Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

06 April 2020

Panca Kelola RAMLI di Tengah Pandemi Covid-19

Panca Kelola RAMLI di Tengah Pandemi Covid-19
Foto. Panca Kelola Ramah Lingkungan (RAMLI) Menggunakan Alat Combine Harvester
06 April 2020

Panca Kelola RAMLI di Tengah Pandemi Covid-19

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Partisipasi dan dukungan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan) dalam menjaga kesediaan pangan ditengah pandemi Covid-19, diwujudkan melalui pendampingan di dua demplot Panca Kelola Ramah Lingkungan (RAMLI) yang berada di desa Wotan Kec. Sukolilo, Kabupaten Pati. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bagaimanapun kegiatan Pertanian harus berjalan normal untuk penyediaan pangan. Hal tersebut sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo agar semua pihak menjalin kerja sama dan sinergi menjaga pangan terutama menghadapi pandemi Corona dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dari hamparan pertanaman padi seluas 2.057 ha di Desa Wotan Kec. Sukolilo yang telah siap panen sekitar 1.351 ha. Sebagian luas tersebut telah mendapatkan pendampingan dari Tim Diseminasi Balingtan melalui dua demplot teknologi Panca Kelola RAMLI yang bekerjasama dengan petani kooperatif di Desa Wotan Sukolilo. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Teknologi Panca Kelola RAMLI antara lain dengan penggunaan varietas unggul, aplikasi biokompos, aplikasi biopestisida, aplikasi urea berlapis biochar dan pengaturan air serta penanaman dengan sistem tanam jajar legowo 2:1. Sedangkan varietas unggul yang ditanam oleh para petani kooperatif tersebut adalah Inpari 45 dan Inpari 32.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Meski mendapat himbauan untuk bekerja dari rumah atau Work from Home (WFH), Tim Diseminasi Balingtan tetap semangat mendampingi petani kooperator saat melakukan panen. Saat dimintai keterangan oleh Tim Diseminasi Balingtan Kuntari sebagai salah satu petani kooperatif menjelaskan bahwa dirinya mampu memanen 6,6 ton/ha GKP untuk panen musim tanam ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut dijelaskan bahwa penggunaan mesin panen (Combine Harvester) dapat menghemat waktu, tenaga, serta biaya. Selain itu, penggunaan sistem tanam jajar legowo 2:1 pada lahan miliknya dapat memberikan hasil lebih besar dibandingkan dengan sistem tanam biasa pada musim tanam sebelumnya. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Produksi padi menggunakan sistem tanam jajar legowo lebih besar dibanding tanam dengan jarak tanam pada umumnya”, ujar Kuntari.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Teknologi Balitbangtan, hadir untuk mempermudah kegiatan Pertanian. Dengan menghemat tenaga dan waktu, kegiatan di luar rumah lebih efisien dan tidak terlalu melibatkan banyak orang sehingga sesuai dengan himbauan Pemerintah untuk tetap dirumah saja dan jaga jarak. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Beberapa truk pengangkut Combine Harvester berlalu lalang disusul mobil truk yang mengangkut ratusan karung berisi gabah kering padi. Aktivitas seperti ini berjalan normal seakan menampik kekhawatiran masyarakat mengenai penyebaran pandemi Covid-19 atau yang biasa disebut virus corona. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Betul, perangkat Desa juga sudah menghimbau kami (para petani) untuk menjaga jarak saat bekerja, menghindari kerumunan dan tetap berada di rumah jika tidak ada agenda penting”, ujar Ashari, salah seorang petani.(DYN)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *