Pilarpertanian - Pilar – Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng merupakan salah salah satu wilayah yang memberikan kontribusi besar terhadap produksi padi di Kalteng selama tahun 2018. “Dari panen 742, 76 ribu ton Gabah Kering Panen (GKG) sebanyak 65, 76 ribu ton GKG berasal dari kabupaten ini”, kata Kepala Dinas Pertanian Kab.Kotawaringin Timur Ir. Made Dirkantara saat menghadiri acara Penandatangan Nota Kerjasama antara Pemerintah Daerah Kotawaringin Timur dengan BPTP Kalteng-Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) di Palangka Raya Kamis (22/11/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut dikatakannya, untuk mewujudkan komitmen menjadi lumbung pangan di Kalteng kami perlu dukungan inovasi teknologi dari BPTP Kalteng, karena menurutnya sumber teknologi untuk mwningaktkan produksi yang tepat guna dan spesifik lokasi ada di.BPTP. “Untuk itu kami perlu ikatan kerjasama”, tegasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Acara penandatangan kerjasama dihadiri oleh Assisten I bidang Pemerintahan dan Kesra Aswan Noor, SH.M.Hum mewakili Bupati Kotawaringin Timur. Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa potensi pertanaman padi di Kabupaten Kotawaringin Timur cukup luas baik itu dari lahan sawah maupun lahan kering dan itu perlu sentuhan inovasi teknologi untuk menjadikannya sebagai lahan produktif, sehingga dengan kerjasama ini diharapkan nantinya kita memiliki sentra-sentra produksi pangan yang baru ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu Kepala BPTP Kalteng Dr.F.F.Munier menyambut baik ikatan kerjasama ini, menurutnya Kabupaten Kotawaringin Timur sangat konsisten dalam menerapkan inovasi teknologi dari Balitbangtan khususnya teknologi peningkatan produksi padi seperti Teknologi Budidaya Padi Sistem Jajar Legowo Super di Lahan Pasang Surut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Demplot yang dilakukan BPTP mampu menghasilkan panen 8.9 ton/ha, sehingga menurutnya Kerjasama yang bertajuk peningkatan produksi padi dalam kontek pendampingan serta kegiatan Evaluasi Sumberdaya Lahan untuk Landkap Tata Ruang Pengembangan Kawasan Pertanian Tanaman Pangan Berkelanjutan. Hal ini patut didukung dengan sebaik baiknya.(Dedy Irwandi-Balitbangtan)