Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

23 February 2017

Solusi Kementan Mengatasi Jatuhnya Harga Gabah

Solusi Kementan Mengatasi Jatuhnya Harga Gabah
23 February 2017

Solusi Kementan Mengatasi Jatuhnya Harga Gabah

Pilarpertanian - Sebagai upaya menindaklanjuti arahan presiden tentang pencapaian kedaulatan pangan, Kementerian Pertanian menggelar Rapat Gabungan Percepatan Serap Gabah Petani (Sergap) dan Pengamanan Harga 2017 yang bertujuan untuk mengkoordinasi serapan gabah hasil panen dan percepatan peningkatan luas tambah tanam, khususnya padi di tahun 2017.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pada rapat tersebut, dihadiri pula, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono, Direktur Utama Bulog Djarot Kusamayakti, Ketua KTNA Winarno Tohir, Dirut PT SHS Syaeful Bahri, Dirut PT Pertani, Wahyu dan beberapa Eselon I lingkup Kementan serta kepala dinas pertanian provinsi se-Indonesia. 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan  kegiatan tersebut merupakan bentuk nyata dari arahan presiden .”Pemerintah harus turun tangan mengendalikan  harga gabah yang saat ini produksinya melimpah sedangkan harganya anjlok pada musim panen kali ini, karena diiringi oleh musim penghujan. Serta kegiatan ini juga ditujukan sebagai koordinasi mitra kerja Kementan dalam upaya percepatan produksi dan ekspor,” jelas Mentan dalam sambutannya di Auditorium Kantor Pusat Kementan, Jakarta Selatan, Kamis (23/2/2017).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kementan memiliki target enam bulan untuk serap gabah periode Maret-Agustus 2017, yaitu sebanyak 8,6 juta ton atau setara dengan 5,46 juta ton beras. Mentan optimis target tersebut dapat dicapai, sebab tahun lalu tidak ada impor untuk beras. “Sudah tidak ada impor, kita sudah mulai ekspor, ini prestasi kita semua. Bulog mampu penuhi stok, itu prestasi yang membanggakan. Luas lahan tanam terus bertambah, hingga saat ini enam juta ton gabah, dan itu akan terus bertambah,” lanjut Amran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Untuk mempercepat serapan gabah ini, Mentan fokus meningkatkan kerja Tim Serap Gabah Petani (TIM SERGAB) untuk menyerap gabah petani. Nantinya Bulog akan menyerap kadar air gabah hingga 25% seharga Rp 3.700/kg. “Kadar air 25% Gabah Kering Panen (GKP) tetap dibeli dengan harga Rp 3.700/kg dan fleksibilitas pembelian gabah hingga 20% di atas harga pembelian pemerintah (HPP) GKP Rp 3.700/kg,” tambah Mentan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Dalam percepatan serapan gabah, Kementan akan mengoptimalkan kerjasama dengan 187 ribu unit penggillingan. Selain itu pengoptimalkan 50 ribu PPL bersama Babinsa/TNI untuk Sergab dengan membuat target serap gabah Bulog empat juta tonyang akan diserap enam bulan kedepan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Nantinya, target sergab per drive dan subdrive lanjut Mentan akan disusun secara harian dan bulanan, serta akan dievaluasi pencapaiannya setiap hari. “Kami akan terus langsung melakukan evaluasi kinerja SERGAB harian. Jadi tiap hari akan saya pantau. Terus evaluasi mingguan bagi Kasubdirve Bulog, bulanan bagi Kadivre Bulog dan tiga bulanan bagi direksi BULOG,” jelas Amran.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
 
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Panglima TNI, Gatot Nurmantyo juga berkesempatan menyampaikan sambutannya, dalam kesempatan tersebut, Panglima memastikan akan mengawal dan mendampingi pembelian gabah pada tingkat petani yang saat ini mencapai harga Rp. 3.700. Menurutnya, harga Rp. 2.800 yang diterima petani itu tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan. “Kasihan petani yang telah bersusah payah menanam kalau harga yang diterima Rp 2.800. Saya minta Kodim agar membeli gabah langsung dari petani dan bila perlu di simpan di Kodim kalau enggak ada tempat penampungan lagi”, kata Gatot.

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *