Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

09 April 2020

Peserta Elearningpuslatan.com Tak Terbendung Pada Pelatihan Analisis Kelayakan Usaha Agribisnis

Peserta Elearningpuslatan.com Tak Terbendung Pada Pelatihan Analisis Kelayakan Usaha Agribisnis
Foto : Para Peserta Elearningpuslatan.com saat mengampu materi Analisis Kelayakan Usaha Agribisnis.
09 April 2020

Peserta Elearningpuslatan.com Tak Terbendung Pada Pelatihan Analisis Kelayakan Usaha Agribisnis

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Di tengah pandemi yang masih mewabah, Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) terus berikhtiar mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian melalui pelatihan. Salah satunya adalah Pelatihan “Analisis Kelayakan Usaha Agribisnis”, dengan menggunakan media Cloud berbasis teknologi informasi. Dengan pengembangan model dan metode ini pelatihan ini, diharapkan Puslatan akan tetap mampu meningkatkan kompetensi SDM pertanian sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa “Pelatihan harus tetap jalan, tetapi dengan memanfaatkan online system, dengan memanfaatkan elearning, juga melalui AWR (Agriculture War Room) Kementan”.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pelatihan ini diselenggarakan karena inspirasi Kepala Badan PPSDMP Prof. Dedi Nursyamsi, dalam wawancaranya pada (17/3) menyatakan “Adanya musibah wabah virus Covid-19 ini tidak boleh membuat aktivitas pertanian berhenti. Melalui 3 pilar penyuluhan, pelatihan dan pendidikan kami terus optimalkan SDM Pertanian untuk menggenjot produksi dan produktivitas bahkan ekspor. Petani tetap bekerja dan tetap tanam, Penyuluh Pertanian tetap beraktivitas dalam Gerakan Kostratani melalui online system, Dosen dan Widyaiswara tetap memberikan pengajaran dan pelatihan melalui metode E-Learning. Poktan dan Gapoktan tetap diberdayakan”.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pelatihan ini diselenggarakan pada 9 April 2020 dengan membuka dua sesi. Sesi pertama dimulai pada jam 08.00, sedangkan sesi kedua dimulai pada 13.00. Pendaftaran dibuka untuk masyarakat secara umum dengan tanpa dipungut biaya, bahkan berhadiah voucher pulsa bagi peserta yang mampu menjawab kuis.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sambutan masyarakat terhadap pelatihan ini sangat besar. Terlihat dari banyaknya peserta yang mendaftar, padahal panitia sudah membatasi hanya untuk 100 peserta. Pak Fajar adalah salah satu calon peserta yang sangat berminat mengikuti pelatihan ini, “saya sudah mendaftar, tapi tidak bisa masuk, kemungkinan akan ikut yang sesi kedua kalau masih bisa,” ujar pria yang saat ini menjadi koordinator Penyuluh Pertanian Kabupaten Cirebon.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kondisi yang sama juga dialami oleh Hafizh, “saya sudah mendaftar tapi untuk sesi yang kedua, sebab yang sesi pertama sudah penuh,” ucap pemuda dari Depok yang saat ini mulai merintis usaha distribusi jahe.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di sela-sela proses pelatihan, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Bustanul Arifin Caya menjelaskan bahwa Puslatan on Cloud ini merupakan langkah awal dalam transformasi pelatihan pertanian. “Kami sudah mempersiapkan banyak materi yang akan dibawakan setiap hari Selasa dan Kamis serta juga sudah dipersiapkan Learning Management System nya dengan alamat elearningpuslatan.com,” ujar Kapuslatan kemudian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pelatihan yang diampu oleh Dr. Miko Harjanti, salah satu Widyaiswara dari Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan (PPMKP) Ciawi ini sangat bagus. Dari sini diharapkan dapat membekali perserta pelatihan dalam merencanakan usaha agribisnisnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Setiyo Budi salah satu peserta latihan yang ternyata adalah Kepala Desa Gadudero salah satu desa di Kabupaten Pati ini mengungkapkan, ”latihan ini sangat simpel namun sesuai dengan harapan saya, dan mudah dipahami,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Akan saya sampaikan kepada masyarakat saya,” tambah pria yang biasa disapa Budi ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ibu Miko Harjanti sendiri selaku pengampu materi mengungkapkan, pada intinya usaha agribisnis dianggap layak ketika “usaha tersebut dapat memberikan keuntungan,” ujar ibu yang lebih akrab disapa Miko.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Untuk memperoleh keuntungan, calon pelaku usaha atau pengusaha bidang agribisnis hendaknya memperhatikan empat aspek, yaitu, pasar, mental dan budaya, teknis, kemudian ekonomi dan keuangan,” lanjutnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sedangkan untuk mengukur kelayakan suatu usaha, setidaknya ada dua alat yang dapat digunakan, “Benefit Cost Ratio dan Break Even Point,” tambahnya lagi. (OIR)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *