Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

07 May 2020

Para Kepala Daerah Optimis Bahan Pangan Cukup

Para Kepala Daerah Optimis Bahan Pangan Cukup
07 May 2020

Para Kepala Daerah Optimis Bahan Pangan Cukup

Pilarpertanian - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menggelar penanaman serentak di sejumlah wilayah yang memiliki lahan pertanian seperti pesawahan dan perkebunan. Penanaman tersebut dilakukan bersama para petani sekitar sebagai bentuk antisipasi kemungkinan terjadinya defisit dan krisis pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Gubernur Provinsi Riau, Syamsuar mengatakan, gerakan tanam ini meliputi penyediaan pangan dan hortikultura padi, jagung, sayur, buah dan subsektor pertanian lainya seperti ubi jalar dan singkong. Penanaman ini juga dilakukan sebagai bentuk antisipasi kenaikan harga akibat terbatasnya akses pengiriman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ketika daerah lain memberlakukan PSBB, maka arus masuknya bahan pangan dari daerah lain ke daerah kita juga akan terbatas, dan harganya kemungkinan besar akan naik. Maka itu, kita harus mengantisipasi sejak dini,” kata Syamsuar saat memberikan arahan pada acara 'Gerakan Tanam Penyediaan Pangan Daerah' di Desa Kualu, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Rabu (6/5).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Syamsuar mengatakan, sejauh ini Pemprov Riau telah mengatur skema pola tanam melalui instruksi Gubernur kepada para Bupati dan Walikota se-Provinsi Riau. Instruksi tersebut antara lain penanaman terintegrasi antara produksi dan akses pasar, pemanfaatan lahan pekarangan, tanaman tumpang sari serta penanaman dalam pot atau polybag.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tujuannya untuk menjaga keseimbangan supply dan demand agar bahan pangan serta stabilisasi harga pangan tetap terjaga dengan baik. Kemudian melakukan kegiatan ekstensifikasi berupa perluasan areal tanam dengan cetak sawah baru, rehabilitasi sawah terlantar, optimalisasi lahan, pemanfaatan lahan tidur (sleeping land) dan lahan-lahan milik kantor lembaga pemerintah atau swasta yang tidak dimanfaatkan,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Syamsuar, gerakan tersebut wajib dilakukan sebagai tindak lanjut instruksi Presiden Joko Widodo mengenai pembukaan lahan baru serta melakukan antisipasi kekeringan. Maka, langkah selanjutnya sesuai dengan RTRW Provinsi Riau yang telah ditetapkan pada tahun 2018 bahwa pola ruang Provinsi Riau mencapai 514.130 hektare.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami juga ingin sampaikan bahwa laporan Dinas Pangan pada Bulan April ini skala panen yang dilakukan mencapai 9.246,4 hektare. Sedangkan produksi beras pada bulan April-Juni mencapai 40.435,1 ton. Perlu saya tegaskan juga bahwa ada atau tidak ada pandemi Covid-19 kita tidak boleh terlena, pertanian harus terus bergerak, tidak boleh berhenti,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dari Gorontalo, gerakan tanam juga dilakukan di sejumlah wilayah. Di sana, para petani dan masyarakat diminta untuk memanfaatkan dan mengoptimalisasi pekarangan rumah dan lahan kosong berpotensi besar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim mengatakan, penanaman tersebut untuk menambah jumlah stok yang ada menjadi lebih kuat. Meski demikian, ia menjamin pasokan pangan selama 3 bulan ke depan dalam posisi aman dan terkendali.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Di tengah Pandemi Covid-19 Ketersediaan stock pangan sampai 3 bulan ke depan dijamin aman karena sesuai laporan dari seluruh kabupaten/kota terutama pada ketersediaan bahan pangan pokok cukup surplus,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Idris mengatakan, saat ini Pemprov Gorontalo terus memfasilitasi dan mendorong petani untuk mempercepat penanaman agar musim panen nanti Agustus-September mampu menambah jaminan ketersediaan pangan di provinsi Gorontalo.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sekali lagi, Insya Allah pangan kita selama 3 bulan ke depan dalam posisi yang aman,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, gerakan tanam juga dilakukan di Kabupaten Kediri. Di sana, Bupati Kediri, Haryanti Sutrisno langsung meminta seluruh jajarannya melakukan sosialisasi gerakan tanam untuk menambah kebutuhan lokal.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami optimis mampu menjaga ketahanan pangan nasional, terutama saat panen raya padi di bulan April ini yang diperkirakan mencapai 50.758 ton gabah kering giling. Kemudian pada akhir tahun nanti kami optimis mencapai surplus beras sebesar 50 rb ton, begitu juga untuk aneka cabe yang diperkirakan surplus 29 ribu ton serta bawang merah 1.000 ton,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa ada sejumlah provinsi yang mengalami defisit beras. Namun hal itu kini mulai berkurang karena kebijakan intervensi daerah surplus.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Setelah diintervensi, maka yang tersisa hanya Kepulauan Riau, Bangka Belitung dan Maluku Utara. Semuanya juga sudah berangsur baik,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Syahrul, beberapa upaya intervensi yang dilakukan pemerintah, diantaranya mengalokasikan stok beras nasional dari daerah yang surplus ke daerah yang mengalami defisit, serta berkoordinasi dengan Bulog untuk mendistribusikan stok beras.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kelancaran distribusi menjadi kunci untuk menjaga ketersediaan stok beras. Karena itu kami berharap tidak ada lockdown atau isolasi wilayah,” tutupnya.(LT).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *