Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

27 October 2017

Pemerintah Daerah Diminta Kendalikan Konversi Lahan Pertanian Produktif

Pemerintah Daerah Diminta Kendalikan Konversi Lahan Pertanian Produktif
27 October 2017

Pemerintah Daerah Diminta Kendalikan Konversi Lahan Pertanian Produktif

Pilarpertanian - Pilar-Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat ketersediaan lahan pertanian sangat penting diperhatikan. “Pemerintah daerah perlu menjaga terjadinya konversi lahan, sehingga lahan-lahan pertanian produktif tidak beralih fungsi” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi, kepada Pers malam tadi (26/10/2017) seusai siangnya mengunjungi lokasi pengembangan jagung hibrida di kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi bersama-sama Anggota Komisi IV DPR-RI.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Agung, alih fungsi lahan pasti terjadi, namun pemerintah harus bisa mengantisipasi melalui perluasan lahan dan menerbitkan Perda untuk menghindari terjadinya konversi lahan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Rombongan Komisi IV DPR yang dipimpin Ketua Komisi IV Edhy Prabowo dan didampingi Kepala BKP, Agung Hendriadi, akan mengunjungi beberapa objek pertanian selama berada di provinsi Jambi (26-27/10).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lokasi yang dikunjungi antara lain pengembangan tanaman jagung hibrida di kabupaten Muaro Jambi. Dilokasi ini sedang digiatkan penanaman jagung hibrida. Tahap pertama akan dilakukan penanaman pada areal seluas 600 ha, dan saat ini sudah ditanam 120 ha (jagung Bima 20 ha dan URI sebagai pakan 100 ha). Selain itu juga dikembangkan perbenihan jagung hibrida Nasa 29 seluas 2 ha, jagung hibrida JH27 2 ha, serta jagung komposit varietas Sukaraga 3 ha. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kesemua varietas tersebut sangat adaptif dengan _lahan sub optimal_, dan juga lahan pasang surut, sehingga pengembangan jagung sangat prospektif, karena adanya pendampingan oleh BPTP Balitbangtan Jambi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk memotivasi masyarakat menanam jagung, pada masa mendatang akan dibangun pabrik pengolahan jagung pakan dalam hal ini oleh PT. Usaha Baru Bersama. Selain itu juga dilakukan kemitraan usaha seperti Inti-Plasma.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk memberikan nilai tambah dalam usaha jagung, akan dibangun peternakan pengemukan sapi dengan konsep “bio industri” sehingga brangkasan jagung bisa digunakan sebagai bahan pakan sapi, dan kotorannya dijadikan pupuk kandang, sehingga tidak ada yang terbuang _(zero waste)_.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu, akan dibangun lokasi perbenihan jagung unggul varietas willis. Balitbangtan akan memfasilitasi seluas 70 ha. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Adanya permintaan benih, perbaikan inprastruktur, kemudahan usaha kredit dan penyuluhan pada pertanaman dilahan gambut perlu dipenuhi pemerintah dengan menambah anggaran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada bagian lain, Agung mengajak masyarakat untuk melaksanakan diversifikasi pangan dengan mengurangi konsumsi beras. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita perlu menurunkan konsumsi beras perkapita, karena konsumsi kita masih tinggi. Padahal negara lain seperti Thailand hanya 80 kg/kapita, sedangkan Indonesia masih 113 kg/kapita,” jelas Agung.(RS)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *