Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

01 March 2019

Panen Raya Largo Super di Bawah Tegakan Pohon Kelapa

Panen Raya Largo Super di Bawah Tegakan Pohon Kelapa
01 March 2019

Panen Raya Largo Super di Bawah Tegakan Pohon Kelapa

Pilarpertanian - Pilar – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan) melaksanakan panen raya padi dengan teknologi Larikan Gogo (Largo) Super di Desa Purwosedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Acara panen tersebut dihadiri oleh Kepala Puslitbangtan, Kepala BPTP Jawa Barat, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sukabumi, Danramil 2214/Surade, Kapolsek Cilacap, Peneliti BBPADI, Peneliti BBSDLP, Peneliti BB Pascapanen, Peneliti BB Biogen, Camat Ciracap, Kades Purwosedar, Ka. UPTD Jampang Kulon, Ka. BPP beserta penyuluhnya dan petani yang berjumlah 250 orang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dr. Agus W. Anggara sebagai Pj. Kegiatan Largo Super dari Puslitbangtan menyampaikan bahwa Demarea Largo di Purwasedar Sukabumi merupakan satu dari tiga lokasi serupa yang pada tahun 2018-2019 ini didampingi langsung oleh Badan Litbang Pertanian dalam penerapan paket teknologi budidaya largo super. Kegiatan Largo Super di Purwasedar Sukabumi dilaksanakan di bawah tegakan pohon kelapa dengan sistem tanam jajar legowo 2:1. Adapun varietas yang digunakan adalah Rindang 1, Rindang 2, Inpago 8, Inpago 10, Inpago 12, dan vub amphibi Inpari 42 GSR. Varietas lainnya Inpago unsoed sebagai pembanding.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selama ini petani padi ladang di kawasan Kecamatan Ciracap, tanam padi di bawah tegakan pohon kelapa. Adapun varietas yang digunakan adalah varietas lokal atau padi sawah yang di tanam sebagai padi gogo dengan rata-rata produktivitasnya antara 2-3 ton per hektar. Masih dalam laporannya Dr. Agus W. Anggara menyampaikan hasil ubinan dalam gabah kering panen (GKP) yang dilakukan bersama PPL dan BPS Sukabumi yaitu “Inpago 8 (5,240 ton/ha), Inpari 42 (5,208 ton/ha), Rindang 2 (5,120 ton/ha), Inpago 12 (4,520 ton/ha), Inpago 10 (3,896 ton/ha) dan Rindang 1 (3,784 ton/ha) dan Inpago Unsoed (3,552 ton/ha), sehingga produktivitasnya meningkat antara 10-60% dari kondisi semula, terang Agus. Hadir mewakili Kapuslitbangtan adalah Prof. Dr. Hasil Sembiring dalam sambutannya menyampaikan bagaimana teknologi ini dapat meningkatkan pendapatan petani. “Meningkatkan pendapatan petani solusinya adalah menerapkan teknologi, dengan rata rata kenaikan 2 ton per hektar saja dari luas demarea 100 ha apabila dirupiahkan 5 ribu per kg hasilnya meningkat 1 milyar hanya dilokasi ini saja.” Ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hasil melanjutkan bahwa teknologi Largo Super ini dapat diadaptasikan juga dengan tanaman perkebunan. “Dilokasi ini teknologi Largo Super juga membuktikan bahwa tanaman perkebunan dapat diintegrasikan dengan tanaman pangan, selain meningkatkan pendapatan petani padi, tanaman perkebunan juga dapat meningkat hasilnya” ujar Hasil Sembiring.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ditempat yang sama Kepala Dinas Pertanian kabupaten Sukabumi Ir. H. Sudrajat menjelaskan bahwa total lahan kering di Kabupaten Sukabumi luasnya 125 ribu ha, dan yang bisa ditanami tanaman pangan dan rata-rata per tahunnya hanya 24-26 ribu yang biasa ditanami padi gogo.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sudarajat menyambut gembira penerapan teknologi Largo Super ini di wilayahnya, dan berharap para petani dapat segera menerapkan teknologi ini. “Ini peluang untuk meningkatkan produksi yang biasanya hanya 2-3 ton/ha, dengan adanya Largo Super ini produktivitasnya ada yang 5 t/ha. Peluang luar biasa ini tinggal menggerakan semua sektor dan semua petani padi untuk memanfaatkan teknologi ini,” pungkas Sudrajat.(DYN)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *