Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

17 January 2020

Pemanfaatan Teknologi Ozon Pada Benih Bawang

Pemanfaatan Teknologi Ozon Pada Benih Bawang
Foto: Hasil panen yang disimpan untuk dijadikan produksi benih bawang merah dan bawang putih.
17 January 2020

Pemanfaatan Teknologi Ozon Pada Benih Bawang

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Benih adalah simbol kehidupan dan salah satu faktor esensial yang mendukung budidaya tanaman. Petani menyimpan hasil panen lalu dijadikan sebagai benih, seperti penggunaan umbi yang disimpan untuk produksi benih bawang merah dan bawang putih.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Penyimpanan benih harus memperhatikan aspek kesehatan benih untuk bahan tanam yang maksimal di musim tanam berikutnya. Penanganan pasca panen, serangan hama dan penyakit pada benih dapat diminimalisir dengan penyimpanan benih yang tepat. Salah satu bentuk penanganannya yakni dengan aplikasi teknologi ozon (O3).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ozon merupakan molekul yang terdiri dari 3 atom oksigen yang tidak stabil dan merupakan gas reaktif untuk mematikan organisme cendawan dan bakteri,” ujar Guru Besar Institut Pertanian Bogor, Prof Sobir.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sifat ozon setelah bereaksi dengan zat lain tidak meninggalkan residu kimia yang berbahaya, sebaliknya sifat ozon sebelum bereaksi dengan zat lain mampu menghasilkan oksigen. Oleh karena itu, kata Sobir, teknologi ozon sangat ramah lingkungan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ozon pada konsentrasi rendah dengan waktu pemaparan relatif pendek, efektif dalam membunuh bakteri, jamur, spora dan virus. Teknologi ozon banyak digunakan untuk penanganan pasca panen buah dan sayur.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bersumber dari laman LIPI.go.id, proses ozonisasi pertama kali dikenalkan oleh Nies pada 1906 silam dari Perancis sebagai metode menstrelisasi air minum. Berawal dari penggunaan ozonisasi yang berkembang cepat, kurang dari 20 tahun, terdapat 300 lokasi pengolahan air minum di Amerika Serikat yang telah menerapkan ozonisasi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pemanfaatan teknologi ozon juga diaplikasikan oleh produsen benih bawang putih di Magelang, Fathul Hakim. Dirinya telah mempraktekkan ozonisasi pada benih yang akan digunakan di lahan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“CO3 dialirkan ke gudang penyimpanan benih. Praktek ozonisasi ini dapat mematahkan dormansi benih dua sampai tiga bulan,” ujar Fathul.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dirinya mengungkapkan penggunaan teknologi ozon ini didampingi teknisi dari Universitas Diponegoro. Caranya, aliran ozon dialirkan ke dalam gudang benih bawang putih dan ozon akan mengubah O2 menjadi O3.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Gas tersebut akan mengalir selama 3 jam setiap harinya selama dua sampai tiga bulan hingga patah dormansi,” jelas Fathul. Direktur Perbenihan Hortikultura, Sukarman mengatakan bahwa teknologi ozon dalam penyimpanan benih bawang putih dapat dijadikan alternatif untuk mempercepat penyediaan benih di lapangan. Selain ramah lingkungan, teknologi ozon ini juga berfungsi sebagai pengoksidasi dan disinfektan yang efektif dan aman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kiranya teknologi ozon ini dapat menjadi salah satu alternatif kita untuk memperpendek masa dormansi bawang putih yang relatif lama, yakni empat sampai enam bulan (tergantung varietas),” ujar Sukarman. (OIR)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *