Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

01 March 2019

Nanobiosilika Cair Sukseskan Largo Super Di Sukabumi

Nanobiosilika Cair Sukseskan Largo Super Di Sukabumi
01 March 2019

Nanobiosilika Cair Sukseskan Largo Super Di Sukabumi

Pilarpertanian - Pilar – Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian mengembangkan teknologi budidaya Larikan Padi Gogo (Largo) super di Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Lokasi ini adalah satu dari tiga lokasi serupa yang pada tahun 2018-2019 ini didampingi langsung oleh Badan Litbang Pertanian dalam penerapan paket teknologi budidaya largo super di lapangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Teknologi nanobiosilika cair BB Pascapanen merupakan salah satu bagian penting dari paket teknologi Largo Super. Menurut Nurdi Setyawan, peneliti nanobiosilila BB Pascapanen, produk ini sangat dibutuhkan untuk jenis tanaman padi, walaupun silika hanya unsur mikro bagi tanaman. Padi yang diberi silika akan lebih kuat, tidak mudah rebah, serta lebih tahan terhadap serangan hama penyakit dan dampak kekeringan. Selain itu padi yang diberikan nanobiosilika mampu tahan terhadap serangan blas. Ke depan, biosilika menjadi salah satu unsur hara yang sangat perlu diberikan ke tanaman agar potensi produktivitas padi dapat tercapai.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dengan mengintegrasikan nanobiosilika cair dengan teknologi unggulan Balitbangtan lainnya terdapat peningkatan produktivitas yang signifikan. Menurut data hasil ubinan dalam Gabah Kering Panen (GKP) yang dilakukan bersama PPL dan BPS Sukabumi, diperoleh hasil varietas Inpago 8, Inpari 42 dan Rindang 2 meningkat 60%; Inpago 12 mengalami peningkatan sekitar 50%; Inpago 10 dan Rindang 1 meningkat 20% serta Inpago Unsoed yang meningkat sebanyak 10% dari kondisi semula tanpa penerapan teknologi Largo Super.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain nanobiosilika cair, berikut adalah paket teknologi Largo Super yang diaplikasikan di Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Varietas yang digunakan merupakan varietas unggul Baru padi gogo yaitu Rindang 1, Rindang 2, Inpago 8, Inpago 10, Inpago 12, dan vub amphibi Inpari 42 GSR dan varietas lainnya Inpago unsoed sebagai pembanding, Agrice Plus yang digunakan sebelum benih ditanam, pestisida nabati Bioprotektor dan pestisida anorganik untuk mengendalikan OPT-nya, Aplikasi Biodekomposer agrodeko digunakan untuk mempercepat dekomposisi material organik, untuk alat pertanian yang digunakan yaitu ATABELA sistem larikan, Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK) serta pengolahan lahan sempurna untuk lahan kering.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Balitbangtan mengatakan bahwa dengan adanya kegiatan ini, dapat memberikan bukti nyata kepada masyarakat bahwa lahan potensial seperti lahan kering dibawah tegakan tanaman perkebunan juga dapat dioptimalkan pemanfaatannya untuk integrasi tanaman perkebunan dan tanaman pangan, sehingga berdampak lebih produktifnya lahan dalam luasan yang sama.(DYN)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *