Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

24 April 2020

Petani Milenial Kembangkan Sayuran Hidroponik di Lahan Tandus Kabupaten Kupang

Petani Milenial Kembangkan Sayuran Hidroponik di Lahan Tandus Kabupaten Kupang
Foto : Sayuran Hidroponik yang Tumbuh Subur di Lahan Tandus Kabupaten Kupang
24 April 2020

Petani Milenial Kembangkan Sayuran Hidroponik di Lahan Tandus Kabupaten Kupang

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Sampai hari ini penyebaran wabah covid-19 masih terjadi dan mengalami peningkatan. Menyiasati hal tersebut, Kementerian Pertanian terus bekerja secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar produksi tetap berlangsung dan kestabilan harga tetap terjaga.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam beberapa kesempatan, Mentan Syahrul memaparkan, Pandemi Covid-19 harus dijadikan dalih untuk meningkatkan produksi dan kualitas pangan nasional.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami meminta para insan pertanian untuk terus aktif bergerak dan tidak berhenti dalam mengawal ketersediaan pangan rakyat Indonesia,” ujar Mentan Syahrul.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Secara tidak langsung, pandemi virus ini membuat masyarakat lebih senang mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran demi menjaga kondisi fisik tubuh tetap sehat.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Demi menjaga produksi hortikultura tetap aman dan harga tetap stabil, Kementan menggandeng petani milenial agar turut serta mengamankan dan membantu mendistribusikan pangan dari petani hingga ke tangan konsumen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nusyamsi mengajak kaum milenial Indonesia tidak gengsi untuk terjun ke dunia pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pertanian adalah sektor prioritas dengan jumlah pintu pasar paling banyak di dunia,” ujar Kepala BPPSDMP.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Inovasi teknologi pertanian yang saat ini marak dilakukan oleh masyarakat adalah dengan Budidaya Tanaman organik secara Hidroponik yaitu bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam, melalui budidaya hidroponik sayuran organik, memudahkan petani untuk bisa bercocok tanam ditengah wabah covid-19.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal ini yang mendorong Gestianus Sino seorang petani milenial dari Kabupaten Kupang untuk menularkan ilmu budidaya hidroponiknya kepada masyarakat seperti teman-teman petani lainnya dan babinsa untuk semangat berbudidaya hidroponik sayuran organik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Gesti seorang petani milenial ini memiliki usaha yang fokus pada budidaya dan pemasaran sayuran organik dan ada sebagian yang dilakukan dengan system hidroponik.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Usahanya ini dijalankan sendiri mulai dari proses budidaya sampai pada kegiatan pemasarannya. Saat ini, ditengah wabah covid-19, aktivitasnya malah semakin padat.Banyaknya permintaan sebagai konsultan, pendamping dan narasumber, memotivasinya untuk semangat berbagi ilmu dengan petani lainnya yang membutuhkan demi keberlangsungan ketersediaan sayuran untuk masyarakat di wilayahnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Salah satu aktivitas yang saat ini dilakukan oleh Gesti adalah menjadi konsultan dan pendamping pada program Pengendalian inflasi yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia dan TNI di Kabupaten Kupang.Peran Duta Petani Milenial dalam program ini adalah sebagai Konsultan dan Instruktur bagi TNI dalam hal ini babinsa untuk memberikan informasi, pemahaman dan pemberian pelatihan bagaimana melakukan budidaya hortikultura khususnya sayuran organik dari tahap olah lahan sampai pasca panennya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sebagai duta petani milenial punya kewajiban untuk mengembangkan pertanian lebih baik lagi mengenalkan pertanian yang maju dan modern dan mengajak orang lain terutama kaum muda untuk menyukai pertanian dan tidak hanya suka tapi menjadikan pertanian sebagai sumber penghasilan mereka,” tandasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sangat senang sekali kami bisa berbagi ilmu dengan petani lainnya. Syukur Alhamdulillah, ilmu yang kami miliki bisa bermanfaat bagi orang banyak. Dan saat ini, hasil dari sayuran organik kami semakin banyak peminatnya, dan metode penjualan yang kami gunakan pada saat sekarang ini ditengah pandemic corona berbasis sistem online”, terang Gesti. (bs)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *