Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

28 January 2020

Pesona Bambu untuk Pertanian dan Konservasi Lahan dan Air

Pesona Bambu untuk Pertanian dan Konservasi Lahan dan Air
Foto: Pohon Bambu untuk Pertanian Konservasi Lahan dan Air
28 January 2020

Pesona Bambu untuk Pertanian dan Konservasi Lahan dan Air

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Siapa yang tak kenal bambu. Apa yang terbayang saat mendengar kata bambu, tentunya binatang Panda, kerajinan anyaman, pohon kecil tinggi dan tumbuh berumpun, tekstur lentur, dapat dikonsumsi dan masih banyak lainnya. Akan tetapi bambu yang dimaksud disini adalah bambu yang mempunyai peran dalam bidang pertanian dan konservasi lahan serta air.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Petani bambu di Desa Panglipuran, Bangli, Bali memiliki kebun bambu seluas 45 hektare. Apa yang dilakukan mereka dengan adanya luruhan daun bambu sebanyak itu? Kemudian diapakan sisa-sisa tebangan bambu yang tidak bisa dijual? Ternyata daun bambu bisa dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan kompos.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Suplai bahan kompos yang tersedia terus menerus, menjadi sumber yang tak ternilai. Pengomposan daun bambu sama dengan cara pengomposan bahan lainnya. Mengingat bahan daun bambu yang relatif kering maka perlu dilakukan pembasahan agar mikroba dapat berkembang baik. Setelah mengalami proses dekomposisi selama 1-2 bulan dan diayak, kompos siap dipergunakan. Kelompok tani di Desa Panglipuran telah belajar membuat kompos dari daun bambu sejak 2018.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Demikian juga sisa tebangan bambu, karena untuk memasak di rumah tangga telah menggunakan kompor gas, maka sisa bambu tersebut bila tidak dimanfaatkan akan menjadi sampah. Oleh karenanya, pengenalan petani ke suatu produk bernama Biochar disambut sangat baik setelah mengetahui manfaatnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Biochar adalah bahan padat kaya karbon hasil konversi dari limbah organik (biomas pertanian) melalui pembakaran tidak sempurna atau suplai oksigen terbatas (pyrolysis). Pembakaran tidak sempurna dapat dilakukan dengan alat pembakaran atau pirolisator dengan suhu 250-350 derajat celcius selama 1-3,5 jam, bergantung pada jenis biomas dan alat pembakaran yang digunakan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Biochar hasil produksi tersebut dapat berfungsi sebagai campuran kompos dalam upaya untuk meningkatkan kualitas kompos. Aplikasi biochar ke lahan pertanian (lahan kering dan basah) dapat meningkatkan kemampuan tanah menyimpan air dan hara, memperbaiki kegemburan tanah, mengurangi penguapan air dari tanah dan menekan perkembangan penyakit tanaman tertentu serta menciptakan habitat yang baik untuk mikroorganisme simbiotik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Kepala Balai Penelitian Tanah, Dr. Ladiyani Retno Widowati, yang mendapat kesempatan mengunjungi hutan bambu dan pemanfaatan sisa/sampah pertanian menyatakan, “optimalisasi sumberdaya pertanian dari pertanaman bambu dapat berfungsi dalam peningkatan produktivitas dan kualitas lahan, mampu menahan air hingga 230%, juga mampu menekan perubahan iklim karena bambu adaptif pada lingkungan yang relatif kering dan di daerah berlereng”.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Saat ini isu erosi dan tanah longsor sedang menghangat. Kejadian erosi dan longsor terjadi sangat cepat dan pada area yang cukup luas pada awal 2020 ini. Dengan dimilikinya sistem perakaran yang berkembang ke segala arah yaitu ke samping dan ke bawah, bambu sangat cocok sebagai tanaman konservasi. Perakarannya yang melebar dan kuat mampu memegang air dan tanah dengan sangat baik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kelebihan lain dari tanaman bambu adalah pertumbuhannya yang relatif cepat, dan mampu beradaptasi dari ketinggian 2 m – 1.500 MDPL. Dengan berbagai kelebihan tanaman bambu tersebut, diharapkan optimalisasi tanaman bambu dapat direalisasikan. (OIR)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *