Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

16 December 2019

Penguatan Kelembagaan Ekonomi Petani Mendukung Kostratani

Penguatan Kelembagaan Ekonomi Petani Mendukung Kostratani
Foto: Kegiatan Pertemuan Penguatan KEP dalam rangka mendukung Kostratani di Bogor.
16 December 2019

Penguatan Kelembagaan Ekonomi Petani Mendukung Kostratani

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) dengan Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan transformasi di 50 unit kelembagaan petani dari kelembagaan petani dengan karakater on farm menjadi berkarakter off farm mendukung KostraTani untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah produk serta kesejahteraan petani sebagai bentuk respon seruan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo agar petani mengubah mindset dari on farm ke pertanian off farm.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Penumbuhkembangan kelembagaan petani menjadi penting dan strategis, karena pertanian memiliki tugas sebagai penyedia pangan bagi 260 juta jiwa Indonesia, begitu kata Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluh) Dr. Ir. Leli Nuryati, MS saat membuka kegiatan penguatan Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) mendukung Kostratani di Bogor (16/12/2019).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kapusluh mengajak 73 orang yang hadir untuk melakukan transformasi kelembagaan petani. “Perlu bertransformasi dengan berbagai pola dan pendekatan yang dapat dipilih. Mari tumbuh kembangkan KEP di 400 KostraTani 2019 dan 3.454 KostraTani 2020. Yang paling mendasar para penyuluh diharapkan menguasai profil data wilayah kerjanya. Luas lahan, komoditas, produktivitas, kelompok taninya siapa saja, dll. BPP turut menumbuhkembangkan minimal 100 petani pengusaha milenial melalui KEP.” Ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Langkah awal pembentukan korporasi petani dilakukan melalui transformasi manajemen kelembagaan petani, baik poktan, gapoktan maupun unit-unit usaha yang telah terbentuk, agar kelembagaan tersebut lebih terarah dalam berusahatani berorientasi agribisnis guna peningkatan pendapatan, nilai tambah, dan kesejahteraan petani. Peran penyuluh pertanian sebagai pendamping untuk transformasi dan memotivasi petani bergerak dan menumbuhkan KEP sebagai cikal bakal pembentukan korporasi petani. Agar semua aktivitas pembangunan pertanian dapat sesuai dengan kondisi yang ada dan agroklimat daerah, diperlukan pendekatan komprehensif.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sejalan dengan itu, Kapusluh yang didampingi oleh Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor Dr. Ir. Siswoyo, MP dan Kepala Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan I Wayan Ediana, menyampaikan kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menggerakkan penyuluh pertanian bersama petani sebagaimana pembangunan pertanian era 1980, Indonesia berhasil mendapatkan penghargaan FAO karena telah mencapai swasembada pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kebijakan Jokowi dan SYL ini ditindaklanjuti Kepala BPPSDMP Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, MSc dengan arahan petani harus berjamaah untuk meningkatkan produktivitas pertanian, nilai tambah produk dan kesejahteraan petani. Petani yang berjamaah ini atau petani yang berkorporasi diharapkan dapat meningkatkan minimal 3 kali ekspor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan I Wayan Ediana menyampaikan bahwa, revitalisasi pembinaan kelembagaan petani menjadi kelembagaan ekonomi petani melalui pendekatan korporasi petani merupakan hal yang strategis mengacu pada UU No. 19/2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Berbagai pola dan pendekatan dapat dikembangkan sesuai situasi, kondisi serta kebutuhan lapangan. Tahun ini, BPPSDMP melalui Pusluhtan mengalokasikan anggaran pengembangan di 50 KEP di 22 provinsi yang dimanfaatkan untuk pengembangan administratif dan penguatan modal.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
I Wayan Ediana menegaskan bahwa tujuan pertemuan yaitu: 1) Mengetahui perkembangan kemajuan penumbuhan dan pengembangan kelembagaan ekonomi petani yang difasilitasi oleh dana BANPER (dekonsentrasi 2019) di masing-masing provinsi dan kabupaten/kota.2) Menyusun rencana pengembangan kelembagaan ekonomi petani Tahun 2020.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Peserta yang terdiri dari Kepala Bidang/Kepala Seksi yang menangani urusan penyuluhan pertanian, Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), dan penyuluh pertanian pendamping KEP diperkaya dengan berbagai materi dan narasumber yang kompeten sebagai berikut:1) KostraTani oleh Kepala BPPSDMP.Penguatan Kelembagaan Ekonomi Petani Mendukung Kostratani oleh Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian.2) Grand design Korporasi Petani oleh Kepala Bagian Perencanaan Wilayah, Biro Perencanaan.3) Dukungan Kelembagaan Ekonomi Petani oleh Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan, Sekretaris Ditjen Hortikultura, dan Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan.3) Lesson Learned KEP Berbasis Ekspor oleh Ir. Fathan A. Rasyid, M.Ag, dan Kepala Subbidang Pemberdayaan Kelembagaan Petani.4) Evaluasi Kegiatan Pilot Project KEP Tahun 2019 oleh Kepala Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan.5) Rencana Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani Tahun 2020 oleh Tim Penyuluh Pusat. (OIR)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *