Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

11 January 2019

Natal dan Tahun Baru Terlewati, Harga Cabai dan Bawang Masih Tetap Stabil

Natal dan Tahun Baru Terlewati, Harga Cabai dan Bawang Masih Tetap Stabil
11 January 2019

Natal dan Tahun Baru Terlewati, Harga Cabai dan Bawang Masih Tetap Stabil

Pilarpertanian - Pilar – Harga aneka cabai dan bawang di tingkat petani dan Pasar Induk Kramat Jati hingga pasar retail DKI Jakarta pada awal tahun 2019 terpantau normal. Komoditas aneka cabai yang meliputi cabai merah besar, cabai merah keriting, cabai rawit merah, dan cabai rawit hijau seluruhnya terpantau normal bahkan cenderung turun. Demikian halnya dengan bawang merah dan bawang putih, harganya terpantau normal. Stabilnya harga aneka cabai dan bawang sangat dirasakan oleh konsumen, setidaknya dalam kurun 2 tahun terakhir ini, terutama pada momen-momen krusial seperti puasa, lebaran, natal dan tahun baru, harga cabai dan bawang terbukti aman terkendali.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Bahkan usai melewati Natal dan Tahun Baru 2019, harga kedua komoditas yang sering dituduh sebagai pemicu inflasi pangan tersebut ternyata masih menunjukkan trend stabil,” demikian dikemukakan Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan), Yasid Taufik di Jakarta, Jumat (11/1).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Faktanya, jelas Yasid, pada periode 1 hingga 10 Januari 2019, harga rata-rata aneka cabai dan bawang merah di tingkat petani secara nasional terpantau normal. Harga cabai merah keriting di tingkat petani sentra rata-rata Rp 19.978 per kg, cabai rawit Rp 24.602 per kg dan harga bawang merah Rp 18.120 per kg. Dibanding periode yang sama tahun lalu, harga cabai jauh lebih rendah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tahun lalu cabai merah keriting rata-rata harga di petani Rp 26.148 per kg dan cabai rawit Rp 27.632 per kg. Untuk bawang merah memang lebih tinggi dibanding tahun lalu karena ada pergeseran musim panen raya. Harga bawang merah kemungkinan akan turun lagi seiring dengan panen raya di Brebes mulai akhir Januari nanti,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dari hasil pemantauan harga harian oleh Posko bawang dan Cabai Ditjen Hortikultura, menunjukkan harga Cabai dan bawang di pasar Induk Kramat Jati Jakarta periode awal Januari 2019 terkonfirmasi stabil jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Rerata harga cabai besar Rp. 23.000 per kg hampir sama periode yang sama tahun 2018 lalu Rp 22.889 per kg. Cabai rawit Rp 30.556 lebih rendah dari tahun lalu Rp 36.778.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Harga bawang merah sepanjang stabil di kisaran Rp 21.000 per kg. Bawang Putih bertengger stabil di harga Rp 13.000 per kg, nyaris sama dengan tahun lalu Rp. 13.389 per kg,” beber Yasid.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kemudian, harga bawang merah di 43 pasar retail DKI Jakarta seperti dilansir laman resmi milik Pemprov DKI www.infopangan.jakarta.go.id terpantau stabil Rp 33.335 per kilogram, cabai merah keriting Rp 34.683 per kg dan cabai rawit Rp 47.121 per kg. Harga tersebut tidak terpaut jauh dengan harga tahun lalu dimana harga bawang merah tercatat Rp 27.496 per kg, cabai merah keriting Rp 41.327 per kg dan cabai rawit Rp 53.774 per kg.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Yasid menjelaskan terkendalinya harga bawang dan cabai tak lepas dari upaya Kementan menerapkan kebijakan yang disebutnya sebagai 10 jurus stabilisasi. Pertama, kebijakan ekstensifikasi kawasan di luar Jawa. Kedua, intensifikasi teknologi di sentra utama. Ketiga, peningkatan kapasitas petani di Luar Jawa dan Keempat, efisiensi biaya produksi menggunakan benih biji bawang merah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kelima, lanjutnya, sinergi dengan petani champion. Keenam, mengatur Pola Tanam. Ketujuh, pembentukan pasar lelang memotong rantai pasok. Kedelapan, hilirisasi produk. Kesembilan, teknologi penyimpanan sehingga lebih awet dan tahan lama. Kesepuluh, Perluasan ekspor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Yang pasti, stabilnya harga cabai dan bawang merupakan buah kerjasama yang solid dari Pemerintah bersama stakeholder terkait. Disitu ada Kementan, Kemendag, Bulog, Satgas Pangan, Dinas, Pedagang dan tentu saja Petani sebagai ujung tombak penyediaan pasokan,” pungkas Yasid. (bs)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *