Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

12 December 2018

Peran Penyuluh sebagai Jembatan IPTEK dan Adopsi Inovasi Pertanian

Peran Penyuluh sebagai Jembatan IPTEK dan Adopsi Inovasi Pertanian
12 December 2018

Peran Penyuluh sebagai Jembatan IPTEK dan Adopsi Inovasi Pertanian

Pilarpertanian - Pilar – Pengembangan pertanian memerlukan kajian penelitian baik yang bersifat penelitian dasar maupun terapan. Jumlah penelitian dalam suatu negara berbanding lurus dengan tingkat kemajuan peradabannya. Namun, bahasa ilmiah yang terkandung dalam sebuah penelitian perlu diterjemahkan terlebih dahulu menjadi bahasa yang mudah dimengerti oleh semua kalangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tugas penting ini tergantung dari kepiawaian penyuluh dalam mengkonversi dan menyampaikan hasil kajian menjadi sebuah adopsi dan difusi inovasi teknologi di kalangan petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada era sekarang, penyuluhan bersifat dinamis. Pemerintah melalui penyuluh memberikan berbagai macam jenis teknologi yang mungkin bisa diadopsi oleh petani. Sebagai gambaran, penyuluhan saat ini ibarat sebuah restoran yang menyajikan menu yang bervariatif, ujar Kepala BPTP Maluku Dr. Ir. Abd. Gaffar MSi saat pembukaan acara Temu Sinkronisasi Hasil Litkaji dan Programa Penyuluhan Pertanian yang diadakan pada tanggal 11 Desember 2018.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal ini menuntut penyuluh harus kreatif dalam mengemas sebuah inovasi teknologi sehingga petani mampu mengubah nilai produk dan keluarannya. Peneliti dan penyuluh seharusnya bergerak secara sinergi guna menjawab segala tantangan dan permasalahan yang dihadapi oleh petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Acara Temu Sinkronisasi ini dihadiri oleh penyuluh dan Dinas Pertanian Provinsi Maluku. Gaffar berharap acara ini dapat sinkronisasi kegiatan dinas pertanian dengan kajian yang telah dilakukan oleh BPTP Maluku. Hal ini secara gamblang diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku, bahwa kajian- kajian yang dilakukan oleh Litbang khususnya BPTP akan mempermudah instansi daerah membuat kebijakan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Saat ini pemerintah Maluku tengah berkonsentrasi kepada pengembangan hortikultura, khususnya bawang merah. “Pada tahun ini, luas tanam bawang merah di Maluku Tenggara mencapai 42 hektar dan menghasilkan kurang lebih 200 ton” Kata Kepala Dinas Provinsi Maluku. Permasalahan timbul karena kebutuhan masyarakat Maluku Tenggara hanya sekitar 60 ton, sehingga sebagian besar harus dijual diluar daerah.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi juga memberikan usulan agar dilakukan penelitian sayuran dataran tinggi seperti kol, kentang, dan wortel. Penelitian sayur-sayuran diyakini akan membuat inflasi di Maluku akan semakin bisa dikendalikan. Kenyataannya, produksi bawang merah dan cabai telah mampu mengurangi inflasi tersebut. Acara sinkronisasi tersebut rencananya terdiri dari dua panel.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Panel pertama berisi tentang paket inovasi teknologi bidang peternakan, perkebunan dan tanaman pangan. Sedangkan panel kedua berisi tentang programa penyuluh pertanian tahun 2019 dan paket inovasi teknologi bidang hortikultura. (bs)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *