Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

17 April 2020

Saat Covid-19 Harga Gabah Tinggi, Petani Kabupaten Madina Gembira

Saat Covid-19 Harga Gabah Tinggi, Petani Kabupaten Madina Gembira
Foto : Panen oleh petani di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara
17 April 2020

Saat Covid-19 Harga Gabah Tinggi, Petani Kabupaten Madina Gembira

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Di tengah wabah virus Covid-19, sejumlah kelompok tani (poktan) di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) tetap melakukan panen raya padi. Harga jual gabah yang tinggi yakni Rp 4.600/kg gabah kering panen (GKP) menjadikan petani bergembira dalam melaksanakan panen raya musim tanam pertama (MT I).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Dinas Pertanian Madina, Sihar Nasution mengatakan beberapa kecamatan saat ini sedang sibuk melaksanakan panen raya. Salah satu nya poktan Aek Pohon di Desa Pidoli Lombang, Kecamatan Panyabunga di lahan seluas 1 Ha dengan varietas padi Ciherang serta berdasarkan ubinan diperkirakan akan menghasilkan 13,3 Ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Di tengah pandemi ini para petani gunakan alsintan combine harvester sehingga panen lebih efektif,” katanya usai melakukan panen raya bersama petani di Desa Pidoli Lombang, Kecamatan Panyabunga, Jumat (17/04).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sihar mengatakan bahwa lahan Desa Pidoli Lombang tersebut akan diupayakan sebagai lahan percontohan untuk meningkatkan produksi padi di Madina, agar Madina menjadi swasembada pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami juga melakukan kerja sama antara Dinas Pertanian Madina dengan PT Terbit Terang Produk Bio Organik dalam rangka menyukseskan program peningkatan produktifitas padi baik kualitas dan kuantitas,” jelasnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Selain itu, Sihar menambahkan bahwa Desa Huraba II Kecamatan Siabu Kabupaten Madina juga turut sedang melaksanakan panen raya. Potensi panen di desa tersebut seluas 425 Ha dengan produktivitas mencapai 5 Ton/Ha dan varietas yang digunakan petani yaitu padi inpari 32.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sedangkan panen di Desa Huraba II akan berlangsung hingga 2 minggu ke depan,” sambungnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan bahwa harga produk pertanian saat puncak panen raya, biasanya rendah sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut sesuai arahan Menteri Pertanian(Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Kementan memiliki program terobosan sebagai solusi nyata yakni melalui Kostraling (Komando Strategi Penggilingan Padi) melalui pendekatan KUR (Kredit Usaha Rakyat).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dengan adanya KUR, penyerapan hasil petani tidak dimainkan para tengkulak namun dibeli langsung oleh mitra atau penggilingan sebagai penjamin petani, yang didanai dengan KUR,” ucap Suwandi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Data Ditjen Tanaman Pangan, realiasasi KUR sejak Januari hingga 3 April sudah mencapai Rp 3 triliun dari realisasi KUR tanaman pangan sebesar Rp 4 triliun. Artinya sudah 75 persen KUR terserap untuk usaha padi dan penggilingan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita harapkan dengan KUR ini, para perusahaan mitra dan penggilingan mempunyai modal cukup untuk membeli gabah petani. Harga padi dan jagung petani tidak rendah, tapi pada posisi selalu menguntungkan petani,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Suwandi menambahkan pihaknya juga sedang menjajaki Kostraling bekerjasama dalam pemasaran online dalam menjual beras ke masyarakat. Selain itu, pemerintah juga sedang merancang bantuan untuk penggilingan jika harga gabah turun di bawah HPP.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dengan demikian pertanian atau penyediaan pangan tidak boleh berhenti terutama dalam melawan masa wabah virus corona. Ini saatnya kita menjadi pahlawan pangan untuk menyelamatkan bangsa. Pastikan jangan sampai ada pangan yang tertahan dan petani sejahtera,” pungkasnya.(ND)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *