Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

17 June 2020

Nenas Madu Pemalang Makin ‘Manis’ di Tengah Pandemi Covid-19 Sukses Tembus Timur Tengah

Nenas Madu Pemalang Makin ‘Manis’ di Tengah Pandemi Covid-19 Sukses Tembus Timur Tengah
Foto : Nenas Madu Asal Pemalang, Jawa Tengah Sukses Menembus Ekspor ke Timur Tengah Saat Pandemi Covid-19.
17 June 2020

Nenas Madu Pemalang Makin ‘Manis’ di Tengah Pandemi Covid-19 Sukses Tembus Timur Tengah

Pilarpertanian - Pandemi Covid-19 menyebabkan lesunya berbagai sektor. Tidak hanya di Indonesia, melainkan dunia internasional.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Namun, di tengah kelesuan ini, petani nenas Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang membawa kabar baik. Para petani berhasil memasarkan produknya ke Jeddah, Arab Saudi sebanyak 12 ton nenas segar senilai Rp 176 juta.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (16/6), Siti Rokhamah petugas Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang mengatakan bahwa saat ini di Kabupaten Pemalang terdapat sekitar 1.500 hektare lahan nanas. Lokasinya di kaki Gunung Slamet tepatnya di Desa Belik dan Desa Beluk, Kecamatan Belik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kesesuaian wilayah dengan kondisi lahan dan agroklimat menjadikan Nanas Madu Belik ini dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik, terang Siti melalui keterangan tertulisnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Petani nenas di wilayah ini tergabung dalam Kelompok Tani Bulu Arja yang diketuai oleh Rain Mustofa. Luasan lahannya sekitar 40 hektare. Sementara Kelompok Tani Sumber Rejeki II diketuai oleh Tarsono seluas 10 hektare.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Siti menjelaskan bahwa harga nanas madu di Kabupaten Pemalang berada dikisaran Rp. 4.000 – 4.500/buah untuk kelas A, sedang untuk kelas B kisaran Rp. 3.000 – 3.500/buah dan Rp. 2.500/buah untuk kelas C.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih detil Siti menyebutkan, kriteria buah nenas yang siap dipanen adalah mahkota telah terbuka, tangkai bunga mejadi keriput, mata/duri lebih datar dan besar serta bentuknya lebih bulat, warna kulit buah mulai menguning, timbul aroma buah nenas yang harum. Buah nenas siap dipanen 5 bulan setelah forcing.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Walaupun telah dilakukan perangsangan pembungaan dan pematangan buah, namun ukuran dan waktu panen buah nenas berbeda-beda. Setelah tanaman dipanen, maka tunas samping yang tumbuh dari tanaman nenas dipelihara lagi, dan selanjutnya dipanen buahnya,” tambahnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dijelaskan Siti, tanaman fase kedua ini disebut Ratoon Crop (RC). Setelah buah nenas yang berasal dari tanaman RC ini dipanen, maka tunas samping yang tumbuh dipelihara sampai produksi selanjutnya. Fase ketiga ini disebut Second Ratoon (SR). Setelah buah nenas yang berasal dari tanaman SR ini dipanen, maka tanaman dibongkar, dan diganti dengan tanaman baru yang berasal dari bibit baru.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini dilakukan agar kualitas dan ukuran buah nenas dapat dipertahankan. Karena apabila tidak diganti dengan tanaman yang baru, maka kualitas mutu buah menurun,” kata dia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tidak hanya memproduksi nanas segar, petani nanas di Kabupaten Pemalang juga telah memproduksi nanas olahan berupa dodol nanas, kripik, stick nanas dan koktail nanas yang kedepannya juga diharapkan dapat pula menembus pasar mancanegara, bebernya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pentingnya Penerapan GAP
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dikonfirmasi terpisah, Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto mengapresiasi nenas Kabapaten Pemalang yang dapat menembus pasar Timur Tengah ini. Pria yang akrab di panggil Anton mengatakan, bila budidaya nenas dilakukan dengan mengacu pada standar yang ada maka akan diperoleh hasil yang signifikan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sehingga nenas yang dipanen dapat memenuhi kriteria pasar terutama pasar global,” terang Anton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Anton mengharapkan dengan adanya ekspor nanas di Kabupaten Pemalang dapat menjaga keberlangsungan pendapatan petani di tengah pandemi serta menjadi contoh bagi para petani nenas daerah lain.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Terutama untuk lebih meningkatkan produksi dan kualitasnya menjadi lebih baik,” tambah Anton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Senada dengan yang diungkapkan Anton, Liferdi Lukman, Direktur Buah dan Florikultura memberikan apresiasi kepada petani nenas Kabupaten Pemalang. Di tengah Pandemi Covid-19, para petani mampu menghasilkan buah nenas bermutu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami akan terus mendorong dan mengingatkan para petani agar tetap melaksanakan budidaya yang sesuai dengan Good Agricultural Practices (GAP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku sehingga hasilnya sesuai dengan tuntutan pasar terutama pasar ekspor baik dari segi kualitas maupun kuantitas,” tambahnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, untuk selalu berkomitmen dalam menggenjot ekspor produk pertanian termasuk komoditas pertanian hortikultura terutama buah-buahan, Liferdi mengaku saat ini fokus dan berkomitmen dalam meningkatkan produksi dan kualitas/mutu buah-buahan tropis unggulan. “Utamanya yang berpotensi ekspor seperti manggis, mangga, pisang, nenas, salak, buah naga dan durian dengan berbagai program dan melibatkan seluruh stakeholders terkait,” lanjut dia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Selama ini, nenas Indonesia yang diekspor adalah jenis Smooth Cayenne dari daerah sentra produksi Lampung dan Subang, akan tetapi nenas madu jenis Queen asal Pemalang ini bisa diekspor, merupakan suatu terobosan baru,” lanjut dia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Liferdi menjelaskan terkait kunci sukses budidaya buah-buahan agar mencapai hasil yang berkualitas ekspor. Petani harus memperhatikan pemilihan benih yang sehat serta pemeliharaan tanaman yang baik dan pemupukan berimbang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Khusus budidaya nenas, pengaturan jarak tanam juga menentukan kualitas hasil, karena selain memudahkan dalam pemeliharaan kebun, buah yang dihasilkan mempunyai ukuran yang sesuai dengan permintaan pasar,” ujar Direktur yang dulu pernah berprofesi sebagai peneliti buah itu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pengunaan pupuk kandang sangat dianjurkan untuk pertanaman nanas. Menurut Liferdi, selain memperbaiki kesuburan tanah juga memenuhi kebutuhan hara tanah serta meningkatkan hasil produksi dan mengacu pada sistem pertanian organik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami berharap keberhasilan petani nenas Kabupaten Pemalang yang telah menembus pasar Timur Tengah ini dapat diikuti oleh petani nenas di daerah lainnya. Bahkan jangan hanya puas untuk masuk pasar Timur Tengah, kami berharap nenas segar Indonesia juga mampu menembus pasar internasional lainnya seperti China dan Eropa,” tutup Liferdi optimis.(ND)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *