Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

12 March 2019

Potensi Hortikultura Di Tana Toraja

Potensi Hortikultura Di Tana Toraja
12 March 2019

Potensi Hortikultura Di Tana Toraja

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan pada setiap kunjungannya bahwa pemerintah fokus terhadap kesejahteraan para petani. Salah satu capaiannya terlihat dari kenaikan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sejak masa kepemimpinannya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ekspor pertanian naik 29 persen pada 2018. PDB pada 2004 naik dari Rp 900 triliun meningkat menjadi Rp 1400 triliun pada 2018,” ujarnya saat menghadiri pertemuan dengan 10 ribu petani di Tana Toraja, Selasa (12/3).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bertemakan mengembalikan kejayaan rempah dan komoditas perkebunan, Menteri asal Sulawesi Selatan ini juga fokus dengan pembangunan hortikultura.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Pembangunan hortikultura akan menyesuaikan kondisi lahan di Tana Toraja. Saya kirim Kepala Badan Litbang untuk lihat potensi apa di sini. Kalau cocok mangga, kita kirim. Kalau cocok durian kita kirim. Kalau petani mau minta kita kasih dan itu semua gratis untuk petani. Potensi kita besar sekali,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Bupati Tana Toraja, Nicodemus Biringkanae menyambut bangga tawaran Menteri Pertanian. “Dalam hal itu juga kami bersinergi untuk penguatan lembaga petani dan usaha rakyat untuk Tana Torja. Kami melakukan apa yang diprogramkan Kementan. Bantuan Kementan banyak sekali. Ini mendorong ketahanan pangan dan pendapatan masyarakat Tana Toraja.”
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Nicodemus menggaris bawahi pembangunan pertanian di wilayahnya bertujuan meningkatkan pendapatan petani. “Targetnya meningkatkan pendapatan masyarakat dari Rp 300 ribu menjadi Rp 700 ribu, menangkal kemiskinan dan merambah pendapatan.”
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Felicitas Tallulembang, anggota DPR RI komisi IV mendukung langkah Kementan. “Setiap lokasi yang dikunjungi pemerintah pasti efeknya bagus untuk masyarakat karena pada hakekatnya pemerintah itu melayani masyarakat. Dana yang diolah APBN adalah dana rakyat.”
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam prakteknya, Komisi IV DPR RI dengan Menteri Pertanian saling bersinergi dalam pertanian. Semua fraksi bersepakat untuk masyarakat dalam banyak hal. Salah satunya menilik potensi hortikultura di Tana Toraja.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Hortikultura juga sudah kami masukkan di sini, ada bawang, cabai dan lain – lain. Komisi IV dan Kementerian Pertanian merancang memasukkan anggaran baik untuk Tana Toraja maupun Toraja Utara pada 2019 ini,” jelas Felicitas.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Anggota DPR asal Tana Toraja ini meyakini ke depan potensi hortikultura akan sangat berkembang. Ini akan berefek pada devisa dan pemasukan masyarakat lebih bagus. Ekspor hortikultura juga bisa didorong dari daerah ini.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sangat bisa. Komisi IV dan Kementan akan mendorong itu. Bisa dalam bentuk bantuan UMKM. Petani – petani muda di seluruh daerah diharapkan muncul secara mandiri dan mendatangkan devisa,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Tumbuhnya Petani Milenial
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Latief, sosok petani muda anggota Kelompok Tani Madandan penerima bantuan benih bawang merah Ditjen Hortikultura. Sehari – hari dirinya membudidayakan tanaman cabai, tomat dan sayuran secara organik di atas lahan 10 hektare. Bersama 10 orang petani di kelompoknya menyuplai Pasar Rantepao dan Pasar Bolu.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sekarang kesadaran masyarakat untuk memakan makanan organik yang sehat semakin besar. Penjualan sayur organik meliputi pasar – pasar daerah Tana Toraja,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menariknya, lahan pertanian miliknya merupakan integrasi tiga komoditas sekaligus. Ini diyakininya sebagai upaya mewujudkan budidaya ramah lingkungan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Di kelompok kami ada integrasi peternakan, perikanan dan hortikultura. Pupuk dari ternak karena kita sedang mengurangi bahkan menghilangkan pestisida berbahan kimia. Pertanian berbasis organik penting untuk menjaga keamanan konsumen,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Membentuk penyadaran budidaya organik diakuinya membutuhkan waktu dan ketelatenan. Salah satu upaya mewujudkannya adalah melalui dukungan kaum muda.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita menggalakkan pemuda untuk menjadi petani. Jangan gengsi. Saya terjun ke pertanian karena melihat potensi di Tana Toraja. Pasar kita miliki lalu apa yang menghambat untuk bertani?”
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kabid Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja, Sumedi menyebutkan bahwa Dinas Pertanian Kabupaten Tana Toraja memiliki paket pengembangan ramah lingkungan sekitar Rp 200 juta yang diharapkan dapat meningkatkan pemasukan petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Melihat antusiasme petani, kami terus mendukung terus karena ada atau tidaknya bantuan mereka memang aktifitasnya bertanam. Yang berkembang adalah cabai, bawang dan kentang dan itu menjadi konsentrasi anggaran Pemerintah Daerah,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Geliat Hortikultura di Tana Toraja
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Purnomo, Kasudit Produksi dan Kelembagaan Benih mengatakan bahwa cabai, bawang dan kentang mulai menggeliat di wilayah ini. Dalam kesempatan ini diserahkan bantuan benih cabai sejumlah 24,5 hektare untuk enam kelompok tani. Bawang merah biji 3 hektare untuk dua kelompok tani karena sementara ini untuk bantuan diarahkan untuk pembelajaran dengan metode pengembangbiakan biji.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Umumnya pengembangan dengan umbi. Kita coba kenalkan dengan biji. Kalau biji lebih mudah karena kalau umbi biaya untuk transportasi, distribusi dan penyimpanan agak repot. Kalau biji lebih simpel. Ke depan, pengembangan bawang merah mengarah dengan biji,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Petani Agustina, KWT Batu Bunggu mengaku senang mendapat bantuan benih cabai.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Saya petani sawi sangat senang dan mesyukuri bantuan yang diberikan Bapak Menteri Pertanian. Kami akan mencoba tanam cabai ini. Harga cabai di sini Rp 20 ribu per kg,” ujarnya.(RS).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *