Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

02 June 2020

New Normal Dimulai, Karet Kaltim Kembali Pasok Pabrik Ban di Rusia

New Normal Dimulai, Karet Kaltim Kembali Pasok Pabrik Ban di Rusia
Pekerja mengumpulkan getah karet di area hutan PTPN IX, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (11/1). Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) menargetkan ekspor karet pada 2018 sebesar 3,2 juta ton lebih besar daripada target tahun 2017 yaitu 2,7 juta ton. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/ama/18
02 June 2020

New Normal Dimulai, Karet Kaltim Kembali Pasok Pabrik Ban di Rusia

Pilarpertanian - Pemberlakuan “new normal” dibeberapa negara termasuk Indonesia mulai berdampak pada industri pertanian. Senin (1/6), sebanyak 22,7 ton karet dalam bentuk lembaran senilai Rp. 317,5 juta asal Kalimantan Timur (Kaltim) kembali diekspor guna memasok pabrik ban di Rusia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pembukaan pembatasan transportasi dan perdagangan secara bertahap ini tentunya membawa harapan baru dan disambut gembira oleh seluruh sektor termasuk petani karet di Kaltim.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Selain adanya pembatasan akibat wabah pandemi, ekspor karet sempat terhenti akibat harga yang tidak menentu. Alhamdulilah kini seiring dengan kebijakan “new normal”, permintaan fasilitasi ekspor karet kembali bergairah,” kata Agus Sugiono, Kepala Karantina Pertanian saat menyerahkan sertifikat kesehatan karantina atau phytosanitary certificate, PC kepada pemilik, PT MKC.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Agus, Kaltim khususnya kota Samarinda telah memiliki pabrik yang dapat mengolah karet. Mulai dari getah karet mentah hingga menjadi karet lembaran dan memiliki kualitas yang sangat tinggi. Bahkan lembaran karet asal Kaltim ini biasa digunakan di negara tujuan sebagai bahan baku mobil balap Formula 1, tambahnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Produk olahan karet adalah salah satu produk unggulan ekspor di wilayah kerjanya. Agus mencatat selain Rusia, negara pelanggan lainnya adalah India, Taiwan, Belanda dan Cina. Berdasarkan data IQ Fast, di tahun 2019 fasilitas ekspor lembaran karet asal Kaltim sebanyak 40,6 ribu ton dengan frekwensi 7 kali.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Agus juga menjelaskan selaku fasilitator pertanian di perdagangan internasional, pihak memberikan perlakuan fumigasi sebagai persyaratan negara tujuan. Hal ini guna memastikan tidak ada serangga hidup atau Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) lainnya, sehingga produk dapat diterima di negara tujuan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Patuhi Protokol Kesehatan
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ditempat terpisah, Ali Jamil, Kepala Badan Karantina Pertanian menyebutkan bahwa pihaknya telah bersiap untuk meningkatkan pelayanan perkarantinaan sejalan dengan kebijakan tatanan normal baru di masa pandemi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Penerapan biosekuriti pada ruang layanan, penggunaan alat pelindung diri atau APD yang sesuai standar bagi petugas dan pemanfaatan digitalisasi layanan juga ditingkatkan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo), pertanian tidak boleh berhenti. Selain untuk urusan pangan, diharapkan sektor pertanian dapat menjadi penopang ekonomi melalui kinerja ekspornya. “Kita semua berharap, kinerja ekspor karet Kaltim tahun ini bisa meningkat atau paling tidak sama dengan capaian tahun lalu,” tutup Jamil.(ND)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *