Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

10 April 2019

Operasi Pasar Bawang Hari ke Dua di Surabaya Berhasil Turunkan Harga

Operasi Pasar Bawang Hari ke Dua di Surabaya Berhasil Turunkan Harga
10 April 2019

Operasi Pasar Bawang Hari ke Dua di Surabaya Berhasil Turunkan Harga

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Sukses melaksanakan operasi pasar bawang merah dan bawang putih sehari sebelumnya di Pasar Pabean dan Pasar Keputran, Kementerian Pertanian (Kementan) pun kembali menggelar kegiatan serupa di Pasar Mangga Dua, Surabaya, Selasa malam (9/4). Alhasil, dengan adanya operasi pasar hari kedua ini menyebabkan harga bawang merah mengalami penurunan hingga Rp 24 ribu per kg.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Malam ini kita melakukan operasi pasar bawang merah dan bawang putih bekerja sama dengan swasta. Bawang putih saat ini per kg menyentuh harga Rp 45 ribu per kilogram. Di Pasar Mangga Dua ini kami melakukan operasi pasar bawang putih dengan harga Rp 18 ribu sebanyak 16 ton, sementara bawang merah Rp 23 ribu per kilogram sebanyak 7 ton,” demikian dikemukakan Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hortikultura Kementan, Yasid Taufik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di pasar saat ini, kata Yasid, bawang putih mencapai Rp 40 ribu sementara bawang merah Rp 31 ribu. Di hari kedua operasi pasar, harga bawang merah turun hingga Rp 24 ribu per kg, sehingga ini merupakan keberhasilan pemerintah dan membuktikan sebetulnya bawang merah saat ini mencukupi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita memobilisasi pelaku usaha yang peduli terhadap kepentingan petani dan konsumen untuk menstabilkan harga. Termasuk bawang putih yang tadinya Rp 40 ribu per kilogram lalu kita operasi pasar seharga Rp 18 ribu per kilogram,” jelas Yasid.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Terlaksananya operasi pasar ini, lanjut Yasid, tren harga bawang mengalami penurunan dalam waktu singkat. Operasi pasar ini akan terus dilakukan ke depan baik itu Jakarta atau Surabaya hingga harga kembali stabil.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Banyak pelaku usaha yang mau peduli untuk kepentingan konsumen maupun petani. Terlaksananya operasi pasar ini menunjukan sumbangsih bagi masyarakat konsumen maupun petani bahwa pemerintah menjamin pasokan dan harga stabil,” ucapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Yasid menyebutkan, harga bawang merah di tingkat petani berkisar Rp 19 ribu sampai 21 ribu per kg, dikarenakan keterlambatan panen dan masalah transportasi menyebabkan kenaikan harga.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kesuksesan operasi pasar tidak terlepas dari partisipasi pihak swasta untuk mau menjual kembali dengan harga yang menguntungkan konsumen,” paparnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menyinggung soal pasokan jelang puasa, Yasid menegaskan bahwa semuanya aman, Ketersediaan bawang merah menjelang hari raya sudah kondusif.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pola tanam di petani juga sudah diatur sedemikian rupa untuk menghadapi kebutuhan jelang puasa dan lebaran. Jadi dipastikan stok aman,” bebernya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dukungan Swasta Mengawal Stabilitas Harga
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Yasid mengatakan dengan gejala sedikit naiknya harga selama 2 minggu ini, berkat operasi pasar, harga semakin stabil. Karenanya, Kementan berterima kasih kepada pelaku usaha yang peduli terhadap pasokan dan harga, PT Cahaya Bahari, PT Aman Buana Putra dan CV Bawang Mas 99.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Bahwa nyata ada tren penurunan harga dalam dua hari ini di Surabaya dan Jakarta,” papar Yasid.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
CEO CV Bawang Mas 99, Thio Herry mengatakan meski nyaris tidak mendatangkan keuntungan dari sisi ekonomis, pelaku usaha mengaku terpanggil dalam upaya stabilisasi harga ini. Pasalnya ini tujuannya untuk masyarakat tersenyum.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kondisi ini tidak akan berlangsung lama, pasti sebentar lagi akan turun. Yah, kisaran 3 sampai 4 hari harga akan stabil,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal serupa diakui Direktur PT Cahaya Bahari Jakarta, Hasan. Ia pun turut mengamini serupa agar operasi pasar berdampak signifikan pada penurunan harga atau stabil.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami harap barang di sini lekas habis karena harga yang kita jual cukup fantastik dan terjangkau konsumen, maka dari itu diharapkan harga cepat turun,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Swasembada Bawang Putih
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Yasid membeberkan Kementan tak hanya mengatur pola tanam bawang merah sebagai upaya pengamanan harga dan pasokan. Bawang putih pun mendapat fokus serupa dengan target swasembada pada 2021 nanti.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami konsolidasi pada level on farm, yaitu bagaimana meningkatkan luas tanam bawang putih di sentra – sentra yang memiliki ketinggian di atas 800 m dpl,” cetusnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami juga perlu menyediakan benih untuk memperluas bawang putih. Oleh karena itu produksi yang dihasilkan keseluruhannya untuk benih. Kami targetkan 2021 bisa tercapai,” tambah Yasid.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Figur Pengusaha Muda Pertanian
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berusaha menciptakan petani muda yang mau turun ke ladang. Tak berbeda jauh, pengusaha muda bidang pertanian turut mewarnai jaminan ketersediaan pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Misalnya, pengusaha muda yang sekaligus CEO PT Aman Buana Putra, Aman Buana Putra mengatakan perusahaannya merupakan perusahaan ekspor impor pangan yang pernah beberapa kali ekspor bawang ke beberapa negara ASEAN mengaku tertarik berbisnis di bidang pertanian yang berkaitan langsung dengan urusan hajat hidup orang banyak.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tak melulu soal keuntungan bisnis, pengusaha yang baru berusia 26 tahun ini, mengaku berhubungan dengan para petani menambah wawasan dan cakrawala hidupnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita hidup pasti perlu makan. Makan itu hasil pertanian. Apa yang kita makan itu hasil pertanian. Dengan dekat dengan petani, kita jadi tahu kekurangan dan kelebihan kita apa, apa yang harus kita bantu untuk mereka. Ini demi pertanian bangsa Indonesia,” ujar Aman. (bs)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *