Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

28 March 2019

Pembangunan Pertanian Diyakini Akan Menurunkan Angka Kemiskinan

Pembangunan Pertanian Diyakini Akan Menurunkan Angka Kemiskinan
28 March 2019

Pembangunan Pertanian Diyakini Akan Menurunkan Angka Kemiskinan

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Pembangunan pertanian diyakini mampu mengurangi angka kemiskinan. Guna meningkatkan peran serta pemerintah pusat dalam hal pengentasan kemiskinan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberi bantuan apresiasi senilai Rp 40,95 miliar kepada para petani dan pemerintah Kabupaten Sumedang. Pemerintah daerah dinilai fokus dalam meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bantuan pertanian tersebut terdiri dari benih pala, kakao, padi, jagung, sayuran, cabai, tumpang sari jagung kedelai, bibit mangga, durian, alat mesin pertanian, asuransi pertanian, dan bantuan alat uji tanah dan pupuk. Juga melalui kegiatan dan Program Santri Tani Milenial, Pengembangan Ternak Ruminansia Potong, Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM), Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) dan Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (BEKERJA) berupa ayam berikut kandang, pakan dan obat-obatan selama 6 bulan. Pada pertemuan ini pun, Amran memberikan tambahan bantuan bibit kelapa 24 ribu batang untuk 200 ha dan bibit jagung untuk 5 ribu ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bantuan berjumlah besar tersebut diberikan langsung Menteri Pertanian kepada petani dan santri tani milenial dalam Pertemuan Apresiasi dan Sinkronisasi Program Kementan 2019 di Kantor Bupati Sumedang, Rabu (27/3). Pertemuan ini dihadiri lebih dari 12 ribu petani, santri tani dan penyuluh.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Selama hampir 5 tahun pemerintahan Jokowi-JK, disalurkan totalnya Rp 1,3 triliun untuk sektor pertanian Sumedang, dan hari ini kami bawa Rp 40,95 miliar. Kami datang membawa bukti, bukan janji,” demikian dikemukakan Mentan Amran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Amran menegaskan sesuai arahan Presiden Jokowi, bantuan dan program yang diberikan Kementan bertujuan untuk menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Total kemiskinan di Kabupaten Sumedang mencapai 100 ribu jiwa dan ditargetkan turun 15 ribu jiwa. Namun demikian, Amran menaikkan target penurunan kemiskinan menjadi 30 ribu jiwa.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Mentan menyampaikan, untuk bantuan yang diberikan tak hanya ayam. “Dan ini baru bantuan ayam. Kami juga bawa bibit pala, cabai, kakao, mangga, durian, jagung dan lainnya semua gratis karena kami kabinet kerja, bukan kabinet janji. Kami bawa langsung puluhan truk, karena kami bawa bukti, fakta dan hadir di tengah masyarakat,” sambung Amran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi menambahkan Kabupaten Sumedang merupakan salah satu sentra hortikultura di Jawa Barat. Terdapat tanaman sayuran 5.675 hektar, sawo 670 hektar, mangga 7.500 hektar, manggis 1.500 ha, dan alpukat 3.200 hektar serta terdapat juga salak.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Guna mendorong peningkatan produksi disalurkan bantuan 2019 ke Sumedang total Rp 5,5 miliar untuk pengembangan bawang merah, bawang putih, cabai, paria, timun, terong, mangga 90 hektar, dan lainnya. Bahkan disiapkan untuk membuka pasar lelang sayuran, bangsal pasca panen dan sarananya,” ungkap Suwandi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir mengatakan selama pemerintahan Jokowi-JK, bantuan sektor pertanian untuk Kabupaten Sumedang sangat besar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saya haturkan terima kasih kepada Bapak Presiden Jokowi yang telah memberikan bantuan melalui Menteri Pertanian. Banyak bantuan yang kami dapatkan sebelumnya hingga saat ini, mulai dari benih, alat mesin pertanian, asuransi dan pendampingan. Bantuan ini sangat bermanfaat sehingga meningkatkan kesejahteraan petani,” akuinya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hadir pada pertemuan ini Anggota Komisi XIII DPR RI, Lili Santika, Dirjen Perkebunan, Kasdi Subagyono, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Sarwo Edi, Kepala Badan Litbang, Fadjry Djufry dan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Momon Rusmono dan perwakilan Bulog. Hadi juga Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, Hendy Jatnika, Dandim dan Kapolres Sumedang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Potensi Hortikultura dan Target Penguraian Angka Kemiskinan
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dony Ahmad Munir paham betul dengan potensi hortikultura di daerahnya. Melalui serangkaian program pemberdayaan petani, khususnya buruh tani, diyakini mampu menurunkan angka kemiskinan hingga 1 persen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini fokus saya. Saya akan mengurangi angka kemiskinan 0,8 – 1 persen angka kemiskinan di Sumedang. Ini jauh dari angka rata-rata yang hanya 0,5 persen. Kita ingin progresif angkanya dan kami sudah komunikasikan dengan seluruh SKPD dan stakeholders terkait,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Donny menguraikan bahwa hal terpenting dalam upaya penuntasan kemiskinan adalah memperhatikan buruh tani. Kemiskinan itu ada di kantong-kantong desa yang rata-rata berprofesi sebagai buruh tani. Dirinya menyatakan kalau ingin mengentaskan kemiskinan, maka buruh tani harus diberdayakan. Untuk itu Pemda Sumedang berencana memberdayakan buruh tani sehingga pertanian itu betul-betul sebuah mata pencaharian yang prospektif.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sumedang memiliki potensi hortikultura yang bagus, utamanya mangga, sawo dan jeruk. Untuk mangga gedong gincu sudah ada 15 ribu hektare yang sudah berproduksi. Total ada 30 ribu hektare potensi pengembangan mangga gedong gincu di Kabupaten Sumedang ini,” ucap Donny.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam waktu dekat kawasan gedong gincu ini akan dijadikan areal agrowisata. “Kami akan bangun agrowisata gedong gincu, jadi orang kalau mau gedong gincu bisa petik sendiri. Kita siapkan lahannya. kita akan kerjasamakan dengan Perhutani,” ucapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Serangkaian persiapan mulai dari mengumpulkan kelompok tani dan asosiasi, Pemda Sumedang juga telah membuat MoU dengan perusahaan terkait.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu jeruk juga dinilai potensial. Bersama dengan dinas pertanian, usaha peningkatan produksi menjadi target berikutnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saya coba tingkatkan produksinya. Kami coba perluas dengan tanah kas negara, tanah Perhutani. Luasan lahan harus ditambah kemudian mekanisasinya, pertaniannya ditingkatkan. Luasan bertambah, mekanisasinya bagus, produksinya bagus. Kalau produksinya tinggi butuh pasar yang terjamin, termasuk akses pasar yang baru kita buka selebar-lebarnya termasuk digital marketing,” jelas Donny.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dirinya bersyukur sinergi Pemda dengan Kementerian Pertanian selama ini diwujudkan dengan koordinasi yang baik. “Iya selama ini kami tidak lepas dari Kementerian Pertanian. Terbukti dengan komunikasi yang baik, Kementerian Pertanian membantu dalam hal peningkatan produksi hortikultura, baik dalam bentuk benihnya, sarana produksi pertanian dan alat mesin pertanian.”
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Upaya mengurangi angka kemiskinan dari jalur pertanian juga diwujudkan melakukan serangkai pelatihan keterampilan. Tidak tanggung-tanggung, untuk tahun ini menargetkan 1000 orang siap pakai.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami buat kelompok – kelompoknya. Kami menyewakan lahan untuk mereka, kemudian kami bantu modalnya, benihnya, pupuk hingga alat mesin pertanian. Termasuk pelatihan pemberdayaan petaninya kemudian pelatihan untuk digital marketing. Kami rekrut sebanyak 1000 orang tahun ini. Setelah dia menghasilkan produksinya, dia bisa langsung tawarkan secara online. Kalau online ini berhasil maka akan memotong mata rantai pasar sehingga akan mendapatkan harga yang bagus,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita ada 1160 paket pelatihan kewirausahaan, pelatihan, keterampilan lainnya dan saya tekankan agar tidak sekedar formalitas saja. nanti kerja sama modalnya dengan bank yang ada. kemudian kita jadikan one village one product. Satu desa menghasilkan apa dengan bekerja sama dengan BUMDes yang terdapat dalam kampung-kampung itu,” tutupnya.(RS)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *