Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

10 April 2020

Salut Untuk Petani, Sulteng Surplus Beras

Salut Untuk Petani, Sulteng Surplus Beras
Foto : Stok Beras Hasil Panen di Sulteng Surplus.
10 April 2020

Salut Untuk Petani, Sulteng Surplus Beras

Pilarpertanian - Pilar Pertanian – Semakin meluasnya penyebaran wabah Covid-19, tidak membuat petani di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) untuk takut turun ke sawah, tetapi membuat para petani makin bersemangat dalam melakukan aktivitasnya di sawah demi memenuhi kebutuhan pangan di Provinsi Sulteng.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sikap dan semangat petani ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian yang selalu mengatakan bahwa pertanian tidak boleh berhenti, dan petani adalah garda terdepan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. Seperti halnya yang selalu diserukan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi yang mengatakan di masa pandemi Covid-19, petani adalah pejuang untuk melawan Covid-19. Karena dengan petani berproduksi, maka pangan akan selalu ada sebagai imunitas utama untuk melawan Covid-19.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menyikapi semangat petani, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulteng, Trie Iriany merasa salut dan bangga kepada para petani dan penyuluh yang tetap berjuang dalam merealisasikan pertanaman di lapangan. “Tak lupa kepada segenap jajaran dinas pertanian kabupaten/kota yang terus berusaha untuk turun ke lapangan walau dalam kondisi pandemi Covid-19 ini,” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Dimana kita harus sadar bahwa apa yang dilakukan para pelaku di sektor pertanian, terutama petani adalah pekerjaan yang mulia karena untuk kebutuhan pangan bagi manusia, khususnya bangsa Indonesia. Mari kita berdoa agar semua kita mendapat perlindungan dari Allah SWT,” tambahnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara terkait ketersediaan pangan, Trie menyampaikan bahwa ketersediaan beras Sulteng dari luas tanam tiga bulan sebelumnya kita masih Surplus beras sampai dengan Juni sebesar 94.981 ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Disatu pihak tanaman hortikultura cabe rawit dan cabe besar cukup tersedia di pasaran, adapun bawang merah di pasaran masih stabil dimana Sulawesi Tengah mendapat pasokan dari provinsi Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, mudah-mudahan memasuki bulan ramadhan tidak terjadi lonjakan harga bawang merah akibat pasokan dari daerah lain,” ujar Trie.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara di tempat terpisah Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Morowali, Andi Irman menyampaikan bahwa stok persediaan beras di Morowali sebagai bahan pangan pokok utama, sampai dengan kebutuhan Maret 2020 masih sangat tersedia. “Beras adalah bahan pangan pokok utama kita, dan kami menyatakan bahwa sampai dengan bulan Maret 2020, persediaan kita masih sangat cukup” ujarnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Produksi beras Morowali untuk tahun 2019 sejumlah 30.558,013 ton. Kebutuhan konsumsi masyarakat Morowali adalah 13.282 ton dari jumlah penduduk 121.296 jiwa, sehingga ketersediaan sampai pada bulan Desember 2019 kita masih surplus 17.276,01 ton. Sedangkan kebutuhan untuk tahun 2020 pada bulan Januari sampai dengan bulan Maret adalah 3.978 ton, sehingga sampai akhir bulan Maret 2020, kita masih surplus 13.298,01 ton, apalagi di tingkat petani saat ini mulai memasuki musim panen lagi untuk musim Tanam Pertama,” lanjut Andi Irman.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Penanggungjawab Supervisi dan Pendampingan Program Utama Kementerian Pertanian di Sulteng, Bustanul Arifin Caya menyampaikan apresiasinya kepada petani dan penyuluh serta seluruh jajaran dinas pertanian, baik di tingkat provinsi dan kabupaten/kota atas semangat dan kerja kerasnya di tengah pandemi Covid-19 untuk penyediaan pangan di provinsi Sulteng.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Sekarang ini berdasarkan hasil laporan dan monitoring kami, dapat kita lihat di setiap kabupaten kota sedang ada panen yang melimpah dan percepatan gerakan tanam. Dan yang buat salut semangat petani di lapangan dibarengi dengan support semua kepala dinas kabupaten/kota bersama jajarannya yang turun ke lapangan untuk mendampingi petani,” ungkap Bustanul.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Lebih lanjut Bustanul mengatakan peran Kostratani yang dikomandani penyuluh pertanian di setiap kecamatan, saat ini membuat petani kita makin bersemangat untuk turun ke lapangan walau dalam kondisi pandemi Covid-19. “Kostratani betul-betul berfungsi sebagai posko pembangunan pertanian dan pusat gerakan pembangunan pertanian di kecamatan,” kata Bustanul mengakhiri pernyataannya. (OIR)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *