Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

04 February 2019

Tahun 2019, Produksi Jagung Indonesia Diprediksi Surplus 1,6 Juta Ton

Tahun 2019, Produksi Jagung Indonesia Diprediksi Surplus 1,6 Juta Ton
04 February 2019

Tahun 2019, Produksi Jagung Indonesia Diprediksi Surplus 1,6 Juta Ton

Pilarpertanian - Pilar – Produksi jagung di sejumlah daerah terus mengalami peningkatan. Peningkatan ini bahkan jumlahnya cukup signifikan karena mampu memenuhi kebutuhan pakan ternak secara nasional.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Diproyeksikan, produksi jagung pada tahun 2019 ini bisa mencapai 29,93 juta ton dengan angka konsumsi nasional sebanyak 23,25 juta ton. Jika mengacu pada angka tersebut, jagung pada tahun ini diperkirakan surplus 6,68 juta ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri mengatakan, peningkatan ini merupakan hasil kerja keras petani serta intervensi berbagai bantuan pemerintah. Salah satunya adalah distribusi benih ke 33 Provinsi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Kementan juga telah menganggarkan pembangunan pengering jagung (dryer) sebanyak 1.000 unit untuk para petani,” kata Kuntoro Boga, Minggu (3/2).
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Menurut dia, ada beberapa provinsi yang menyumbang peningkatan produksi jagung secara nasional. Provinsi Jawa Timur misalnya, salah satu sentra produksi jagung ini berhasil menyumbang kontribusi sebesar 27,7 persen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Selanjutnya provinsi Jawa Tengah 15 persen, Lampung 8,4 persen dan Sulawesi Selatan 7,9 persen,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, konsumsi jagung terbesar secara nasional digunakan untuk bahan baku industri pangan sebesar 11,1 juta ton. Kemudian bahan baku industri makanan 5,93 juta ton dan bahan baku ternak 4,2 juta ton. Adapun untuk konsumsi rumah tangga angkanya mencapai 405 ribu ton. Sedangkan yang tercecer sekitar 1,5 juta ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Jagung ini merupakan komoditas strategis setelah padi karena dikonsumsi sebagai bahan pangan langsung, pakan ternak dan digunakan sebagai bahan baku indutri lainnya,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kuntoro Boga menambahkan, tahun ini, Indonesia berpeluang untuk menggenjot ekspor jagung ke beberapa negara karena produksi jagung terus surplus. Secara nasional, produktivitas jagung 2018 seberat 52,41 kuintal/ha tumbuh 0,27 persen dari tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Indonesia berpeluang menggenjot ekspor ke beberapa negara dengan target sebanyak 300 ribu ton tahun 2019. Negara tujuan ekspor jagung adalah Malaysia setelah sebelumnya berhasil ekspor ke Filipina,” katanya.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Mengacu pada proyeksi Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan), kenaikan produksi jagung tahun ini diprediksi mencapai 2,35 persen dan akan terus meningkat menjadi 32,65 juta ton pada 2021.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sebelumnya, pekan ini (30/1) Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menghadiri panen raya jagung perdana 2019 di lahan seluas 1.811 hektare di Desa Tolotio, Kecamatan Tibawa, Gorontalo. Amran hadir beserta Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dan didampingi Ketua Komisi IV DPR RI Roem Kono. Menurut Amran provinsi ini berhasil meningkatkan produksi hingga mencapai 1,5 juta ton pertahun.(RS).

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *