Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

14 September 2018

Pengelolaan Tanah Hitam Berkelanjutan Untuk Poduksi Pertanian yang Menguntungkan dan Lestari

Pengelolaan Tanah Hitam Berkelanjutan Untuk Poduksi Pertanian yang Menguntungkan dan Lestari
14 September 2018

Pengelolaan Tanah Hitam Berkelanjutan Untuk Poduksi Pertanian yang Menguntungkan dan Lestari

Pilarpertanian - Pilar – Tanah hitam mudah dikenali di lahan pertanian, dengan warnanya yang coklat gelap hingga hitam, dengan ketebalan yang bervariasi. Tanah ini umunya mengandung bahan organik yang tinggi dan beberapa tempat mempunyai pH yang tidak masam dan kaya nutrisi tanaman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tanah hitam ini, kini menjadi sorotan para pakar tanah dunia dalam simposium internasional tentang tanah hitam di kota Harbin, China, tanggal 10 hingga 11 September 2018 lalu, yang diselenggarakan oleh Global Soil Partnership FAO dan disponsori oleh Akademi Ilmu Pertanian Heilongjiang, Masyarakat Ilmu Tanah Cina dan Masyarakat Tanah dan Pupuk Provinsi Heilongjiang Province. China.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Direktur Divisi Lahan dan Air FAO, Dr. Eduardo Mansur, dalam sambutannya melalui video rekaman, menyampaikan bahwa kemitraan tanah global (Global Soil Partnership/GSP) saat ini telah menunjukan banyak capaian. Salahsatu inisiasinya adalah pengembangan jejaring internasional untuk tanah hitam (International Network of Black Soil/INBS).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada waktu ini telah berkumpul para pakar tanah hitam untuk mendiskusikan pengelolaan yang lebih baik dan berharap simposislum dan workshop berjalan lancar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tanah hitam adalah tanah yang produktif dan saat ini menjadi kantong-kantong pangan di berbagai negara. Namun, jika pengelolaan yang intensif dan salah kelola menyebabkan tanah jenis ini berkurang dan bisa hilang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dr. Ronald Vargas, dari Sekretariat GSP, menyampaikan bahwa tanah hitam berada diantara dua isu utama global saat ini yaitu antara ketahanan pangan dan nutrisi dan perubahan iklim. Tindakan proteksi, konservasi, dan penerapan teknik pemanfaatan yang lestari adalah kunci utama agar posisi tanah hitam itu terjaga.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tanah hitam penopang ketahanan pangan dan nutrisi karena tanah ini tanah yang produktif dan kaya nutrisi tanaman. Tanaman dari tanah ini berpoduksi tinggi dan bernutrisi baik sehingga tanah ini sangat penting bagi ketahanan pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tanah hitam juga penting dalam menghadapi perubahan iklim karena menyimpan banyak karbon dan bisa menarik karbon dari udara melalui vegetasi yang tumbuh baik. Sementara, kehilangan tanah karena erosi atau degradasi lainnya berarti menghilangkan karbon tanah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Simposium tanah hitam internasional (International Symposium of Black Soils) ini dihadiri oleh 18 negara, yaitu Argentina, Brazil, Bulgaria, China, Kanada, Indonesia, Irak, Kazakhstan, Moldova, Mozambik, Mongolia, Ukraina, Slovakia, Turki, Rusia, Amerika Serikat, Uruguay, dan Uni Eropa.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Masing-masing negera memaparkan status tanah hitamnya masing-masing meliputi sebaran, karakteristik, tantangan dan permasalahannya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dari Indonesia, Dr. Yiyi Sulaeman, Peneliti Tanah dari Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian memaparkan kondisi tanah hitam di Indonesia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di Indonesia Tanah Hitam meliputi areal luasan sekitar 9 juta ha dijumpai antara lain di 14 provinsi yaitu: Aceh, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua, dan Papua Barat. Tanah ini umumnya berliat dengan pH tidak masam dan kaya nutrisi tanaman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tanah ini menjadi lahan pertanian andalan karena dengan sedikit input saja produksi sudah baik, bahkan beberapa lahan belum dioptimalkan. Namun, tanah ini tetap memerlukan input pupuk dan bahan lainnya untuk menggantikan nutrisi yang menjadi bagian tanaman dan hilang saat panen,” ungkap Yiyi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tanah hitam ini memang menjadi sentra produksi tanaman yaitu jagung, kedelai, padi, tebu, kelapa, kacang-kacangan, sayuran, dan lainnya. Kebanyakan dari lahan ini menerapkan sistem pertanian heterokultur komoditas tanaman di satu lahan atau multiple cropping.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selama ini, Badan Litbang Pertanian, melalui Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP) mendorong untuk memperbaiki kesehatan tanah yang sakit sebagai akibat belum menerapkannya kaidah pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Ini juga memelihara tanah yang sehat seperti tanah hitam.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tanah sehat akan memberikan pertumbuhan tanaman yang baik dan menyediakan nutrisi yang baik untuk kita. Tanah sakit harus kita perbaiki dengan meneraplan teknologi yang telah dikembangkan Badan Litbang,” ungkap Prof. Dr. Dedi Nursyamsi ketika mengomentari banyaknya tanah sakit.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Beberapa tanah hitam memang berasosiasi dengan iklim semi-arid, atau daerah kering. “Di NTT dan NTB tanah hitam ini berada di daerah yang relatif kering sehingga perlu upaya untuk penyediaan air untuk melembabkan tanah. Ini adalah salahsatu tantangan selain tantangan lainnya berupa erosi tanah pada daerah yang berlereng”, ungkap Yiyi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Banyak contoh terknologi telah dikembangkan Badan Litbang Pertanian. Panca kelola lahan telah dikembangkan di Kab Biromaru, Sulawesi Tengah. Pertanian Konservasi di NTT, NTB, dan Sulawesi Tengah. Integrasi ternak-tanaman dan pertanian bioindustri adalah contoh teknologi lainnya yang bisa diteraplam termasuk di tanah hitam.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain memaparkan makalah dari para pakar, acara simposium juga memberi kesempatan untuk mwngunjungi kebun percobaan yang dikelola oleh akademi sains pertanian Heilonjiang.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tanah hitam adalah berkah yang perlu dipertahankan dan dimanfaatkan dengan menerapkan tata kelola tanah lestari. Produksipun akan meningkat dan usahatani menguntungkan. (Sb).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *