Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

06 May 2020

Pisang Kepok Sebatik Barat Tembus Pasar Ekspor Malaysia di Tengah Pandemi

Pisang Kepok Sebatik Barat Tembus Pasar Ekspor Malaysia di Tengah Pandemi
06 May 2020

Pisang Kepok Sebatik Barat Tembus Pasar Ekspor Malaysia di Tengah Pandemi

Pilarpertanian - Petani di Kecamatan Sebatik Barat, Kabupaten memanfaatkan kedekatan wilayah Kabupaten Nunukan di Provinsi Kalimantan Utara untuk mengekspor pisang kepok kuning ke Malaysia. Ekspor berlangsung tiap hari, minimal satu ton dari hasil produksi perkebunan pisang seluas 1,6 hektar melalui jalur laut ke negeri jiran tersebut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Penyuluh pertanian pusat di Kementerian Pertanian RI, Bambang Gatut Nuryanto selaku pendamping kegiatan penyuluhan pertanian Provinsi Kalimantan Utara [Kaltara] mengatakan kelompok tani [Poktan] Aji Kuning adalah merupakan salah satu Poktan yang tetap ke lapangan, untuk kelanjutan produksi pisang kepok untuk memenuhi kebutuhan domestik maupun ekspor ke Malaysia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Para petani khususnya Poktan Aji Kuning didampingi penyuluh dari BPP Sebatik Barat melakukan panen pisang setiap hari dari luasan lahan 1,6 hektar. Hasil produksi rata-rata satu ton per hari,” kata Bambang Gatut Nuryanto melalui pernyataan tertulis yang dihimpun Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP], Senin [5/4].
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hasil panen pisang kepok kuning, katanya, dikumpulkan Poktan Aji Kuning kemudian dijual pada pengepul di Lalosalo Sebatik seharga Rp. 2.366 per kg, selanjutnya diekspor ke Malaysia melalui jalur laut.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ekspor pisang segar rata-rata satu ton, maksimal dua ton dilakukan setiap hari yang berlangsung sepanjang tahun, namun tetap mematuhi aturan ekspor komoditas pertanian khususnya phytosanitary certificate yang dilakukan oleh Stasiun Karantina Pertanian Tarakan wilayah kerja Sebatik, lazimnya dipersyaratkan oleh negara tujuan ekspor khususnya Malaysia.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Bambang GN, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menginstruksikan petani dan penyuluh tetap bekerja di lapangan dan memanfaatkan kelebihan hasil pertanian atau surplus produksi untuk ekspor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Para petani Sebatik Barat sampai hari ini terus berupaya mandiri menyediakan kebutuhan pangan khususnya pisang kepok kuning untuk pasar domestik maupun ekspor ke Malaysia,” kata Bambang GN. Upaya ini sebagai perwujudan arahan Kepala BPPSDMP Kementan Prof. Dedi Nursyamsi saat videoconference dengan petani dan penyuluh dari seluruh Indonesia (24/4) agar petani bahu membahu bersama penyuluh untuk meningkatkan dan mengembangkan pangan lokal sembari terus mengingatkan untuk mematuhi Protokol Kesehatan untuk menangkal pandemi Covid-19.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Petani dan penyuluh dan pemangku kepentingan selama berada di lapangan wajib mengenakan masker, jaga jarak, hindari kerumunan dan sering cuci tangan pakai sabun untuk menangkal Corona,” pesan Kepala BPPSDMP Kementan, Prof Dedi Nursyamsi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP] Leli Nuryati mengapresiasi dukungan penyuluh pertanian yang setia mendampingi petani di lapangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pangan berperan penting untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia sekaligus menjaga stabilitas nasional di tengah krisis Covid-19,” kata Leli Nuryati. (LT)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *