Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

22 November 2018

Produksi CPO Menumpuk, Harga Jatuh, Mendag Diminta Perluas Pasar Ekspor

Produksi CPO Menumpuk,  Harga Jatuh, Mendag Diminta Perluas Pasar Ekspor
22 November 2018

Produksi CPO Menumpuk, Harga Jatuh, Mendag Diminta Perluas Pasar Ekspor

Pilarpertanian - Pilar – Akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB), Prima Gandhi menilai di tengah kondisi harga CPO yang turun, namun produksinya sangat tinggi, Kementerian Perdagangan yang dipimpin Enggartiasto Lukita perlu memperluas pasar ekspor CPO.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Upaya ini menjadi sangat penting untuk menyelematkan jatuhnya harga sawit dalam negeri, selain dari upaya menurunkan pungutan ekspor dan peningkatan daya saing”, tegasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini ada masalah terkait harga sawit, Menteri Perdagangan harus fokus mengurus pasar dan harga ini, karena menyangkut kestabilan dan peningkatan volume ekspor, juga kesejahteraan petani”, imbuhnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ditengah tekanan harga minyak sawit akibat akumulasi dari murahnya minyak nabati lain dan stok minyak sawit yang cukup banyak di dalam negeri. “Harus ada terobosan kebijakan untuk memperluas pasar ekspor komoditas memp” ungkap pria yang akrab disapa Gandhi di Bogor, Kamis (22/11/2018).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Indonesia hingga saat ini sebagai negara yang paling banyak mengekspor CPO. Mengacu data BPS, ekspor CPO periode Januari-Oktober 2017 sebesar 27,66 juta ton, sementara periode Januari-Oktober 2018 naik menjadi 28,16 juta ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Jadi jangan hobi mengurus impor pangan seperti beras, garam dan gula saja. Ekspor minyak sawit harus menjadi pekerjaan prioritas agar pertumbuhan ekonomi nasional semakin bagus. Ini penting mengingat kontribusi minyak sawit terhadap neraca perdagangan sangat tinggi,” tandasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Gandhi membeberkan, Indonesia sebagai produsen terbesar sawit di dunia mengalahkan Malaysia, Thailand, Kolombia dan Nigeria. Luas kebun sawit Indonesia 11,9 juta ha, di antaranya berupa kebun rakyat 4,7 juta ha.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Produktivitas sawit mentah atau CPO sebesar 3,2 ton per ha, sehingga di tahun 2016 menghasilkan CPO sebesar 33,2 juta ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Ini memberikan manfaat ekonomi mencapai Rp 250 triliun dan menghidupi 5,8 juta petani dengan pendapatan per rumah tangga Rp 2 juta per bulan,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Perlu diketahui, pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah mengembangkan program revitalisasi sawit hingga 2025 dengan target luas 20,1 juta ha dan produktivitas 8,4 ton CPO akan memberikan nilai ekonomi Rp 409 triliun dan pendapatan petani Rp 5,3 juta per bulan per rumah tangga. Adapun program yang sedang dan akan dijalankan di antaranya replanting 2,4 juta ha, penyaluran bibit unggul, integrasi jagung-sawit, mengembangkan plasma 20 persen, hilirisasi produk dan mendorong konversi BBM ke bahan bakar nabati (BBN).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *