Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

27 April 2017

Perkuat Pangan Di Sulbar, Mentan Dorong Pengembangan Kakao, Sawit, Jagung, Sapi dan Padi

Perkuat Pangan Di Sulbar, Mentan Dorong Pengembangan Kakao, Sawit, Jagung, Sapi dan Padi
27 April 2017

Perkuat Pangan Di Sulbar, Mentan Dorong Pengembangan Kakao, Sawit, Jagung, Sapi dan Padi

Pilarpertanian - Pilar-Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen memperkuat pangan di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dengan mendorong pengembangan komoditas pangan strategis dan bernilai ekonomi tinggi yakni kakao, jagung, sawit, dan ternak sapi. Hal ini disampaikan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat meninjau pengembangan lahan integrasi sawit-jagung seluas 10 ribu ha sekaligus melakukan panen jagung bersama Kapolda Sulbar, Brigjen Pol. Drs. Nandang dan Bupati Mamuju Tengah, H. Aras Tamaoni, di Desa Tobadak I, Kecamatan Tobadak, Mamuju Tengah, Kamis (27/4/2017).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Amran mengatakan pengembangan komoditas pangan strategis tersebut berdasarkan keunggulan potensi pertanian yang dimiliki Provinsi Sulbar sesuai dengan agroklimat dan kultur masyarakat. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurutnya, keunggulan tersebut belum digarap secara optimal. Oleh karena itu, apabila mulai saat ini digarap, maka mampu menghasilkan pangan bernilai ekonomi tinggi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sulawesi Barat ini adalah daerah baru pemekaran, ini sangat bagus kita bantu. Kemudian apa keunggulanya sesuai dengan agroklimat dan kultur masyarakatnya yakni petama adalah kakao, ini harus didorong. Kedua, kita melihat potensi jagung yang selama ini tidak tergarap. Ketiga, ada sawit, kami integrasikan dengan jagung, ini yang kita lakukan panen dan perlu kita dorong di Sulawesi Barat. Kemudian, padi juga kita dorong agar swasembada,” kata Amran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ia mengungkapkan, guna mendorong pengembangan jagung, pemerintah melalui Kementan membangun industri pakan ternak. Upaya ini dengan menggandeng para investor baik dari luar negeri maupun dalam negeri, sehingga komoditas pangan yang dihasilkan bisa sampai ke produk akhir yang memberikan nilai tambah untuk petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Bantuan pemerintah di Sulawesi Barat yakni akan bangun feed milk, sudah ada investornya. Jadi jagung kita tanam dulu, kita sudah naikkan produksi jagungnya. Setelah ini berkembang, kita bangun industri pakan ternak. Kita membayangkan nanti, yang keluar pada hasil akhir adalah sosis, bukan daging, sehingga added value nya tinggi. Tapi minimal nanti daging dulu yang keluar. Investor tersebut dari Thaiwan dan investor nasional yang perusahaannya cukup hebat. Yang penting pihak ketiganya ada kepastian,” ungkap Amran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Terkait hal ini, Amran optimis bahwa kerja sama dengan pihak ketiga atau pelaku usaha mampu memberikan hasil nyata dalam mewujudkan penguatan pangan. Contonya, pembangunan Silo yang terbangun di seluruh Indonesia sampai saat ini yakni kapasitas kurang lebih 3 juta ton per tahun. Pelaku usaha menggunakan modal sendiri, namun pemerintah mendukungnya dengan mendorong petani untuk berproduksi jagung melalui jaminan harga. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pelaku usaha di Gorontalo sudah bangun Silo sendiri, Kami sudah lihat langsung juga di Lampung, dan beberapa daerah karena ada kepastian. Harga kita jaga di tingkat petani. Petani sangat gampang kita dorong, beri kepastian harga, meraka akan produksi. Tapi kalau petani rugi, maka akan berhenti produksi,” ujar Amran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk mendorong penambahan populasi ternak sapi, Kementan memiliki program Inseminasi Buatan (IB) dengan target 3 juta indukan. Pencapaian IB sampai saat ini mencapai 967 ribu indukan dan tahun lalu yang lahir mencapai 1,4 juta ekor pedet (anak sapi) dengan nilainya kurang lebih Rp 50 triliun. Kemudian, apabila tumbuh lagi dalam 2 tahun, nilai yang diperoleh kurang lebih mencapai Rp 140 hingga 150 triliun. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Jadi sederhana, kita sudah lihat di Mamuju Timur dan Mamuju Utara, sapi yang umur 2 tahun harganya hampir 60 juta, ini hasil IB yang dilakukan secara bersama, tetapi kalau sapi lokal harganya yang umur 2 hingga 3 tahun hanya 6 juta, sehingga ada kenaikan 1.000 persen. Artinya kita bertani dengan cerdas, induknya lokal, tapi anaknya Limosin,” sebut Amran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut terkait sawit, Amran menyampaikan bahwa Presiden Jokowi telah menekankan agar hati-hati dalam pengembangan sawit di lahan gambut. Akan tetapi, Amran mengungkapkan telah berdiskusi dengan para pengusaha agar tidak perlu risau. Sebab, Presiden sangat mendukung rakyat dan pengusaha agar dapat tumbuh bersama.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Jadi kita harus bijak melihat ini. Karena kalau ada industri, akan ada petani di situ, tetapi jangan melanggar undang-undang, mari kita tumbuh bersama di negeri ini dengan menaati regulasi yang ada,” demikian tutur Amran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bupati Mamuju Tengah, H. Aras Tamaoni mengapresiasi kunjungan kerja Menteri Pertanian yang terjun langsung ke petani dan meninjau lahan. Untuk mendorong swasembada pangan nasional, Mamuju Tengah memiliki potensi yang cukup besar. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Luas lahan sawah 11 ribu hektar, jagung 19 ribu hektar, kakao 13.320 hektar, sawit 41 ribu hektar, dan kopi 1.093 hektar,” ungkapnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk itu dalam kunjungan ini, Mentan Amran memberikan tambahan bantuan benih jagung seluas 15 ribu ha dari bantuan awal 15 ribu ha, sehingga total bantuan benih jagung di Kabupaten Mamuju Tengah tahun 2017 mencapai 30 ribu ha. Selain itu, bantuan lainnya yakni alat mesin pertanian berupa pompa air sebanyak 10 unit dan traktor 2 roda 10 unit.

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *