pemetaan pelaksana pengawalan/pendampingan (dosen, mahasiswa, alumni, dan pemuda tani) dilokasi pengawalan/pendampingan (by name, by address, and by commodity); 2)Teridentifikasi daln terpecahkan setiap masalah di wilayah koordinasi STPP; 3)Terekomendasi kesamaan pelaksanaan pengawalan/pendampingan.

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *