Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

27 September 2020

MSPP Vol. 21, Lapak KostraTani Online Dukung ‘MarketPlace’

MSPP Vol. 21, Lapak KostraTani Online Dukung ‘MarketPlace’
Foto : Senior Manager Bukalapak, Vidya Simarmata (kiri atas) hadir sebagai keynote speaker Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP)
27 September 2020

MSPP Vol. 21, Lapak KostraTani Online Dukung ‘MarketPlace’

Pilarpertanian - Bergabungnya petani Indonesia di lapak digital (marketplace) memasok pangan pokok merupakan tonggak sejarah (milestone) bagi pertanian Indonesia menapak era industrialisasi 4.0.

Penyuluh mendukung langkah Kementerian Pertanian RI menggandeng penyedia belanja online seperti Bukalapak. Balai Penyuluhan Pertanian selaku Komando Strategis Pembangunan Pertanian (BPP KostraTani) terhubung Agriculture War Room (AWR) siap mendampingi dan mengawal Lapak KostraTani Online. Kanal bagi petani berniaga online sebagai mitra bisnis Bukalapak.

Hal itu mengemuka pada video conference (Vcon) Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) Vol. 21 dipimpin Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi didampingi Kabid Penyelenggaraan Penyuluhan – Pusluhtan, Joko Samiyono. Vidya Simarmata, Senior Manager Public Policy and Government Relation Bukalapak hadir sebagai keynote speech pada Jumat [25/9].

Vidya Simarmata mengurai peluang produk pertanian di marketplace sangatlah besar. Pangan adalah kebutuhan pokok yang harus dipenuhi setiap saat. Produk kesehatan menjadi trend baru, diminati lantaran pandemi Covid-19.

“Banyak produk top hijrah ke marketplace. Keunggulan produk terukur. Belanja online makin berkibar di tengah pandemi. Permintaan terhadap produk pertanian juga terus meningkat,” kata Vidya.

Dedi Nursyamsi mengatakan, Kementan menyiapkan formulasi sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku. Ada tiga syarat jualan online yakni Produk, Kemasan dan Izin Edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Pertama, calon member siap, artinya, memenuhi ketiga syarat. Kedua, calon member ‘status dalam proses’ maksudnya punya produk yang dikemas baik tanpa izin BPOM. Ketiga, calon member yang hanya punya produk, belum dikemas dan tanpa izin BPOM,” katanya.

Hal itu sesuai harapan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, kerja sama Kementan dan Bukalapak tak ubahnya ‘jalan bebas hambatan’ alias jalan tol bagi petani menghapus jarak dan persingkat waktu untuk bertemu dengan konsumen.

“Kerja sama dengan Bukalapak diharap mampu memutus rantai pasok yang merugikan petani dan para pelaku usaha di sektor pertanian,” katanya usai penandatanganan kerja sama Kementan dan Bukalapak di Jakarta, Kamis (24/9) di peringatan Hari Tani Nasional 2020.

Diskusi MSPP Vol. 21 bergulir ke Kostrawil Gorontalo. Kulsum Yusuf bertanya tentang tahapan join di Bukalapak. Internet diakui sangat mendukung penyuluh mengawal petani. “Bikin akun apa saja syaratnya?”

Sukanto dari BPP Sei Pakning di Kabupaten Bengkalis, Riau bertanya tentang sampel barang di marketplace. “Petani yang sudah punya home industry pisang madu, sudah jualan online tapi belum laris. Apa kendalanya?”

Sementara Nutania di Polbangtan Manokwari mengeluh tingginya ongkos kirim. Agustinus Gunawan menanyakan deskripsi buah musiman. “Stoknya ditulis nol?”

Riadi Tarigan dari Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Bengkulu berkomitmen bahwa penyuluh setempat akan mengawal petani jualan online. “Bagaimana standar produksi olahan layak jual online?”

Dedi Nursyamsi mengingatkan penyuluh BPP KostraTani bahwa aturan teknis sesuai syarat dan ketentuan dapat ditindaklanjuti. Bagi yang belum siap terkait kemasan, perijinan dan lainnya akan tetap di bawah koordinasi dan sinkronisasi dengan Kementan.

“Bagi petani yang siap, bisa langsung action di Lapak Kostratani Online. Jumlahnya banyak. Selama ini mereka aktif jualan online,” katanya pada MSPP yang dipandu Kasubbid IM Pusluhtan, Septalina Pradini selaku host.

Dedi mengingatkan bahwa kompetensi merupakan kunci sukses. Petani bersama penyuluh diharapkan implementasikan kualitas. Pasar online menuntut harga terjangkau, produk berkualitas, beragam dan banyak.

“Penyempurnaan aspek administrasi dan kerja sama dengan BPOM sedang dirintis Kementan,” kata Kabadan.

Vidya Simarmata menyarankan BPP KostraTani mengikuti Webinar Pelatihan menjadi pelapak. Ada dua modul. Pertama: overview marketplace; tutorial dan praktik bikin dan verifikasi akun; serta tutorial dan praktik foto produk.

“Modul kedua ulas upload produk, tutorial penamaan dan deskripsi produk, tutorial proses pesanan, pengenalan manajemen kurir dan keamanan dasar,” kata Vidya. (Hevy/LA/ND)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *