Pilar Pertanian

Berita Pertanian Aktual

13 February 2019

Teknologi Nuklir Iradiasi Aman Bagi Pangan

Teknologi Nuklir Iradiasi Aman Bagi Pangan
13 February 2019

Teknologi Nuklir Iradiasi Aman Bagi Pangan

Pilarpertanian - Pilar – Asosiasi Profesi Nuklir Indonesia (APRONUKI) mengatakan masyarakat Indonesia masih berasumsi nuklir adalah bom. Padahal radiasi pada nuklir bersumber dari sinar X dan gelombang Gamma yang sebenarnya masyarakat sudah familiar terutama sinar X karena telah dimanfaatkan dalam sektor kesehatan pangan.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Hal tersebut disampaikan pengurus APRONUKI Widi dalam Seminar Berkala Balai Besar Litbang Pascapanen, 11 Februari 2019 di Bogor.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Kandungan perut bumi Indonesia tak hanya kaya dengan batu bara, minyak, gas, hingga emas, ada juga kandungan thorium dan uranium. Thorium merupakan bahan bakar reaktor nuklir yang terdapat di alam dengan kelimpahan lebih besar dibanding uranium. Di negeri ini, ketersediaan thorium mencapai 130 ribu ton, hampir dua kali lipat dibandingkan stok uranium dengan 74 ribu ton.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Pemanfaatan nuklir diberbagai bidang memang sudah dilakukan Batan seperti sektor energi, industri, kesehatan, lingkungan bahkan pertanian. “Riset yang dilakukan Batan dalam sektor pertanian sampai saat ini hanya berkutat pada komoditas padi saja, padahal sektor pertanian tidak hanya itu” Ujar Besar Winarto, Ketua Asosiasi Profesi Nuklir Indonesia (APRONUKI). Ia menambahkan “Sudah saatnya Batan bersinergi dengan lembaga atau institusi teknis untuk menciptakan riset yang lebih siap untuk level industri global. Jadi riset apa yang ada di Batan dan bisa dimanfaatkan oleh Balitbangtan ataupun sebaliknya untuk ketahanan pangan di Indonesia. Iradiasi pada pangan misalnya”.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Iradiasi pangan adalah metode penyinaran terhadap pangan baik dengan menggunakan zat radioaktif maupun akselerator untuk mencegah terjadinya pembusukan dan kerusakan pangan serta membebaskan dari jasad renik patogen.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Iradiasi pangan merupakan proses yang aman dan telah disetujui oleh lebih kurang 50 negara di dunia dan telah diterapkan secara komersial selama puluhan tahun di USA, Jepang dan beberapa negara Eropa.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Codex Alimentarius Commission telah melakukan berbagai kajian dan menyatakan bahwa iradiasi pangan dengan dosis rata-rata sampai dengan 10 kGy tidak menimbulkan bahaya toksisitas dan proses iradiasi tidak menggunakan panas sehingga kehilangan zat gizi terjadi dalam jumlah minimal dan lebih kecil dari pada proses pengawetan lain seperti pengalengan, pengeringan dan pasteurisasi.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
APRONUKI berkeinginan menjalin kerjasama dengan Kementerian Pertanian khusunya Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian dalam hal pemanfaatan energi nuklir (Iradiasi) untuk penanganan pascapanen komoditas pertanian.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
Sementara itu, BB Pascapanen mulai tahun 2018 dan dilanjutkan pada tahun 2019 telah melakukan kerjasama penelitian dgn BATAN terkait penggunaan irradiasi sinar gamma untuk menekan OPT pada buah manggis,nanas dan mangga.
Baca Selengkapnya di Pilarpertanian.com
“Perlakuan irradiasi tersebut selanjutnya akan dikombinasikan dengan teknologi pascapanen lainnya, seperti HWT dan kemasan aktif,” jelas Dr Siti Mariana Widayanti salah seorang peneliti BB Pascapanen. Kombinasi perlakuan tersebut diharapkan akan memberikan hasil yg lebih baik dibandingkan jika perlakuan sendiri-sendiri. (bs)

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Artikel Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *