Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

20 February 2020

Pasokan Cabai Lancar, Stok Aman Sampai Ramadhan Hingga Idul Fitri

Pasokan Cabai Lancar, Stok Aman Sampai Ramadhan Hingga Idul Fitri
Foto : Pasokan Cabai Rawit Merah Yang Mencukupi Hingga Maret Mendatang
20 February 2020

Pasokan Cabai Lancar, Stok Aman Sampai Ramadhan Hingga Idul Fitri

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Masyarakat diminta tak khawatir dengan ketersediaan cabai dalam beberapa bulan ke depan. Pasalnya, ketersediaan cabai aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat. Berdasarkan Early Warning System (EWS), stok aneka cabai cukup hingga Maret mendatang.  
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kementerian Pertanian dalam hal ini Direktorat Jenderal Hortikultura, bisa dengan optimal mengkoordinasikan sekaligus memantau sentra-sentra komoditas strategis hortikultura.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sistem EWS yang dikembangkan Kementan, merujuk pada data aktual pola tanam dan pola pasokan bawang, sehingga kondisi pasokan bawang 3 bulan kedepan sudah dapat diprediksi. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal tersebut sebagaimana arahan dan instruksi Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan. Syahrul mengingatkan jajarannya untuk menggunakan data yang akurat dalam setiap analisis pengambilan kebijakan penyediaan pangan nasional. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Data harus akurat, mengambil kebijakan harus berdasarkan data. Cara mengolah dan menyajikannya pun harus semakin maju dan modern. Cepat namun akurat. Termasuk dalam menghitung perkiraan kebutuhan dan skenario pasokan,” ungkap Syahrul Yasin Limpo. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bahkan sejak awal kepemimpinannya, Syahrul langsung melakukan gebrakan Satu Data Pangan dengan menggandeng Badan Pusat Statistik (BPS) dan instansi terkait. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Yasid Taufik mengungkapkan, kebutuhan konsumsi nasional untuk cabai besar mencapai 254.670 ton. Sementara produksi sebesar 281.712 ton atau surplus sebesar 27.042 ton. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Masyarakat tidak perlu kuatir karena EWS memprediksi stock dan harga cabai dan bawang merah tetap akan terkendali meskipun curah hujan cukup tinggi di bulan Januari sampai Februari ke depan,” ujar Yasid. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dia tak menampik bahwa ada kekhawatiran supplier saat pengiriman dan pendistribusian barang ke Jabodetabek akan terhambat impact dari banjir besar yang melanda Jabodetabek beberapa waktu lalu. Sebagai komoditas yang tidak dapat disimpan untuk jangka waktu lama ini sangat rentan jika terjadi keterlambatan pengiriman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Seiring dengan pulihnya kondisi Jabodetabek serta akses jalan yang kembali lancar, maka stok cabai kembali normal sedia kala,” tambah Yasid.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Saat ini, sentra-sentra pemasok cabai tak mengalami kendala berarti sepertihalnya cuaca. Di Lombok Timur, produksi cabai cukup stabil kendati memasuki musim penghujan. Luas tanam cabai di Lombok Timur mencapai 1.164 hektare, salah satu terbesar dan turut andil menjaga stabilisasi pasokan Jabodetabek. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sebagai sentra cabai rawit terbesar, Lombok Timur memberikan share lebih dari 14 persen terhadap produksi nasional dan hampir tidak pernah absen memasok ke pasar-pasar di Jabodetabek. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Produksi cabai rawit di Lombok Timur pada bulan Februari dan Maret diprediksi mencapai 4.000-6.500 ton sehingga terjadi surplus sekitar 2.000-4.000 ton per bulan dan berlanjut hingga bulan April-Mei saat Ramadhan dan Idul Fitri.” ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur, M. Syafrudin 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal serupa juga terjadi di Kabupaten Malang yang memiliki sharing nasional sebesar 4,91 persen untuk cabai rawit dan 2,27 persen untuk cabai besar. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kasi Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Malang, Ina Khoirun Nisa menyatakan diperkirakan pada Februari panen cabai rawit mencapai 1.500 ton dan Maret 2.700 ton. Sementara di Bulan April-Mei bisa mencapai 4.000-4.500 ton per bulan. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dalam dua bulan ke depan kami prediksi kondisi cabai akan kembali normal. Kalau bawang merah sudah tidak diragukan lagi, kami adalah salah satu sentranya,“ ungkap Ina.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Senada, Kepala Seksi Prasarana dan Sarana Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bandung Barat Riyanto, menjelaskan pertanaman cabai di Bandung Barat khususnya cabai besar saat ini sudah mulai terlihat banyak. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dia memprediksi mulai panen bulan Maret hingga Mei surplus rata-rata mencapai 400-500 ton per bulan. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami optimis dapat menambah pasokan Jabodetabek,” jelas dia. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Adapun Kementerian Pertanian telah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi dalam menjaga stabilisasi pasokan dan harga. Mereka terus berkoordinasi dengan Pemerintah daerah, Satgas Pangan, Kementerian Perdagangan dan Bulog. (bs)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *