Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

07 April 2020

Pandemi Covid-19 Tak Halangi Petani Kabupaten OKU Panen Raya Padi dan Jagung

Pandemi Covid-19 Tak Halangi Petani Kabupaten OKU Panen Raya Padi dan Jagung
Foto : Di tengah Pandemi Covid-19 Para Petani Padi dan Jagung di Kabupaten OKU Tetap Panen Raya yang Dimulai dari Februari hingga Mei 2020.
07 April 2020

Pandemi Covid-19 Tak Halangi Petani Kabupaten OKU Panen Raya Padi dan Jagung

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Pandemi Covid-19 atau dikenal virus corona yang melanda Indonesia saat ini tidak menyurutkan para petani padi dan jagung di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) untuk melakukan panen raya yang dimulai dari Februari hingga Mei 2020.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kabupaten OKU, Joni Saihu mengatakan, lahan dari Program Selamatkan Rawa Sejahterakan petani (Serasi) seluas 300 ha turut menyumbang stok pangan pada musim panen raya tersebut. Selain dari lahan sawah, panen padi kali ini turut disumbang dari lahan kering atau padi ladang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dan pada bulan Maret kemarin luas lahan yang kami panen sudah termasuk luas lahan dari kegiatan Serasi, totalnya 1.256 hektare. Puncak panen raya berlangsung pada bulan April ini diperkirakan seluas 1.453 hektare,” demikian dikatakan Joni di Kantor Dinas Pertanian Kabupaten OKU, Selasa (7/4).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sedangkan untuk lahan jagung panen Maret seluas 1.620 ha dan pada April seluas 1.793 ha. Adapun harga pangan khususnya padi dan jagung masih stabil, yakni untuk padi dikisaran Rp. 4.000/kg sampai Rp. 4.200/kg gabah kering panen (GKP) dan untuk Jagung Rp. 3.200/kg sampai Rp. 3.500/kg pipil kering panen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dalam hal menjaga produksi, kita minta kepada para penyuluh pertanian agar setiap bertemu dengan petani selain memberikan penyuluhan tentang pertanian mereka juga memberikan sosialisasi tentang Covid-19,” beber Joni.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Diharapkan walaupun adanya pandemi Covid-19 ini kebutuhan hidup petani dapat terpenuhi,” sambungnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di kesempatan berbeda, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi, menuturkan sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa untuk menghadapi musim panen raya padi dan jagung terlebih di tengah pandemi virus corona, proses panen harus dipastikan berhasil dan harga menguntungkan petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kementan telah menyiapkan beberapa langkah strategis. Salah satunya menggerakkan Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling), membangun kemitraan dengan pelaku usaha, dan memperlancar distribusi dengan bantuan angkutan serta meminta para pengusaha di bidang pangan turut serta menjaga stok dan harga agar tetap stabil, serta tidak mengambil keuntungan dari keadaan yang disebabkan virus corona,” tegasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu, Suwandi menyebutkan Kementan juga melakukan penyaluran alat pasca panen, pemberian bantuan benih dan gerakan olah tanah, hingga pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT). Bahkan pemerintah daerah diminta untuk ikut menyerap hasil panen dengan mengerahkan pegawai ASN maupun menggelar pasar murah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Perkiraan ketersediaan pangan strategis nasional untuk Maret hingga Agustus 2020 seperti beras sebanyak 25,65 juta ton, kebutuhan hanya 15,10 juta ton. Stok jagung mencapai 13,74 juta ton, kebutuhannya Maret sampai Agustus itu hanya 9,10 juta ton. Jadi masih surplus untuk beras dan jagung,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut data Kerangka Sampling Area (KSA) BPS, panen padi pada Maret 2020 kemarin mencapai 1,1 juta ha dengan produksi 5,6 juta ton gabah kering giling atau setara beras 3,2 juta ton beras. Sementara itu, pada April 2020 diperkirakan produksi mencapai 8,8 juta ton gabah kering giling atau setara 5,04 juta ton beras dengan konsumsi 2,5 juta ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Oleh karena itu, ketersediaan pangan pokok yakni beras aman selama pandemi virus corona, bahkan aman selama puasa dan pasca Lebaran. Jagung juga aman. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan untuk ketersediaan pangan,” terang Suwandi. (OIR)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *