Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

12 April 2020

Saat Pandemi Covid-19, Petani Kabupaten Wajo Panen Raya dan Langsung Tanam

Saat Pandemi Covid-19, Petani Kabupaten Wajo Panen Raya dan Langsung Tanam
Foto : Proses Penggilingan Padi Usai Panen Raya di Kabupaten Wajo
12 April 2020

Saat Pandemi Covid-19, Petani Kabupaten Wajo Panen Raya dan Langsung Tanam

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Pandemi Covid-19 atau virus corona yang melanda Indonesia tidak menghalangi petani melakukan panen dan langsung olah tanah untuk penanaman kembali. Kegiatan ini salah satunya terjadi di Kabupaten Wajo yang merupakan salah satu daerah sentra produksi di Provinsi Sulawesi Selatan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Wajo, Muhammad Ashar mengungkapkan luas baku sawah Kabupaten Wajo tahun 2019 seluas 100.991 hektare. Luas panen padi pada Januari hingga April 2020 sebesar 27.120 hektare dengan luas panen Januari 2.658 hektare, Februari 2.279 hektare, Maret 4.427 hektare dan rencana panen April seluas 17.756 hektare.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Tidak hanya padi, petani pun memanen jagung. Luas panen jagung Januari sampai April 2020 seluas 11.439,5 hektare. Di mana luas panen Januari 1.012 hektare, Februari 414,5 hektare, Maret 2.350 hektare dan April seluas 7.663 hektare dengan produksitivitas 9 ton per hektare,” demikian dikatakan Ashar, Minggu (12/4).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Ashar mengaku semangat para petani Kabupaten Wajo saat ini sangat tinggi melakukan penanaman, walau di tengah wabah virus corona. Usai panen jagung langsung melakukan kegiatan penanaman padi, contohnya petani dari Kelompok Tani Lamangappa, Desa Lautang, Kecamatan Belawa. Luas pertanaman jagung se-Kecamatan Belawa 2.625 hektare dengan produktivitas 8,5 sampai 9 ton per hektare.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Semangat petani ini tentu karena dukungan program pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian. Banyak bantuan yang dirasakan petani di antara bibit, pupuk dan alat mesin pertanian (alsintan) untuk pengolahan lahan, tanam dan panen,” terangnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Harga gabah kering panen saat ini sangat menggembirakan petani, yaitu Rp 5.000 perkilogram. Harga jagung diharapkan mencapai Rp 3.500 perkilogram sehingga petani untung dan terus semangat melakukan penanaman,” pinta Ashar.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Desa Lautang, Kecamatan Belawa, Wajo, Muhamad Nain mengapresiasi program Kementan dalam mendorong produksi pangan dan peningkatan kesejahteraan petani. Pasalnya, telah memberikan banyak bantuan mulai dari bibit, pupuk, alsintan dan lahan pertanian Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani 2.325 hektare.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Kementerian Pertanian karena Desa Lautang mendapat bantuan Program Serasi, yang mana irigasi sekunder dan sungai digali, bantuan bibit berikut pupuknya dan juga bantuan lainnya berupa traktor roda 4 dan traktor roda 2 serta alat tanam dan panen padi dan jagung,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut Nain, bantuan alsintan sangat memudahkan petani untuk percepatan tanam. Saat ini petani merasakan hasil bantuan Kementan karena di tengah pandemi Covid-19 tetap melakukan panen jagung 8,5 sampai 9 ton per hektare seluas 1.200 hektare dan dilanjutkan penanaman padi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kami benar-benar merasakan bantuan ini sangat meningkatkan pendapatan petani. Petani mengolah lahan lebih cepat menggunakan traktor roda 4 dan panen sampai pemipilan menggunakan mesin,” terangnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu di tempat terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan pada masa panen raya ini, Kementan menerapkan protokol kesehatan penanganan Covid-19. Selain itu, juga diupayakan prasarana dan sarana pasca panen guna membantu petani dan menyelamatkan hasil panen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, kita dan para petani dalam beraktivitas harus tetap menjaga jarak fisik, mencuci tangan dengan sabun dan mengikuti anjuran pemerintah. Keselamatan dan terjaganya pendapatan petani serta stok pangan menjadi prioritas menghadapi masa pandemi corona,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Terkait menjaga harga di kala puncak panen raya, Suwandi membeberkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memiliki program terobosan sebagai solusi nyata yakni melalui Kostraling (Komando Strategi Penggilingan Padi) melalui pendekatan KUR (Kredit Usaha Rakyat). Dengan adanya KUR, penyerapakan hasil petani tidak dimainkan para tengkulak namun dibeli langsung oleh mitra atau penggilingan sebagai penjamin petani.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Data Ditjen Tanaman Pangan, realisasi KUR sejak Januari hingga 3 April sudah mencapai Rp 3 triliun dari realisasi KUR tanaman pangan sebesar Rp 4 triliun. Artinya sudah 75% KUR terserap untuk usaha padi dan penggilingan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kita harapkan dengan KUR ini, para perusahaan mitra dan penggilingan mempunyai modal cukup untuk membeli gabah petani. Harga padi dan jagung petani tidak rendah, tapi pada posisi selalu menguntungkan petani,” jelas Suwandi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Suwandi menambahkan pihaknya juga sedang menjajaki Kostraling bekerjasama dalam pemasaran online dalam menjual beras ke masyarakat. Selain itu, pemerintah juga sedang merancang bantuan untuk penggilingan jika harga gabah turun di bawah HPP.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dengan demikian, sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, pertanian atau penyediaan pangan tidak boleh berhenti terutama dalam melawan masa wabah virus corona. Ini saatnya kita menjadi pahlawan pangan untuk menyelamatkan bangsa. Pastikan jangan sampai ada pangan yang tertahan dan petani sejahtera,” tegasnya. (OIR)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *