Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

11 April 2020

Petani Grobogan Rotasi Tanaman Pangan Usai Panen Raya

Petani Grobogan Rotasi Tanaman Pangan Usai Panen Raya
Foto : Para Petani Grobogan Rotasi Tanam Kacang Hijau dan Kedelai Usai Panen Raya Padi dan Jagung.
11 April 2020

Petani Grobogan Rotasi Tanaman Pangan Usai Panen Raya

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Di tengah pandemi Covid-19, Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah melakukan panen raya untuk komoditas padi dan jagung. Banyak daerah di Indonesia kini mulai memasuki masa panen untuk komoditas padi dan jagung.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan, Edhie Sudaryanto menjelaskan luas panen padi Kabupaten Grobogan pada Maret seluas 36.946 hektare dan April seluas 4.454 hektare dengan harga gabah kering panen Rp 4.000 sampai Rp 4.500 per kilogram. Sementara luas panen jagung Maret seluas 1.954 hektare dan April seluas 983 hektare.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Setelah melaksanakan panen ternyata para petani di Kabupaten Grobogan sudah siap-siap melakukan kegiatan tanam kembali tapi kali ini tidak langsung menanam komoditas padi dan jagung tetapi merotasikannya dengan menanam kacang hijau dan kedelai,” demikian dikatakan Edhie di Grobogan, Sabtu (11/4).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ia menjelaskan rotasi tanaman dipilih para petani di Kabupaten Grobogan karena memiliki banyak manfaat. Di antaranya adalah dapat meningkatkan kesuburan tanah, memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar dan mampu memutus siklus hama dan penyakit pada tanaman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, salah satu ketua poktan di Kabupaten Grobogan, Slamet mengatakan Kementan sangat mendukung kegiatan rotasi atau pergiliran tanaman tersebut sebagai salah satu cara melakukan diversifikasi tanaman pangan. Hal tersebut juga untuk mendukung keberlanjutan pemanfaatan lahan pertanian sehingga produktivitas pangan dapat terjaga dengan baik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kacang hijau dan kedelai banyak di tanam di daerah kami dan harganya pun cukup bagus di pasaran,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Daniar, salah satu penanggung jawab kegiatan di Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Jawa Tengah menyebutkan program rotasi tanaman usai panen raya ini disambut baik pemerintah daerah juga petani yang tergabung dalam poktan atau gapoktan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saya rasa bagus untuk petani yang biasanya menanam kacang-kacangan setelah musim panen padi dan bisa mendukung pergiliran tanaman sebagai upaya pencegahan hama dan penyakit tanaman,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Di tempat terpisah, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Edy Purnawan mengutarakan Kementan memiliki dua kegiatan utama dalam upaya menekan serangan baik hama maupun penyakit pada tanaman aneka kacang dan umbi. Pertama melakukan Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PPHT) kacang-kacangan dan umbi-umbian dan yang kedua adalah Gerakan Pengendalian (Gerdal) kacang-kacangan dan umbi-umbian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Baik kegiatan PPHT maupun Gerdal mengedepankan teknik, cara budidaya dan pengelolaan hama penyakit secara ramah lingkungan dan berkelanjutan. Beberapa sarana yang digunakan meliputi pupuk organik cair, penggunaan benih unggul, serta agen pengendali hayati dari golongan cendawan maupun bakteri,” sebutnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kedua, lanjut Edy, kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan di 21 Provinsi yang merupakan daerah penghasil aneka kacang dan umbi yang tersebar di Indonesia. Harapannya dengan kegiatan ini petani poktan/gapoktan bisa mengelola keberadaan hama penyakit melalui cara-cara yang sehat serta semangat lagi dalam membudidayakan tanaman kacang dan umbi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, pelayanan yang prima bagi petani karena mereka ujung tombak ketahanan pangan negara kita,” terangnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu, dikatakan Edy, hal ini juga sejalan dengan kebijakan Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi untuk mengembangkan integrated farming dan menuju ke arah zero waste, pola-pola diversifikasi tanaman, rotasi tanaman dan pertanian terpadu untuk terus ditumbuhkembangkan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Termasuk untuk mengoptimalkan lahan dengan menanam kacang-kacangan, sayur dan refugia di setiap pematang sawah,” pungkasnya. (OIR)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *