Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

20 December 2018

Padi Inpari-24 Balitbangtan Pertama Dikembangkan di Bolmut

Padi Inpari-24 Balitbangtan Pertama Dikembangkan di Bolmut
20 December 2018

Padi Inpari-24 Balitbangtan Pertama Dikembangkan di Bolmut

Pilarpertanian - Pilar – Setelah panen Inpari 31, Ciherang dan Inpari 30 pada periode satu, pada periode tanam ke dua kegiatan Peningkatan Indeks Pertanian (IP) Padi, Petani di Binjeita untuk mengejar waktu tanam tepat, langsung menyiapkan bibit Inpari 24 beras merah untuk ditanam.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Dr.Freddy Lala,SP.MSi., selaku penanggung jawab kegiatan ini, bahwa 2 kegiatan penting seperti Survei Sumber Daya Air dan Pola Tanam digabung dalam kegiatn IP. Kegiatan ini sangat bertalian, dengan produksi lahan sawah tadah hujan. Memang, penentuan lokasi kegiatan IP di Binjeita, sudah melalui tahapan Calon Petani Calon Lahan (CPCL).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dan memang di daerah ini hanya sekali panen dalam setahun.Dr.Bidang Hama ini melanjutkan, bahwa dalam rangka mendukung gerakan tanam dan terus menanam padi jagung dan kedelai (Pajale) di salah satu kabupaten beras di Sulawesi Utara ini, maka petani pelaksana kegiatan IP di Binjeita kita gerakkan lagi untuk langsung menyiapkan lahan untuk menanam.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kegiatan ini pada kawasan 24 ha lahan kita demplotkan di luasan 3 ha. dengan harapan petani sekitar akan mengikuti penerapan teknologi dari 3 ha ke 25 ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lanjut Lala, bahwa sesuai tujuan dari kegiatan peningkatan IP, dimana petani yang biasanya hanya menanam sekali dalam setahun, kita dorong dan gerakkan petani agar dengan teknologi Balitbangtan, mereka dapat menanam lebih sekali dalam setahun.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hasil kegiatan periode lalu, walau dengan cekaman kekeringan petani dalam kegiatan ini dapat panen sampai 5 ton per ha. dipihak lain petani yang tidak menerapkan teknologi pompanisasi dan aplikasi bio silica, mereka hanya panen 20 persen dari luas ditanami.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Teknologi yang diintroduksikan dalam kegiatan ini adalah teknologi hasil Balitbangtan, mulai dari identivikasi sumberdaya air, penggunaan varietas unggul baru (VUB), pengendalian hama terpadu, pemupukan berimbang, aplikasi bio silica, dan pendampingan bersama penyuluh BPP dan BPTP serta Peneliti, tutup Lala.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ditempat yang sama, Arnold C. Turang, selaku koordinator lapangan perbanyakan benih ES padi sawah, menambahkan bahwa, BPTP Balitbangtan Sulawesi Utara pada tahun ini memproduksi benih padi Inpari 24 sebanyak 12 ton dan Inpari 31 sebanyak 4 ton. Dan itu sudah siap dan sedang disalurkan pada petani untuk mendukung ketersediaan benih unggul baru di daerah. Termasuk yang akan ditanam petani saat ini.Sebagai manager produksi benih padi di UPBS BPTP Balitbangtan Sulut, Turang menyambut baik proaktif kelompok tani Daya Karya di Binjeita, yang sudah siap menanam varietas Inpari 24. Di tempat yang sama, Arnold C. Turang,SP.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Penyuluh Pertanian dan Sonny Pangemanan, AMd. Teknini Litkayasa di BPTP Balitbangtan Sulut, langsung turun lapangan dan memberikan contoh aplikasi tanam Jajar Legowo 2:1 pada petani di Binjeita.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pak Mul dan ketua kelompok daya Karya, menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini. Dengan kegiatan seperti ini, petani didampingi langsung oleh sumber teknologi. Untuk itu harap Mul, semoga kedepan apa yang telah dilakukan pihak BPTP Balitbangtan Sulawesi Utara, dapat diteruskan oleh penyuluh di daerah, imbuhnya. (bs/artur)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *